"Panasnya mentari tak mengalahkan panasnya hatiku"_ pjs.
Sekarang Mora sedang menghadapi panasnya terik mentari dari ufuk bawah ke atas
Eh- ngak tau deh
"Emang yang paling bener senin itu jadi hari libur nasional aja dari pada hari sekolah nasional!" Celetuk abei yang berdiri disamping Mora
Ya mereka sekarang tengah berada di lapangan upacara, mengikuti kegiatan upacara bendera
"Sabar bei! Jangan grutu mulu, yang ada ntar tambah panas" Sahut salah satu teman sekelas Mora namanya Mei, nama aslinya meira asmar
Mora pun bingung arti nama asmar itu apa, saat Mei ditanya pun jawabannya cuman
"Nama meira itu karna gue lahir bulan Mei dan ra gabungan huruf awal ortu gue... Sedangkan asmar ya ngak tau juga si... Mungkin artinya buah hati hasil asmara kami hehe.. "
Kan Mora kurang puas sama jawaban meira.
"Heh! Gimana gue ngak grutu coba! Liat aja ini udah jam 8.10 belum selesai selesai upacaranya dikira kita kebal terhadap panas kali ah! Mana desak desakkan gini lagi!" Cerocos abei dengan mengeluarkan keluh kesahnya
Tenang aja mereka aman kok, soalnya mereka bisik bisik dan berada di barisan tengah, jadi ngak keliatan
"Yaudah si sabar" Balas Mora"Ish! Kalian mah gitu" Balas abei sembari cerengut
"Kagak lucu muka lo di gituin! Malah mirip babi ada"
"Kagak lah! Mana ada gue sejelek itu!" Balas abei tak Terima
Enak aja dikatain babi padahal cantik gini, lagian emang ada ya babi yang rela ngeluarin banyak uang demi skincare?
Kan ngak ada!
"Iya lo muka kou mirip babi" Balas Mei lagi
"Ngak ya! "
"Iya loh"
"Ngak!"
"Iya"
"Enggak"
"Iya"
"KALO ENGGAK YA ENGGAK TAIK!!"
dan tentu saja teriakan abei membuat upacara yang hampir selesai menjadi selesai total
"Yang berteriak maju ke depan!" Titah mutlak dari sang kepala sekolah tentu harus dilakukan bukan?
"Waduh gimana ni?" Tanya abei pada mora dan Mei
"Meneketehek hahaha.. Sukurin mang enak?" Jawab Mei dengan songongnya
"Anjing lo ya!"
"Apa lo-"
"Udah udah! Abei maju sana lo di panggil pak novi tu!" Sahut teman sekelasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMORA [On Going]
Novela JuvenilMelihat kesekitar, mora bingung apa yang sebenarnya terjadi Kenapa ia terbangung di usia ke 17 tahun? kembali ke masa ia masih kelas 11 sma? Seingatnya ia mati karena siraman minyak panas dan terjedot ke tabung gas "Bukannya gue udah mati?" apa ya...