"Jadi main- eh ralat. belajar di rumah gua kan?" tanya Hariz. Juan terlihat sedang malas untuk berbicara, hanya membalas dengan anggukan.
︶꒦꒷♡꒷꒦︶
"sampe deh~" ucap Hariz lalu melepas helmnya. Juan buru-buru turun dari motornya Hariz. "gila. gak lagi deh gue dibonceng lo" ucap Juan ngeri. Ia balik badan lalu masuk lebih dulu ke dalam rumah "kok cewe lo tahan sih dibonceng sama lo"
"weh rumah gue kok lo yang masuk duluan!"
baru saja Hariz hendak memasuki rumahnya, ia melihat tetangganya melambaikan tangan kepadanya.
"oh, Hai juga han!" setelah berbincang sedikit dari kejauhan, Hariz mengakhiri percakapannya karena teringat didalam ada Juan yang menunggu. "oke, nanti chat gue aja ya"
begitu memasuki rumahnya, ia mendapati Juan yang sedang duduk santai di sofa sambil menikmati cemilan yang entah dia dapatkan dari mana. "buset dah ngapain aja lo diluar? lama amat. keburu makanan dirumah lo abis sama gue" hariz menepuk jidatnya, lelah dengan kelakuan temannya yang satu ini. "dasar. tu makanan punya sepupu gue" Juan hanya menatap tanpa rasa bersalah sedikitpun. "ya terus?" Hariz dibuat emosi olehnya, karena sifatnya yang terlalu gak pedulian. "yaelah entar yang diamukin gue lagi" Juan hanya ber-oh lalu melanjutkan acara makannya
"salah apa gue punya temen kayak gini amat"
Tok Tok Tok!
dari perkiraan Hariz, sepertinya ia tau siapa yang datang.
"Halo hartanto~~" Yup, sesuai perkiraan saudara sepupunya lah yang datang. "eh ada J.. Ju.. Juan kan ya?" ucapnya berusaha mengingat nama teman sepupunya itu. "iya." ucap Juan tidak tertarik. "Kita udah pernah ketemu 2 kali kan? eh, atau 3 kali?? masih inget nama aku gak?" ia duduk disamping Juan, membuatnya tidak nyaman. "inget, jouli."
Hariz masih berdiri di dekat pintu, menghela nafasnya. Juan yang malas diganggu, mulai sedikit kesal. "riz, sepupumu bisa diusir dulu gak? kita gak bakal bisa belajar kalau gini" Jouli terdiam. tidak kok, dia tidak sakit hati. Juan beranjak lebih dulu menuju kamar Hariz. "aelah si juan, kalau ngomong filter dikit kek" namun walaupun Juan sudah mengusir Jouli, sepertinya tidak ada tanda-tanda ia kan beranjak dari rumah hariz.
"buru sana pergi, ntar gue temenin main kok" ucap Hariz. barulah Jouli bangun dari duduknya. "bener ye" Jouli mengarahkan telunjuknya pada Hariz. lalu pargi dan masuk kerumahnya yang berada di seberang rumah Hariz.
︶꒦꒷♡꒷꒦︶
"gimana tadi ulangan lo?" tanya Hariz kepada Juan. mereka saat ini sedang berada di kantin sekolah. "lumayan, malem gue sempetin ngulang belajar lagi" ucap Juan.
"riz!" Jouli menepuk keras bahu Hariz. Hariz tersedak oleh minuman yang sedang ia teguk. "santai kek!" Juan rasanya ingin kembali ke kelas saja, ia malas berurusan dengan Jouli yang berisik.
belum genap Juan berdiri, Roti yang sedang dipegangnya diambil oleh Jouli. "woy!!" Juan terkejut.
"kejar gue nih kalau mau!" -Jouli
"ga. mending gue beli lagi daripada nyari mati" -Juan
"ah gaasik" -Jouli
"oh jadi kalau gue mati asik?" -Juan
"ga gitu maemunah" -Jouli
". . . candaan lo gak asik ah ju" -Hariz
︶꒦꒷♡꒷꒦︶
"e... permisi, ada Hariz?" seorang perempuan menghampiri kelas XII A disaat jam kosong.
Juan menyikut lengan Hariz yang tengah tertidur. "woi ada yang nyariin lo tuh" Hariz mengangkat kepalanya "ha?" ucap Hariz masih setengah tertidur. "itu ada yang nyariin lo" Juan menaikkan volume suaranya. " siapa?" tanyanya kepada Juan. "ya mana gua tau. yang jelas cewe, tapi bukan cewe lo. awas kalau sampe lo ngebuaya gue unfriend" Hariz pun segera terbangun begitu mengingat ia punya janji dengan salah satu temannya. "enak aja! gak ya! dia cuma temen!" ucap Hariz sambil berlari menuju pintu.
"hehe sori gue ketiduran tadi" ucap Hariz merasa bersalah. Sang gadis hanya tertawa "isokeh"
︶꒦꒷♡꒷꒦︶
'*•.¸♡ 𝒎𝒚 𝒇𝒊𝒓𝒔𝒕 𝒂𝒏𝒅 𝒍𝒂𝒔𝒕♡¸.•*'
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
'*•.¸♡ My first and last ♡¸.•*' [jungwon x jihan]
Fanfiction"Ji, gue minta maaf gak bisa ngejaga lo sampai akhir" 04𝗅𝗂𝗇𝖾𝗋𝗌 ⇢ ˗ˏˋ created : 23-11-2022 ࿐ྂ