Kenan RoderickLavina Addison
🍃🍃🍃🍃🍃Seorang gadis cantik menatap ragu gerbang besar dihadapannya, memikirkan bagaimana caranya untuk masuk ke dalam sana karna dia merasa tak mampu untuk membuka gerbang besar nan tinggi itu seorang diri. Meskipun dirinya terbiasa mengangkat beban cukup berat dikampung halaman, tapi dia yakin gerbang sebesar ini tak akan mampu dia dorong sendiri.
Lavina Addison, itulah nama gadis cantik nan lugu ini. Jauh-jauh datang dari kampung halamannya ke kota untuk menggantikan sang ibu bekerja dirumah majikannya, sang ibu sudab terlalu tua untuk bekerja jadi dia berinisiatif untuk menggantikan sang ibu disini. Lavina tidak pernah mempermasalahkan apapun pekerjaannya selama bukan sesuatu yang kotor, toh dia harus merasa tahu diri karna dirinya hanyalah seorang tamatan sekolah menengah atas.
Meski hanya tamatan sekolah menengah atas, Lavina adalah sosok gadis yang pintar. Gadis itu gemar membaca buku, dia selalu menyisihkan uang yang ia punya untuk membeli buku. Bagi Lavina, buku adalah cintanya. Selain pintar, Lavina juga diberkahi wajah yang luar biasa cantik. Dikampung sana Lavina selalu menjadi incaran para lelaki desa, entah sudah berapa kali dia menerima lamaran namun berakhir penolakan karna Lavina belum menemukan sosok yang mampu menggentarkan hatinya. Dengan segala kelebihan yang dia punya, hal itu tak membuat Lavina menjadi pongah. Gadis itu begitu sederhana dan lugu.
"Kau siapa?"tanya seseorang bertubuh besar dengan pakaian serba hitam, Lavina terperanjat kaget dan memundurkan langkahnya. "Aku maid pengganti."ucap Lavina pelan, dia tidak tahu apakah lelaki berkepala plontos itu mendengar suaranya atau tidak. Lelaki itu menelisik penampilannya, lalu meraih sebuah benda yang dapat menyambungkan komunikasi dengan seseorang diseberang sana.
"Ikut aku."ucap lelaki itu, Lavina mengangguk takut dan mengikuti langkah lelaki itu. Saat gerbang besar nan tinggi itu terbuka, Lavina menyerengit karna tak mendapati rumah yang ada hanya perkebunan disekeliling. "Naik."
Lavina terdiam menatap buggy car didepannya, kenapa dia harus menaiki benda yang baru pertama kali dia lihat itu? Dia mau dibawa kemana sebenarnya?
"Kau mau jalan kaki ke mansion?"tanya lelaki itu karna Lavina tak kunjung naik, Lavina paham sekarang ternyata rumah tempatnya bekerja ada didalam sana. "Apa sangat jauh?"