TIGA

11 3 0
                                    

halo readers aku kembali 👋🏻

Satu bulan setelah marwa pergi merantau dan baru menghasilkan gaji yang belum seberapa itu lumayan untuk keperluan anak nya di kampung, kini zeva dan naufan merasa kesepian karena tidak ada sosok mama di samping mereka, di sore hari yang mulai gelap naufan duduk sambil termenung di depan pintu rumah dengan kedua tangan menopang dagu ,zeva yang tidak sengaja lewat di belakang naufan pun menghampiri adik nya

"dek,dek naufan kenapa kok termenung gitu , mikirin mama ya?" zeva mencoba menyadarkan adik nya dengan tangan yang di lambaikan depan wajah, naufan yang mendengar kaka nya seketika menoleh dan tersenyum

"eh kak,dali kapan kaka beldili di situ, duduk sini" naufan terkejut karna kakanya muncul tiba tiba dan ia memanggil zeva agar duduk dan zeva pun menuruti perkataan adiknya

"naupan ga sedih kok cuman kepikilan aja,kita se melepotkan itu ya kak sampai  mama kelja jauh untuk kita? padahal mama juga bisa kelja di sini" naufan curhat ke kaka nya yang ia rasakan

"Naufal dengerin kaka kita itu ga merepotkan mama naufan tau kan kehidupan kita selama di tinggal papa?, nah mama kerja itu buat kehidupan kita kalau mama ga kerja kita makan dari siapa" zeva menjelaskan yang sebenarnya agar naufan tidak salah paham mama nya kerja jauh di sana

"oh gitu ya kak emm yauda deh naupan ga mau sedih lagi nanti kena malah mama" naufan memang takut dengan mamanya

"nah adik kaka memang pintar sini peluk sama kaka" zeva meraih tubuh adik nya di peluk dan di elus kepalanya

"𝐤𝐚𝐤𝐚 𝐬𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐧𝐚𝐮𝐟𝐚𝐧,𝐧𝐚𝐮𝐟𝐚𝐧 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐢𝐧 𝐤𝐚𝐤𝐚 𝐲𝐚 𝐝𝐞𝐤 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐚𝐦𝐚𝐧𝐚𝐡 𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐤𝐚 𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐫𝐢" batin zeva yang teringat akan omongan mamanya

sudah hampir 15 menit Kaka beradik itu berpelukan dan zeva pun membuka suara

"naufan mandi yuk udah mau magrib ni nanti kita kena marah nenek lagi" ajak zeva kepada adik nya agar mandi

"yuk kak"
                                                  •••

setelah selesai mandi Halimah menyuruh mereka makan bareng di ruang tamu dengan lauk pauk yang sederhana tapi istimewa bagi mereka hanya dengan tahu goreng dan sayur di rebus saja mereka sudah senang karena itu hasil dari pertama marwa bekerja

"ekkk eh Alhamdulillah naupan kenyang hehehe" kaget naufan ketika mulut nya mengeluarkan sendawa dan menutup mulutnya

"sini nek piring kotornya biar zeva aja yang bawa ke dapur nenek duduk aja sini" zeva menawarkan diri untuk membersihkan bekas makan mereka

"naupan juga mau bantuin Kaka dong masa naupan duduk aja kalau kata mama 𝐧𝐚𝐮𝐟𝐚𝐧 𝐠𝐚 𝐛𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐦𝐚𝐥𝐞𝐬 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐥𝐚𝐤𝐢 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐤𝐞𝐫𝐣𝐚 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐞𝐦𝐩𝐮𝐚𝐧 𝐚𝐣𝐚 gitu" naufan menirukan gaya bicara marwa

"pinter adek kak, yauda ini naufan bawain cangkir aja ya Kaka yang lain"

"oke asyap bos"

mereka berdua tertawa karena tingkah lucu naufan Halimah yang melihat adik kaka itu pun tersenyum

"𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐥𝐚 𝐦𝐚𝐫𝐰𝐚 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐢𝐤,𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐠𝐚 𝐬𝐢𝐚 𝐬𝐢𝐚 𝐧𝐠𝐞𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐦𝐚𝐫" batin halimah sambil melihat punggung kedua cucunya

"nenek bangga sama kalian masih kecil di tinggal sama orang tua yang seharusnya di umur kalian yang masih anak anak menghabiskan waktu dengan orang tua tapi kalian tidak" Halimah menitihkan air mata mengingat nasib cucunya yang begini. (ya namanya juga takdir)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZEVA!'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang