bagian dua

544 76 12
                                    

🍃🍃🍃🍃🍃

Semalam Lavina sama sekali tidak bisa tidur, bahkan untuk memejamkan matanya saja terasa sulit. Bayangan perlakuan Kenan selalu muncul saat dia memejamkan matanya, dan itu membuatnya terjaga semalaman. Lavina berusaha membuka matanya saat dia dan para pelayan yang lain menunggu Kenan dimeja makan untuk sarapan, dia benar-benar mengantuk sekarang.

"Kau terlihat sangat mengantuk, kau tidak tidur Vina?"tanya Isha, Lavina mengangguk. "Aku sangat mengantuk, bagaimana ini Isha?"

"Tahan sebentar untuk sekarang, nanti disela-sela kau bisa mencuri-curi waktu tidur. Kau pasti belum terbiasa ya tidur ditempat baru." Lavina mengangguk ragu, padahal bukan itu alasannya. "Buka matamu, tuan Kenan datang."ucap Isha memberi intruksi.

Semua orang menunduk saat Kenan datang dan itu dimanfaatkan oleh Lavina untuk memejamkan matanya sejenak, ya tuhan baru dua hari bekerja disini tolong jangan membuat masalah apapun. Saat harus kembali menegakan tubuhnya, Lavina merasa seperti kebahagiaan terenggut karna mau tak mau dia harus membuka matanya.

Tak

Mata Lavina yang hampir menutup kembali terbuka saat mendengar sendok dibanting dengan keras, apakah dia ketahuan oleh Kenan? Jika ia, bagaimana nasibnya?

"Margareth, ikut aku."ucap Kenan dingin, lelaki itu terlihat tidak menghabiskan makanannya. Sudah dipastikan alasan Kenan memanggil Margareth adalah untuk menyuruhnya pulang, Kenan bukan orang baik yang bisa mentolelir kesalahan sebesar kacang hijau.

"Tuan Kenan sepertinya sedang dalam mood buruk, saat dia dataang juga wajahnya tidak bersahabat sama sekali."ucap Isha. "Sepertinya moodnya semakin buruk karna aku ketahuan memejamkan mata, aku pasrah jika harus diberhentikan."ujar Lavina seraya menunduk sedih.

"Eiii, belum tentu Vina. Kau jangan berbicara buruk dulu, nanti kalau betulan terjadi bagaimana?"

Semua pelayan langsung berkumpul saat Margareth datang, mereka sangat penasaran dengan apa yang akan disampaikan oleh Margareth kali ini. Karna biasanya jika Margareth dipanggil seperti ini, tandanya ada pertanda buruk.

"Lavina."panggil Margareth, yang dipanggil langsung menoleh. "Ya?"

"Kau punya tugas baru mulai hari ini, setiap jam 10 sampai jam 12 siang kau bersihkan perpustakaan."ucap Margareth, Lavina menghela nafas lega dia kira dia akan diberhentikan. Lavina mengangguk dia dengan senang hati menerimanya, dia penasaran seperti apa rupa perpustakaan mansion milik Kenan. Dia akan mencuri waktu agar bisa membaca buku saat sedang membersihkan perpustakaan.

Berbeda dengan dirinya yang merasa senang, semua pelayan menatapnya penuh prihatin. Siapa yang akan betah beerada diruangan penuh buku itu, dan lagi perpustakaan milik Kenan sangat luas bak perpustakaan kota.

"Kau baik-baik saja?"bisik Isha, Lavina mengangguk. "Ini jauh lebih baik daripada dikeluarkan. Lagipula aku suka buku, mungkin jika ada waktu lebih aku akan menggunakannya untuk membaca buku disana."balas Lavina.

Seperti kata Margareth, saat jam 10 pagi Lavina pergi melangkahkan kaki menuju perpustakaan milik Kenan. Dengan semangat dia membuka pintu kayu besar itu, dan setelah terbuka Lavina tak dapat menahan decakan kagumnya. Perpustaan Kenan bahkan jauh lebih bagus daripada perpustakaan Kota yang pernah dia kunjungi satu bulan lalu.

Dengan vakum ditangannya, Lavina mulai membereskan perpustakaan yang tidak bisa dibilang berantakan itu. Mungkin dia hanya akan memvakum seluruh ruangan, tapi kenapa dia diberikan waktu yang sangat lama? Tidak mau terlalu dipikirkan, Lavina memilih untuk melanjutkan pekerjaannya agar dia bisa membaca buku. Ada satu buku yang sudah ia incar, semoga dia bisa membacanya.

Selesai dengan pekerjaannya yang ternyata cukup melelahkan itu karna ternyata ruangan ini sangat besar, Lavina masih punya satu jam setengah lebih untuk membaca buku sebelum keluar dari sini. Namun baru beberapa serangkaian kata yang ia baca, mata Lavina mulai terpejam dan tertidur tanpa sadar. Gadis itu tertidur dengan posisi duduk seraya memangky buku yang sedang dibacanya.

maidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang