🍃🍃🍃🍃🍃
Dari hari ke hari, kedekatan mereka semakin intim. Kenan bahkan sudah tak peduli saat dirinya tengah menunjukan rasa sayangnya pada Lavina didepan siapapun, dia sengaja ingin menunjukan jika Lavina adalah miliknya. Pemicu dia tak lagi ingin bersembunyi soal Lavina adalah pernah sekali dia membawa Lavina ke acara salah rekan bisnisnya, tidak disangka-sangka banyak lelaki dengan terang-terangan menunjukan ketertarikannya pada Lavina. Mereka memuja dan memuji Lavina-nya tepat dihadapannya, bahkan seorang lelaki berani menyentuh tangan gadisnya dan itu membuat Kenan naik pitam, dia tak suka miliknya disentuh barang sejengkal pun.
Sejak saat itu, Kenan bertekat untuk menunjukan keintiman hubungan mereka didepan siapapun dan menujukan pada lelaki dimanapun jika Lavina adalah milik Kenan Roderick. Berbeda dengan Lavina yang masih belum terbiasa dengan itu semua, bukan belum lebih tepatnya jika Kenan menunjukan rasa sayang saat mereka hanya berdua mungkin Lavina tidak akan merasa canggung.
Ya, pada akhirnya dia jatuh dalam jeratan seorang Kenan Roderick. Hari ke hari perhatian yang Kenan berikan padanya semakin membuat Lavina lupa dimana posisi sebenarnya, Lavina jatuh cinta pada tuannya sendiri. Lavina bukan gadis luar biasa yang tak bisa luluh jika diberikan perhatian begitu besar oleh seorang lelaki, pada akhirnya dia akan jatuh sejatuh-jatuhnya.
Dia bukan tidak berusaha menghindar sebelum pada akhirnya dia secara telak menjatuhkan hatinya pada Kenan, bahkan dia pernah mencoba untuk berhenti bekerja disini namun yang dia dapatkan justru Kenan yang semakin rapat dengannya. Lalu kabur, pernah sekali dia melakukannya dan itu justru membuat malapetaka baginya.
Saat Kenan mendapat kabar jika dirinya berusaha melarikan diri, lelaki itu marah bukan main. Bahkan untuk pertama kalinya, Lavina mendapat perlakuan kasar dari Kenan yang dilingkupi rasa amarah itu.
"Ada apa denganmu Lavina?! Berusaha kabur, membahayakan diri sendiri kau kenapa sebenarnya?! Apa perlakuanku selama ini membuatmu menderita?! Apa aku pernah menyakitimu sampai-sampai kau kabur seperti ini?!"ucap Kenan penuh emosi. "Aku sudah berkata padamu, apa yang sudah menjadi milikku tak akan pernah bisa lepas. Tidak akan pernah bisa, kau adalah milikku."
Lidah Lavina kelu saat itu, dia terlalu takut untuk membuka suaranya karna untuk pertama kalinya dia melihat Kenan yang begitu marah padanya. Saat dirinya berusaha mengundurkan diri, Kenan saat itu masih bisa mengontrol emosinya. Namun saat mendengar ia kabur dan hampir dilecehkan oleh preman membuat Kenan tak dapat membendung emosinya.
"Masukan dia ke dalam kamar atas, kunci kamarnya dan semua akses yang dapat membuatnya kembali kabur. Kau akan aku kurung selama satu bulan, itu hukuman untuk gadis nakal."
Selama satu bulan lamanya Lavina dikurung didalam sebuah kamar mewah, makanan dan beberapa kebutuhan diantar oleh Margareth ke kamarnya. Dan selama satu bulan itu Lavina tak pernah melihat Kenan, dia merindukan Kenan tanpa sadar. Setiap mendengar suara kunci kamarnya dibuka, dia selalu berharap jika Kenan yang datang namun itu selalu menjadi harapan karna selalu Margareth yang datang.
Saatt itu dia sadar jika sudah jatuh kedalam kubangan yang selama ini dia hindari, Lavina telah jatuh cinta kepada Kenan. Kerinduannya pada Kenan seperti tak dapat Lavina bendung, dia bahkan beberapa kali menangis karna begitu merindukan Kenan. Setidaknya jika dia tak bisa melihat wajah Kenan, biarkan dia mendengar suara lelaki itu. Lavina bertanya-tanya setiap waktu, apakah Kenan merindukannya? Bagaimana nasibnya dimasa depan? Apakah khayalan seorang pelayan hidup bahagia penuh cinta selamanya dengan sang tuan bisa terwujud? Atau selamanya hanya akan menjadi khayalan dan dongeng semata?
Hingga suatu malam, kerinduannya pada Kenan akhirnya terbayarkan. Lelaki itu datang ditengah malam saat Lavina baru saja memejamkan matanya setelah kembali menangis akibat merindukan Kenan.
