" Aku balu di beliin mainan pistol sama papa, pistol nya bisa kelual ail" pamer Chan dengan menunjukkan pistol mainan warna hijau yang kini tengah mengeluarkan air saat di tembak
" Wah kelen, nal mau coba boleh?"
" Ndak boleh, ntal lusak" tolak Chan
" Kita ndak usah temani Chan yu" bujuk Juna pada Nal dan Nono
" Juna ntal aku aduin papa aku ya, kamu ndak mau teman teman" omel Chan
Nal Juna serta Nono sudah memasang wajah cemberut. Juna selaku paling tua sebulan menarik tangan Nal dan Nono untuk kembali bermain mobil mobilan yang sudah berjejer meninggalkan Chan sendirian
" Tapi pinjam sebental ya, satu tembakan aja"
Langkah kecil ketiganya berhenti setelah mendengar Chan yang mau meminjam kan mereka untuk bermain dengan mainan baru miliknya
" Nal duluan yang pinjam" dengan tidak sabar Nal meraih pistol mainan milik Chan
" Sabal dong Nal, kita pinjam sama sama"
Juna berusaha menahan Nal agar tidak terus bergerak meraih pistol yang di angkat tinggi tinggi oleh sang pemilik. Dan mereka bertiga pun berganti untuk menunggu giliran nya.
Tepat saat giliran Nono dengan semangat Nono memencet tembakan agar mengeluarkan air seperti yang sudah di lakukan oleh Juna, Nal dan Chan
" Ndak kelual ail nya?" Heran Nono
" Ail nya ilang" pekik Nal heboh
" Nono nakal lusak mainan Chan" dengan kasar Chan mengambil pistol mainan nya
" Hayoh Nono lusak mainan Chan" sahut Juna membuat suasana makin memanas
Nono sudah menundukkan kepalanya dengan mata yang sudah berkaca-kaca dan sesekali mulut kecilnya memanggil sang bunda
" Nono ndak lusak mainan " cicit Nono dengan pelan
" Chan aduin papa nanti Nono di malahin" kesal Chan dengan suara cukup melengking
" Bunda" setelahnya Nono menangis dengan tangan yang menutupi wajahnya
***
" Adek kenapa nangis?" Heran Ara saat melihat 4 anak kecil tengah berdiri di depan gerbang rumahnya dengan sang anak yang sudah bercucuran air mata
" Nono lusak mainan Chan" jelas Juna
Nono sendiri sudah bersembunyi di pelukan sang bunda, masih dengan terisak-isak. Ara pun semakin heran mendengar penjelasan teman bermain anaknya
" Kenapa bisa rusak sayang?" Tanya Ara dengan nada lembut
" Tadi Nono pinjam pistol telus mau tembak tapi ndak kelual ail nya, Nal Chan Juna kelual kok ail nya" jelas Nal
" Coba sini Tante liat dulu pistol mainan nya"
Ara menahan tawa setelah mengetahui bahwa penampungan air pada pistol mainan milik Chan sudah habis. Jelas tidak mengeluarkan air, pistol nya saja pistol air dan air nya sudah habis
"Ini air nya sudah habis, pistol Chan pistol air jadi di isi ulang dulu air nya baru bisa dimainin lagi. Sini ikut Tante kita isi ulang air nya"
" Nono turun ya, sini ikut bunda isi air pistol nya Chan"
Nono pun turun dari gendongan sang bunda, ia cukup penasaran dengan omongan sang bunda. Setelahnya Ara berjalan dengan 4 kurcaci yang mengikuti
" Nah sekarang kita buka dulu, seperti ini cara isi ulang nya. Chan boleh tolong nyalain air keran nya"
" Kita isi air nya kedalam penampung sampai penuh, udah selesai kita putar putar dan selesai"
Nono, Chan Juna dan Nal fokus melihat apa yang sedang dikerjakan oleh Ara, dengan wajah serius seakan memahami apa yang di lakukan Ara
" Nah sekarang Chan coba" segera Chan mencoba dan air pun keluar seperti pertama kali ia mencoba nya
" Wah pistol nya bisa lagi" kagum Nal dengan bertepuk tangan
" Nono boleh coba?" ragu Nono
" Boleh"
" Unda look unda, ail kelual" senang Nono setelah berhasil menembakan air pada arah tanaman yang berada di teras
•
•
•
•
Bocil kematian nih guysJuna
Chan
Nal
Dan ini pas Nono nangis
KAMU SEDANG MEMBACA
Finlandia (Slow Update)
Fanfiction" Jeano aku takut, aku takut engga bisa kasih contoh yang baik untuk adek, aku takut gagal didik adek, terlebih jadi orang tua yang gagal" - Ara " im always right here, kamu ibu yang hebat. Kamu selalu kasih yang terbaik buat adek dan kamu ga perna...