6. siapa?

137 11 9
                                    

"Hari terbaik adalah hari dimana kamu merasakan kebebasan dan kenyamanan"_ lovyourself

.

.

Selama pelajaran kimia satu jam yang lalu, Mora merasa sangat canggung, ia yang biasanya akan berteriak menyuruh teman kelompoknya untuk melakukan sesuatu justru terlihat cukup diam dan lebih memilih melakukannya sendiri

Saat ini mereka telah kembali di kelas, yang mana keberuntungan sepertinya datang kepada kelas mereka karena pak Sigit guru fisika yang terkenal KILER itu tidak masuk, dan ulangan fisika yang direncanakan terjadi hari ini diundur hingga minggu depan karena pak Sigit izin tidak masuk hingga minggu depan

Mora menghela nafas pelan, percuma semalam dia belajar kalo gini Sialan!

Mora melihat ke sekeliling dan ia melihat banyak teman temannya yang memilih jajan ke kantin, ada juga yang memilih tidur dipojokan kelas, bahkan ada yang mengadakan konser dadakan dengan alat bantu properti berupa sapu dan sekop (serokan)

Mora hanya tertawa kecil bagaimana bisa mereka berpikiran memakai alat kebersihan seperti itu?

Mora menggelengkan kepala, padahal menurut temannya dari kelas lain, kelas mereka adalah kelas terkompak, terdiam dan terajin pada angkatan MIPA tahun ini, namun mereka hanya tidak melihat berapa berisik dan gaduhnya kelas yang mereka katakan Terdiam dan Terajin ini

Lagian siapa sih yang ngak mau jam kos? Mungkin bagi yang sok ambis kali ya

"Wey! Ngapa lu melamun?" Ujar abei pada Mora
Mora mendongak kepada abei yang berada di depan mejanya

"Ngapain lo pakai kacamata item?sakit mata you?"

"Elah kagak tau trend lu ah mor-! Ini nmanya fesyen tau! "

"Helah fesyen fesyen mu lah, udah balik lagi sana konser kau jangan ganggu! "

"Eleh, sok sok an sibuk padahal lagi melamun, paling juga ngelakuin kak agam ya~" Abei mengatakannya sembari menggoda Mora dengan menyolet nyolet dagu Mora

"Ish! Apaan coba udah kek tante girang bei sumpah"

"Ayo sayang ikut tante joget, yuhu~" Abei kembali menggoda Mora sembari menarik tangannya agar mau berdiri dan ikut serta dalam konser dadakan yang dibuat oleh sebagian anak anak dikelas mereka

Dengan penuh keterpaksaan pula Mora mengikuti abei yang sedari tadi menarik tangannya, namun sepertinya ia menyesal sekarang sebab perkataan abei malah membuatnya di goda oleh satu kelas

"Gees-! Mora mo joget nih mana sawerannya~! "

"Apaan ngak ya ngak! "

"Ayolah mor sekali aja joget gergaji, itik ato goyang dumang juga jadi"

"Gila ogah gue"

"Ges kasih semangat buat Mora biar dia mau!! "

"MORA! MORA! MORA"

"Okei gue dance aja"

"YES!! Tunjukkan bakatmu mora! "
Tentu saja anak kelas mipa 3 sangat menantikan ini, jarang jarang mora mau joget, ya walaupun dia biasanya emang rada absurd tapi belum pernah joget di depan kelas, paling mentok nyanyi itupun kalo lagi kalah game beda lagi sama abei dia emang kagak ada malu sejak lahir

Anggap saja ini sebagai pengalaman baru bagi mora hahaha...

..

Bel pulang sudah berbunyi 15 menit yang lalu, tapi jemputan mora belum terlihat

"Ini supir gue yang telat ato pulang kecepatan dah? " Gerutu mora
Pasalnya mora biasanya langsung menemukan mobil jemputnya di depan pagar tepat setelah bel berbunyi, jarang sekali sang supir telat menjemputnya bahkan hampir tidak pernah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GAMORA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang