Capture 13

1.7K 73 2
                                    

Heyyy Readers aku kembali lagi buat lanjutin cerbung aku :) jangan lupa baca terus :)




Hari minggu acara mereka adalah nonton bioskop, sesuai janji mereka kemaren ingin menonton dan makan bersama. Karna kemarin waktu nonton mereka tertunda hanya karna waktu yang tidak memungkinkan.

Hari minggu jam 10 pagi Prilly sudah selesai mandi dan merapikan diri nya, pakaian yang ia gunakan pun sangan santai, karna acara mereka hari ini hanya menonton dan makan bersama.


Prilly mengenakan jeans hitam, baju lengan panjang warna abu abu, sepatu hotpans berwarna senada dengan baju yang ia kenakan, make up tipis, rambut yang tergerai, dan tidak lupa juga meyemproykan minyak wangi nya.


Prilly berjalan ke arah kasur nya untuk membangunkan Itte yang masih asik dengan mimpi indahnya. Prilly mengguncang tubuh Itte yang juga masih terpejam.


"Woy bangun!!!! Itte udah siang nih masih aja lo belum bangun males banget!!" Seru Prilly dengan suara 8 oktaf ntya, dan akhirnya Itte bangun dengan wajah yang malasnya.


"Iihhhh Prilly berisik banget, gausah teriak juga kali, bisa pecah telinga gue!!" Ucap Itte yang masih setengah sadar sambil menuitup telinga dengan kedua tangan nya karna teriakan Prilly.


"Liat tuh jam berapa, kita semua kan ada janji buat nonton gimana sih!!!" Ucap Prilly menunjuk jam yang berada di nakas


"Yaa ampunn Prill, kita bisa telat nih, lo sih ga bangunin gue ahhhhh" Ucap Itte kesal lalu beranjak dari tempat tidur, dan menggambil handuk segera mandi. Sementara Prilly hanya bisa tertawa kecil, melihat sahabatnya di kerjai padahal mereka janjian jam 12 tapi setidaknya lebih cepat lebih baik.


****


Jam sudah menunjukan pukul 12 siang, kini ke 10 sahabat itu sudah berada di mall yang sudah di janjikan untuk menonton dan makan bersama termasuk ada Ali juga. Mereka sedang berunding untuk menonton film apa yang seru dan meneganggkan.


"Eh film ini aja nih seru tau film nya" Seru Kirun yang melihat film terbaru.


"Gamau gue takut ah, film horor gitu" Ujar Prilly yang memang takut akan film horor.


"Udah tenang aja Prill, ini kan cuman film lagian kan kita juga rame rame nonton nya, iya gak sih guys?" Ucap Ali menengahi dan mendapat anggukan dari sahabat2nya


Kirun dan Ali pun membeli tiket untuk menonton dan segera memasuki ruangan karna 10 menit lagi film akan di mulai, tapi tidak lupa juga mereka membeli pop corn dan minuman untuk di makan saat menonton film.


Mereka semua sudah duduk di barisan tengah, dan juga berpasang pasangan termasuk Ali dan Ghina. Tapi Ali duduk di tengah di antara Ghina dan Prilly, dan di seblah Prilly juga ada Gritte yang pasti nya. Film akan di mulai tampak nya Prilly sudah menutup wajah nya dengan kedua tangan nya, karena takut film horor. Tanpa sengaja Prilly bersembunyi di lengan Ali saat film sudah baru di mulai. Ali yang merasa lengan nya ada yang menyentuh langsung melihat orang yang menyentuh lengan nya. Ali hanya tersenyum melihat tingkah Prilly yang bersembunyi di lengan nya.


"Hey kenapa? Takut yah? Gausah taku baru permulaan ko filmnya, belum kelanjutan nya" Ucap Ali berbisik.


"Ehhh maaf maaf, gue ga sengaja gue takut kaget liat hantu nya hehehe jadi kelepasan megang lengan lo deh" Ujar Prilly tersenyum sembari melepaskan tangan nya yang menyentuh lengan Ali dan kembali duduk normal. Ali hanya tersenyum dan kembali menghadap layar juga menengok Ghina yg masih serius dengan filmnya.


Sementara yang lain masih sibuk dengan film yang mereka tonton, numun beda dengan Prilly yang seperti nya khawatir karna takut akan hantu, sahabatnya Gritte pun sudah memeluk lengan sahabatnya tapi Prilly tidak tau harus bagaimana dengan suasana seperti ini. Dilirik nya Ali yang terlihat biasa saja, tanpa memeluk Ghina atau Ghina yang memeluk Ali hanya seperti menonton film biasa saja.


Prilly masih menutup matanya, hingga akhirnya ia pun penasaran dengan film tersebut. Saat Prilly membuka mata hantu nya muncul tepat di layar penuh, sontak Prilly langsung memeluk lengan Ali. Ali yang tau Prilly memeluk lengan nya reflek tangan Ali mengelus rambut Prilly dan pipi Prilly sesaat dan membiarkan Prilly tetap seperti itu. Ghina yang tidak tau karna asik menonton film.


"Udah Prill lo gausah takut, tenang yahh" Ujar Ali berbisik sembari menenangkan Prilly


"Gue takut hantu, tadi pas gue mau nonton tiba tiba hantu nya muncul, duhh serem banget, udahan yukk nonton nya" Ujar Prilly yang sudah melepaskan lagi pelukan di lengan Ali.


"Gue gatau perasaan apa ini. Kenapa setiap deket lo rasanya gue nyaman, dan setiap sama lo bawaan nya gue pengen selalu buat lo bahagia, gue suka lo ketawa, lo senyum, dan lo takut kaya gini. Gue suka setiap apa yang lo lakuin, lo perempuan mandiri dan hebat Prill. Gue gatau perasaan aneh apa yang muncul ke hati gue, lo adalah perempuan beda Prill" Ucap Ali dalam hati sambil melihat Prilly yang sedang menutup matanya yang ketakutan, tiba tiba tawa kecil muncul dari bibir Ali melihat tingkah Prilly.


Prilly yang sadar ada yang memperhatikan nya langsung melihat ke arah yang memperhatikan nya, jatung Prilly berdebar sangat cepat saat melihat Ali menatapnya dengan tatapan berbeda dari biasanya. Prilly gugup saat di tatap Ali yang semakin dekat dengan wajah nya. Ali menedekatkan wajah nya ke wajah Prilly lalu menggenggam tangan Prilly yang ada di wajahnya, Ali tersenyum melihat tingkah Prilly yang begitu menggemaskan, ingin sekali rasanya Ali mencubit pipi Prilly tapi itu nihil karna Ali masih menghargai Ghina kekasihnya.


"Gue genggam tangan lo, biar lo ga takut lagi, sekarang nonton yahh jangan takut ada gue" Ujar Ali tersenyum


""Tapi Li? Ghina...?" Ujar Prilly menggantung karna Ali langsung fokus menonton film tanpa memperdulikan perkataan Prilly lagi.


Ali menggenggam tangan Prilly, dan mulailah mereka menonton dengan berpegangan tangan tanpa sepengetahuan sahabat sahabatnya. Tapi kaya nya dugaan mereka salah, karna ada Gritte yang memperhatikan Ali dan Prilly sedari tadi melihat apa saja yang mereka lakukan. Gritte hanya tersenyum melihat sahabatnya yang begitu dekat sekarang.


Gritte tersenyum seperti bertanya tanya dalam fikiran nya, tapi semua fikiran itu di tepis oleh Gritte, karna Gritte senang sahabatnya kini mulai dekat dengan seorang lelaki yang memang sudah mempunyai pasangan. Pertemuan mereka memang salah tapi jika Tuhan sudah mentakdirkan mereka berjodoh, kita mau gimana lagi? Apa kita mau menyalahkan Tuhan atau takdir yang ingin Ali dan Prilly bersama.





Bersambung..... :)

Maaf aku telat share ceritanya, kuota aku habis :)

Ini cerita aku lanjut lagi ko, happy Reading semuanyaa :)

Maaf kalo banyak kesalahan :)

Pertemuan Tanpa SengajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang