Teriakan Karlesha jelas membuat mereka panik, Dinda dan Lily sendiri sudah menangis. Mereka takut jika ada psychopath atau hantu, intinya mereka semua takut.
"ADEK GUE HILANG?" Pekik Argantara, laki-laki itu tergesa-gesa menghampiri Karlesha dan dua kawannya yang menangis sesenggukan. "LO GAK BECUS JAGAIN THERESA YA?!" Bentak Argantara, Karlesha hanya bisa menunduk. Ia merasa bersalah atas hilangnya Karlesha.
"Maaf, gue emang bukan sahabat yang baik! Tapi gue juga gak tau kalau bakal kayak gini," Argantara terkekeh sarkas lantas meminta mereka berpencar mencari keberadaan Theresa. "Bukan salah lo Sha, kita juga salah. Andai saja gue sama Dinda gak kebelet pasti gak bakal kayak gini," Lirih Lily, Karlesha menggeleng.
"Kita cari Theresa sama-sama yuk?" Mereka berdua mengangguk dan memutuskan untuk ikut mencari Theresa.
"Rajash!" Panggil Karlesha, laki-laki itu nampak gundah bahkan tidak seperti biasanya. Tidak ada senyum dan tingkah konyolnya yang biasa Karlesha lihat.
"Lo kalau gak bisa jaga Theresa mending gak usah ajak dia pergi begitu." Ucapnya setelah itu Rajash pergi meninggalkan Karlesha dalam keterdiaman.
"Ayo kita cari, kalau nangis terus gak bakal bisa nemuin Theresa kan?" Ucap Lily, berakhirnya mereka mencari Theresa. Sudah tidak ada rasa takut lagi, persetanan dengan penunggu tempat tersebut, asal tidak berbuat salah mereka akan tetap melanjutkan pencarian.
Dua jam sudah berlalu namun tanda-tanda Theresa belum juga ditemukan, Argantara saja sudah menyerah. Laki-laki itu terduduk di rumput hijau dengan mata berkaca-kaca. "Gue gak bakal lepasin lo begitu aja kalau sampe adek gue gak ketemu!" Karlesha menatap mata tajam Argantara dengan tatapan kosongnya.
"Bahkan lo bisa ambil nyawa gue, kalau lo mau!" Tekannya, setelah itu Karlesha pergi meninggalkan gerombolan yang beristirahat sejenak dan akan melanjutkan pencarian setelahnya.
"KITA LANJUT!" Perintah Rajash, Argantara yang mendengarnya mendesis sinis, namun tak elak ia tetap menurut bersama dengan para siswa dan guru pembimbing yang ikut mencari.
"Lo lihat Karlesha gak di sini?" Tanya Lily, Dinda menggeleng tak tahu. Padahal Lily yakin bahwa Karlesha berjalan menuju arah hutan. "Paling udah balik, yuk kita cari Theresa lagi!" Lily setuju dengan ajakan Dinda lantas kembali ikut mencari keberadaan Theresa.
"THERESA KETEMU!!" Pekik Gibran, laki-laki bertubuh kekar itu mengangkat badan Theresa yang tak sadarkan diri. Theresa ditemukan tak sadarkan diri di dalam lubang yang nampak seperti lubang kuburan.
"BAWA KE TENDA!" Perintah Bu Sinta, setelah itu pencarian dihentikan karena Theresa sudah ditemukan. Mereka bisa bernafas lega karena tak ada korban atau orang hilang diantara mereka.
"Lihat, bahkan sahabatnya aja enggak lihat keadaan dia?" Nyinyir Stella, perempuan itu menatap sinis kearah Lily dan Dinda. Sedangkan Lily hanya dapat mengepalkan tangannya.
Dua jam berlalu akhirnya Theresa membuka matanya, badannya terasa remuk. Wajah cantiknya terdapat beberapa memar, bajunya bahkan sudah nampak lusuh. "Dimana Karlesha!" Tanya Theresa, gadis itu nampak panik saat tak mendapati Karlesha diantara kerumunan.
"NGAPAIN LO NYARI DIA? DIA CEWEK GAK GUNA BUAT LO SA, DIA BAHKAN GAK PEDULI SAMA KEADAAN LO. DIA SAHABAT YANG BURUK!"
"ENGGAK! JUSTRU DIA SAHABAT YANG BAIK. GUE MOHON CARI DIA, GUE MOHON!!" Teriakan Theresa yang melengking membuat mereka kebingungan, buat apa mencari sosok yang tak peduli pada dirinya. Tak ada gunanya.
"Diam Sa!"
"KAK AYO CARI KARLESHA, GUE MOHON!" Tangisan Theresa mulai histeris ia menangis hingga dadanya sesak, ia tahu persis apa yang terjadi dan maka dari itu ia menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Die For U
Fanfic"LO BISA ENGGAK, ENGGAK TELAT SEHARI AJA!" "ENGGAK BISA! KENAPA? GAK SUKA LO?!" ••• "HEH CEWEK SIALAN!!" "BACOT LO DOWER!!" ••• "Jauhin Rajash, adek gue suka sama dia!" "Hah? Ogah!" "JAUHIN DIA APA LO MATI DITANGAN GUE?!" ••• "KALIAN INI BISA ENGGAK...