Seorang wanita setengah pria yang menemukan seekor kucing di tengah jalan akibat luka yang kucing tersebut derita di betis kakinya membuat Lisa yang notabene nya penyuka hewan itu secara suka rela menolong kucing tersebut hingga harus mengeluarkan s...
"HAHAHA YUHUUU INI KENCANG SEKALI. SUDAH LAMA AKU TIDAK MERASAKANNYA HAHA LILIII LEBIH CEPAT."
Teriak Jennie, dia sedang duduk di punggung Lisa yang sedang berubah menjadi serigala.
Lisa membawa Jennie berkeliling hutan dan berniat membawa sang istri ke hutan yang dulu biasa mereka datangi.
Jennie terus berteriak disaat Lisa menambah kecepatannya, di sela membawa Jennie wanita berponi itu tersenyum karena merasa bahagia sebab Jennie terus saja berteriak dan tertawa.
"Lili aaaa aku rindu seperti ini!." Jennie terus berteriak.
"I love you Lili."
Beberapa saat kemudian Lisa berhenti di sebuah tebing lalu Jennie turun dari punggung Lisa dan setelah Jennie turun Lisa mengubah wujudnya menjadi manusia.
"Wahhh Poopoo membawa aku ke sini." Ucap Jennie sambil melihat pemandangan yang ada di sana.
Lisa mengangguk meski Jennie tidak melihatnya lalu berjalan pelan mendekati Jennie kemudian memeluknya tubuh mungil istrinya dari belakang.
"Hum.. Istriku suka? Sudah lama bukan kita tidak ke sini." Sahut Lisa, Jennie memegang tangan Lisa yang berada di perut kemudian mengangguk. "Hm suka. Boleh tidak kita tinggal di sini? Tinggal di rumah pohon yang waktu itu kamu buat untukku?." Ucap Jennie sambil menoleh ke arah kanannya.
Lisa mengangguk. "Boleh sayang, apapun keinginan kamu akan aku turutin." Lalu Lisa mencium bibir Jennie.
"Ayo.. Kita ke rumah pohon kita sayang, aku sudah lama tidak berkunjung ke sana. Sepertinya tempat itu kurang terurus. Sorry honey." Ucap Jennie yang tiba-tiba saja sedih sebab dia tidak pernah datang ke rumah pohon setelah ingatannya hilang dan dia menduga rumah pohon itu hancur sebab tidak ada yang mengurusnya.
Lisa hanya tersenyum kecil lalu berjalan ke depan Jennie, dia tangkup kedua pipi mandu istrinya dan mencium seluruh anggota wajah Jennie. "Jangan bersedih ayo kita ke sana." Ajak Lisa kemudian dia membawa Jennie melesat ke arah rumah pohon yang jaraknya tidak jauh dari tempat tebing tersebut.
Hanya dalam hitungan detik Lisa sudah sampai ke rumah pohon bersama Jennie, tapi dengan secepat kilat Lisa menutup kedua mata Jennie.
"Yak.. Kenapa mataku ditutup hon." Protes Jennie, Lisa tidak menjawab apapun, dia membawa Jennie untuk mendekat lalu berbisik. "Hitungan ketiga aku akan buka matamu, semoga kamu suka sayang." Lalu Lisa berhenti sejenak kemudian dia mulai berhitung.
"Satu.. Dua.. Ti.. Tiga."
Lisa menarik kedua tangannya dari mata Jennie, perlahan-lahan Jennie mulai membuka matanya lalu dia menganga seraya menutup mulutnya dengan sebelah tangannya.
"Hon.. Ini.. Kamu memperbagus rumah pohon kita?." Tanya Jennie tanpa melihat ke arah Lisa, dia masih terkesima melihat rumah pohon yang diperbagus sama Lisa dengan bantuan sahabatnya.
"Hum.. Kamu suka?." Lisa mendekat laku merangkul pundak Jennie kemudian mencium pelipisnya.
"Suka.. Sangat suka." Sahut Jennie sambil terus menatap rumah pohon tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.