" Unda tadi Nono main itan sama sama tapi njun nanis unda, Njun ngeng Nono ndak"
"Nangis kenapa sayang?"
"Itan punya njun di ckik jie, gini unda" Tangan kecil nya pun mengarah kepada leher nya sendiri memberikan contoh
"Uhuk uhuk" terbatuk-batuk setelah nya
" Semangat banget adek contohi nya sampai leher nya ke cekik beneran" seraya tangan nya mengulurkan segelas air
Hanya di jawab anggukan semangat dari sang anak yang kini tengah mengelap air di sekitar bibir
" Nono mau itan unda, walna ungu"
" Nanti bilang Daddy dulu ya biar sekalian beli akuarium nya, nanti taruh ikan disana"
" Akulum? Apa unda" wajah polos dengan sekitar bibir terdapat sisa makanan
" Tempat nanti kita taruh ikan nya biar tetap hidup sayang"
" Laut unda no akulium"
" Ikan yang mau Nono rawat itu ikan hias, namanya ikan cupang dan ikan cupang engga hidup di laut sayang"
" Itan pang unda?"
" Iya ikan cupang, nanti Nono kasih tau Daddy ya soal Nono yang mau rawat ikan cupang"
" Ote unda"
***
Pukul 8 malam Jeano baru sampai di kediaman rumah nya dengan lengan kemeja sudah tergulung hingga siku juga rambut yang tampak berminyak
Pintu pun terbuka menampilkan sang anak dengan baju tidur bergambar cinnamoroll seraya tangan nya terbuka lebar menyambut kepulangannya
Dengan semangat Jeano mengangkat sang anak untuk masuk ke dalam pelukannya, menghirup aroma minyak telon dalam dalam
" Adek udah makan malam?"
" Nono makan nambah Daddy, bunda masak enak"
" Supernono harus makan yang banyak agar bisa melawan monster dan melindungi bunda selagi Daddy kerja"
Ara pun mendekati keduanya, tangan Jeano pun terulur menarik sang istri untuk segera bergabung kedalam pelukan nya
" Daddy, adek tinggalin bunda tuh, engga ngajak bunda nya" adu Ara
" Huh?" bingung sang anak
" Nono langsung lari ke pintu buat sambut Daddy terus ninggalin bunda di ruang tengah"
Arno atau biasa memanggil diri nya Nono pun menampilkan wajah bingung juga bertanya dengan melebarkan bola mata pada mata sipit nya, membuat Ara tertawa karna berhasil menjahili sang anak
" Nta maap unda" begitu mengetahui sang bunda tengah mengerjai diri nya
" Iya sayang bunda minta maaf ya, galak banget sih anak ganteng nya bunda" dengan menciumi pipi bakpao milik sang anak
Ketiga nya pun memasuki rumah dengan Nono menggenggam kedua tangan orang tua nya pada masing masing tangan kecil milik nya
" Daddy mandi dulu ya, adek main dulu sama bunda" pamit sang Daddy yang langsung menuju lantai dua
Menghabiskan waktu 30 menit untuk membersihkan diri, Jeano pun menghampiri anak juga istri nya pada ruang tengah dengan kaos putih polos di padukan celana pendek model Baggy
" Daddy Nono boleh minta itan ndak?" Raut wajah nya pun serat akan permintaan
" Itan?"
" Ikan cupang" jelas Ara
" Itan pang walna ungu Daddy"
" Adek bisa rawat nya? harus di kasih makan dan di rawat loh bukan sekedar beli doang"
" Hu'um Daddy nanti Nono taluh di tepat.... huh apa ya" ucap si kecil terjeda dengan wajah berpikir keras mengingat ucapan sang bunda tadi sore
" iish Nono lupa, di tepat apa unda nama na?"
" Akuarium sayang" kekeh Ara membantu sang anak mengingat
" Nanti taluh itan di tepat akulum Daddy" jelas sang anak begitu serius
"Besok sepulang Daddy kerja kita liat liat ikan ya, inget harus di jaga ikan nya"
" Daddy pulang lama toko tutup"
" Daddy besok pulang sore nanti langsung kita beli ikan ya"
" Ote Daddy, maacih Daddy unda" kecupan pun ia berikan pada pipi kedua orang tua nya
*****
Terimakasih telah membaca semoga hari hari nya senantiasa bahagia layak nya meme di atas
Cr: pinterest and Twitter
KAMU SEDANG MEMBACA
Finlandia (Slow Update)
Fiksi Penggemar" Jeano aku takut, aku takut engga bisa kasih contoh yang baik untuk adek, aku takut gagal didik adek, terlebih jadi orang tua yang gagal" - Ara " im always right here, kamu ibu yang hebat. Kamu selalu kasih yang terbaik buat adek dan kamu ga perna...