Setelah perdebatan tak berfaedah itu.kini baik seokjin maupun namjoon diam masih dalam satu ruangan yaitu ruangan dimana tempat namjoon dirawat.
Setelah beberapa saat.....
Kruyukkkkk
"Hey suara apa itu?!" Tanya seokjin kala suara sesuatu mengisi keheningan.
Alisnya terangkat satu sambil menyeringai."Entahlah" namjoon menjawab dengan ketus juga dihiasi rona merah samar pada kedua pipi cubbynya.
"Oh ya? Kudengar...tadi ada suara perut bergemuruh? "
Sontak namjoon yg mendengar ucapan seokjin melotot tak terima.
"Yakk dasar paman tua!! Tidak peka heh..aku lapar! Itu saja masih ditanyakan!" Sentak namjoon dengan nada lucu juga menggemaskan.
"Ya bilang dong .masa gitu aja harus dipekain" ucap seokjin menyeringai.
Namjoon jadi kesal jadinya dengan seokjin.bukannya memberinya makan malah ia diejek dengan tidak berperikepakaan.
"Dan sudah kubilang berhenti memanggilku paman bocah!"
"Mana bisa kau kan sudah tua!'"
Dirasa perdebatan ini tak kan menghasilkan kebahagiaan bagi mereka berdua lebih baik ia diam saja pikir seokjin.
"Hiks pa- eh Hyung aku lapar hiks"
Ternyata dugaan seokjin benar namjoon masih bocah bahkan terlihat seperti bayi.ia menangis karna meminta makan.uh sebenarnya seokjin gemas tapi juga kesal di saat bersamaan."Ok ok berhenti menangis bayi!"
Namjoon mendelik tak terima dengan perkataan seokjin.dengan ingus yg merembes dan mata serta pipi yg memerah namjoon terlihat berkali lipat menggemaskan Dimata seokjin.
"Ekhem" dengan wajah datar seokjin menetralkan perasaan aneh yg hinggap dihatinya.
🥀
"Emm buburnya gak enak, "
Namjoon mengatakan buburnya tidak enak tapi yg dilihat seokjin Namjoon begitu lahap memakan bubur itu."Katanya tidak enak" ucap seokjin memutar matanya malas.
"Memang tidak enak paman tua!"
"Yakk"
🥀
TBC?!
KAMU SEDANG MEMBACA
NAMJOON "STORY"
Fanfictionseperti apa rasanya bahagia? Follow toktok:@selmijiarma