Arie 6.

32 0 0
                                    

Di sebuah ruangan yang bisa di sebut kamar, terlihat dua manusia dengan jenis kelamin yang sama sedang terlelap dalam mimpi, dengan posisi saling berpelukkan.

Terlihat pemuda dengan tubuh yang lebih kecil merasa terganggu dengan sinar matahari pagi yang menembus masuk kedalam kamar.

"mhhh...shhh...gw dimana?"-Arie
Ucapnya setelah membuka mata dan terkena sinar matahari yang menyilaukan matanya.

Arie-pun mulai mencoba beranjak dari kasur, tapi ia urungkan niatnya itu setelah merasakan seseorang sedang memeluknya.

Setelahnya mata Arie terbuka lebar setelah mengetahui bahwa seseorang yang sedang memeluk dirinya adalah Rifki.

Ia mulai berontak untuk melepaskan pelukan tersebut. Tapi karena pergerakannya, Rifki mulai risih dan terbangun.

"Eh... Lo udah bangun ri"-Rifki
Ucapnya dengan nada lembut yang belum pernah didengar oleh Arie sekalipun sebelumnya.

Rifki melepaskan pelukan yang ia lakukan tanpa sadar saat ingin mengucek matanya. Rifki heran melihat Arie yang masih terbaring dengan wajah yang menunjukan ekspresi yang terkejut.

"Ri.. Lo ngga papa?"-Rifki
Ia lalu mengibaskan tangannya didepan wajah Arie.

Karena Arie tak kunjung sadar juga dari acara keterkejutannya, Rifki lalu mencubit kedua pipi tembam Arie dengan gemas.

"Akhh!!.... Sakit, ka ri- rifki ngapain d- dikamar aku?"-Arie  Ucap Arie sambil mengusap-usap pipinya yang sakit.

"Kamar lo?... lo yakin ini kamar lo, coba deh lo liat lagi"-Rifki
Rifki berbicara dengan dialek yang sedikit mengejek Arie.

Mendengar ucapan Rifki, Arie pun memerhatikan sekeliling dan menyadari apa yang ia katakan salah.

"Hah!! Ini dimana? kok..ssshhhh...."-Arie
Arie langsung memegangi kepalanya yang terasa pusing.

Sekarang Arie ingat apa yang terjadi semalam. Dari ia terjebak di apartemen Dirga hingga saat tubuhnya di gerayangi oleh sang ketos.

Ceklek

Tiba-tiba pintu terbuka dan terlihatlah orang yang barusan Arie ingat bahwa dialah yang menggerayangi tubuhnya tadi malam.

Seketika tubuh Arie menegang, ia juga membuang pandangannya ke sembarang arah dan tangannya meremat kuat selimut yang masih melekat ditubuhnya dan orang di sebelahnya itu.

Rifki yang melihat gelagat Arie terlihat aneh saat melihat Dirga, langsung paham dan memeluk tubuh Arie yang menegang di sebelahnya.

"Udah~.. ngga papa kok, tenang aja... Ada gw disini"-Rifki
Rifki menepuk punggung Arie - berniat menenangkannya.

"Ga, bisa gak Lo pergi dulu, dia keknya ngga mau liat muka Lo.. hus hus"-Rifki
Rifki melambaikan tangannya seperti mengusir kucing. Ia juga menunjukan ekspresi menyombongkan diri karena merasa telah menang.

Dirga sedikit kesal melihat ekspresi yang dibuat Rifki, tapi Dirga tau yang dikatakan Rifki ada benarnya, jadi Dirga keluar dan tidak lupa dia juga menutup kembali pintunya.

+

\('_')/

Kini Arie sedang rebahan di kasurnya sendiri, di rumahnya. Ia sedang memikirkan tentang apa yang terjadi semalam, dalam semalam dia menjadi takut dengan Dirga - ketos yang ia segani, dalam semalam Rifki - kakelnya yang paling nyebelin menjelma menjadi malaikat pelindung.

"Hahhh~~... Mumet pala gw mikirinnya"-Arie
Eluh Arie sambil memijat kedua pelipisnya.

"Arie, waktunya makan siang!!..."-Linggar
Teriak ibu Arie dari lantai satu.

"Iya mah!! Bentar!!"-Arie
Arie bergegas turun dan makan bersama ibunya.

Suasana di meja makan sangat sunyi, hanya suara dentingan antara alat makan yang terdengar sampai Arie membuka suara.

"Mah... Papah kapan pulang ke indo?"-Arie

(Fyi, papah Arie itu sekarang lagi ada di luar negeri buat ngurus kerjaan katanya.)

"Hmm... Mungkin 3 hari lagi Ri. Kenapa emangnya?"-Linggar

"Ngga papa, pengen nanya aja hehe"-Arie
Arie cengengesan sambil menggaruk lehernya yang ngga gatal sama sekali.

"Halah... Bilang aja kalo kamu tuh kangen sama papah, kan?"-Seta Angsara Pramudya (ayah Arie).

Arie yang mendengar suara segera menengok kebelakang, di sana Arie menemukan ayahnya yang membawa banyak barang sedang berdiri tersenyum kearahnya.

"Papah!!!"-Arie
Arie segera beranjak, berlari kearah ayahnya dan memeluknya. Ia sangat merindukan ayahnya yang tidak ada dirumah selama sebulan penuh.

"Papah kok udah sampe? kata mamah masih 3 hari lagi"-Arie

"Papah sengaja pulang lebih awal, biar jadi kejutan hahaha"-Seta

Seta segera melepas pelukannya dengan Arie, saat melihat istrinya yang seperti akan menangis. Seta lalu mendekati istrinya dan memeluknya erat, melepas rindu.

"Shuuu... Jangan nangis dong sayang, kan mas udah pulang. Masa disambut sama tangisan kamu sih"-Seta
Seta berusaha menenangkan istrinya yang berada di dekapannya itu.

"Hiks...hiks... Mas aku rindu"-Linggar
Mereka berdua makin mengeratkan pelukan.

Arie hanya memandang hari kedua orangtuanya. Tapi ia juga jadi nyamuk disana, sudah hampir setengah jam mereka berpelukan.


TBC

Sorry chapternya makin pendek, karena ka lagi gak mood ngetik tpi pengen up. Hehe🙂

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cerita (BL) Random SMA ANTARIKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang