I

15 5 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



note:
XII A = Juan, Hariz
XII B = Jihan, Anfisa, Jouli
XII C = Bela





"kamu kenal Juan gak sih?" kata si Bela tiba-tiba. ngomong-ngomong, kita saat ini sedang berada di kelasku, alias XII B.
"ha? Juan?" Bela ngangguk-ngangguk mantap. Jika dilihat Bela ini sepertinya tertarik oleh seseorang yang bernama Juan itu. tapi tenang, dia gak beneran naksir kok, mungkin besok-besok juga sudah lupa lagi. "gak ah gak tau"

 Bela mengerutkan keningnya. "masa sih? kamu kan temennya si Hariz itu" loh kenapa jadi Hariz dibawa-bawa? yasudahlah terserah Bela saja.

"emang tu anak kenapa? kenal sama si Juan?" tanyaku. "iyaa, katanya sih temen deket gitu. dimana ada Hariz pasti ada Juan, begitupun sebaliknya" yaampun itukan bukan urusanku. aku dan Hariz hanya sebatas teman sekolah dan tetangga saja. jadi mana ku tahu Hariz berteman dengan siapa saja. "lagian ngapain sih tanya ke aku?" Bela mengangkat bahunya. "ya gapapa, pengen tanya aja"



︶꒦꒷♡꒷꒦︶


saat ini pelajaran sedang berlangsung. Namun penjelasannya yang rumit membuatku bosan. berhubung kursiku ini paling belakang dan dekat dengan jendela, aku memiih untuk melihat kearah luar.
"liatin siapa han?" teman sebangku ku, alias Anfisa bertanya kepadaku. "hm? enggak sih gabut aja" Anfisa ikut melihat kearah luar jendela. "liatin yang olahraga ya?" ucapnya lalu kembali melihat kedepan.

tebakan Anfisa sebenarnya tidak salah, aku memang sedari tadi memperhatikan kelas yang saat ini sedang olahraga, dan ada salah satu siswa yang hanya duduk dipinggir, tidak ikut berolahraga. padahal ia memakai baju seragam olahraga. Entahlah.

"Jihan! kamu kalau tidak memperhatikan saya, silahkan keluar!"



︶꒦꒷♡꒷꒦︶



"hahh...." Aku menghela nafas berat. pasalnya aku tidak melihat angkutan umum sedari tadi, dan ponselku mati. ini sudah hampir jam 5 sore dan aku masih berada di gerbang sekolah. "Jihan!" seseorang menyahutku dari belakang, oh rupanya Hariz. "kok masih disekolah?" ia bertanya.
ku ceritakan secara singkat alasan aku masih berada di sekolah. "oalahh... Mau ikut gue aja gak? hari ini gue bawa mobil" kupikir itu tawaran yang bagus, daripada aku pulang berjalan kaki. "tapi ada satu temen gue ikut gapapa ya"




Uhm.... mungkin dikarenakan ada seorang teman Hariz yang berada di mobil juga, hawanya canggung sekali. padahal biasanya walaupun tidak saling bersuara, hawanya tetap normal. Temannya Hariz ini memiliki aura dingin yang kuat.


"thanks tumpangannya"
"ya" Lalu mobil pun berjalan kembali. sedari tadi mulutku gatal ingin bertanya tentang temannya Hariz itu. omong-omong, aku baru tersadar kalau temannya Hariz ini sepertinya orang yang kuperhatikan selama pelajaran tadi, orang yang hanya diam saja dan tidak ikut berolahraga.

"Namanya Juan" aku sedikit tersentak. Hariz seolah dapat membaca pikiranku. "emang dingin orangnya hahaha" yah, sudah dapat ditebak sih. "kelasmu tadi olah raga kan? dia temen sekelasmu kah?" Hariz mengangguk sebagai jawaban.
"merhatiin juan ya?"

 hei! enak saja, aku tidak memperhatikannya. aku hanya penasaran! "ih, enggak tuh" Hariz tertawa pelan. "awas jangan sampe suka, bisi sakit hati"
heh, apa-apaan itu?

"sampe~" belum sempat aku membalas omongan Hariz, kita sudah sampai di pertengahan antara rumahku dan rumahnya. "makasih" ucapku lalu turun dari mobil Hariz.



'beuh, nyampe rumah masih harus masak'


︶꒦꒷♡꒷꒦︶



"juan ya.." loh mengapa aku malah memikirkannya?! tapi kata Hariz tadi, 'bisi sakit hati' apa maksudnya? ARGHH sudahlah.









︶꒦꒷♡꒷꒦︶






Duh, hari ini aku pulang telat lagi. bukan karena apa-apa, tapi hari ini aku piket double dan memiliki banyak tugas yang belum ku selesaikan. sudah jam 5 lewat dan aku baru mau beranjak pulang, semoga saja ibu hari ini tidak pulang cepat.

karena terburu-buru, aku tak sengaja terpeleset dan mencoba meraih apapun sebelum aku terjatuh sepenuhnya. "AAKH--" seseorang yang berada di dekat ku reflek meraih tanganku. Beruntung aku tak sempat terjatuh. "ehkm. makasih" aku menundukkan wajahku karena malu. "gabisa liat apa gue lagi ngepel lorong? lain kali hati-hati" ucapnya lalu kembali melanjutkan aktivitas mengepelnya. aku mendongakkan kepalaku. tunggu, dia Juan bukan sih?

"Juan...?" aku bertanya dengan ragu, namun orang itu menoleh. Berarti benar. "iya gue Juan, yang kemaren naik mobil Hariz bareng lo. pasti tau nama gue dari dia" wah, ternyata dia mengenaliku. padahal seingatku kemarin dia tidak melirikku sedikitpun dan fokus menatap kaca mobil.

sekarang bukan saatnya untuk ini, aku harus segera pulang sebelum ibuku pulang, kalau tidak bisa mati aku.




︶꒦꒷♡꒷꒦︶





mengapa aku merasa sangat lelah hari ini? sebaiknya aku langsung beristirahat setelah masakan ini beres.

DEG

tiba-tiba saja kepalaku merasakan pusing yang amat sangat. tubuhku nyaris oleng karena tak kuasa membendung rasa pusingnya. ku matikan kompor dengan tergesa-gesa dan bersusah payah menuju kamarku yang berada di lantai atas.
lagi-lagi tubuhku nyaris terjatuh di tangga, namun aku berhasil menahannya. setelah sampai dikamarku, aku mencari-cari obatku yang entah mengapa terasa sulit sekali. Rupanya obatku tersisa 1 butir, aku meminumnya dan terduduk dikasurku.


setelah dirasa pusingnya mulai mereda, aku mengambil jaket dan uang tabunganku. walaupun masih terasa pusing, aku harus memaksakannya kalau tidak mau pingsan. ya aku terkadang pusing berat sampai-sampai bisa pingsan.



aku berjalan menuju apotek terdekat, membeli obat yang kuperlukan. saat jalan pulang, aku dilanda pusing yang luar biasa. aneh, biasanya jarak waktunya tidak secepat ini.
aku tersandung dan...

BRUK. pandanganku gelap.











︶꒦꒷♡꒷꒦︶








'*•.¸♡ 𝒎𝒚 𝒇𝒊𝒓𝒔𝒕 𝒂𝒏𝒅 𝒍𝒂𝒔𝒕♡¸.•


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



tbc


1k word!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

'*•.¸♡ My first and last ♡¸.•*' [jungwon x jihan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang