Awal

30 4 0
                                    

Pagi hari di kosan putra di awali oleh suara keributan yang dibuat oleh penghuninya.

Terdengar kaki yang dihentak hentakan dari tangga turun ke bawah.

"Chean!! Lo kemanain boneka Anna gw!!" Suara teriakan itu mengakibatkan kucing yang sedang berjemur di genteng melompat kaget.

"Gw laundry mau apa lo!?" Jawab laki laki imut yang dipanggil Chean itu dengan sambil berteriak.

"Lo gak minta izin dari gw dulu anjir!?" Balasnya sambil teriak

"Kalo gw izin juga gabakal lo izinin! Lagian nih ya, boneka lo udah lama gak di cuci cuci ya jean anj"

"Ya tapi tetep aja che aelahh, nanti gw kalo tidur meluk apa dong??" Jean merengek seperti anak kecil.

"Gausah sok imut lo, ada guling juga peluk aja tu guling." Ucap Chean sambil Geleng geleng kepala melihat kelakuan Jean.

"Ya tapi gk senyaman Anna che..." Jawabnya dengan muka melas.

"Secinta itukah sama boneka Anna lo itu?" Chean tidak habis pikir hanya karna bonekanya di laundry dia jadi seperti ini.

"Kalo iya kenapa? Masalah?!" Balasnya

Chean menatap sahabatnya dengan raut wajah tidak percaya.

"Cukup adik adik sekalian, jangan ribut ok? Masih pagi lho ini." Ucap pemuda bertubuh bongsor yang kalau senyum matanya ilang, Jefran atau kerap dipanggil bang jef atau jef itu menengahi.

Jean menoleh ke arah jef. "Chean duluan aelah bang."

Mendengar hal itu chean melotot tidak terima "Gw cuma menyelamatkan Anna dari kekotoran iler lo!?" Balas Chean tidak terima disalahkan

"Tapi lo gak izin dulu sama gw sebagai pemiliknya!" Balas Jean ngegas.

Chean memutar bola matanya malas "Ya kar-"

"Ssttt... Udah-udah gausah ribut lagi, boneka doang juga. Kalian sama sama salah disini, Chean kalo mau nge-laundry atau apapun dan itu bukan punya kamu, kamu harus minta izin dulu ya? Trus Jean kalo bonekanya emang udah waktunya di laundry yaudah laundry jangan sampe dibiarin kotor gitu, ntar kamu yang bakal kena akibatnya kalo kotor kan?" Nasihat jef panjang lebar kali tinggi.

Serentak keduanya langsung mengangguk barengan.

"Sekarang salam perdamaian." Kata jef sambil menatap keduanya yang masih ragu untuk salaman. Karena sudah sangat greget dia mengambil masing masing tangan mereka untuk bersalaman.

"Salaman doang susah bener bocah. Udah ya? Damai nih ya, jangan berantem lagi." Kata Jef yang membuat keduanya mengangguk.

Yang lainnya hanya bisa tersenyum dan geleng geleng kepala melihat kelakuan mereka.

🦋🦋🦋

Di dapur, terlihat seorang pemuda dengan kaos putih polos dan celana pendek bernama nathala atau di kerap panggil natha itu sedang memnggoreng bakwan dengan tenang di dapur.

akan tetapi ketenangannya itu musnah ketika dengan tiba tiba saja ada maling berwajah senglkek mencomot satu bakwan yang baru saja diangkat dari penggorengan dan memakannya, natha langsung saja menoleh ke maling yang sedang memakan bakwan yang masih panas itu.

"Hah.. hah.. anhir hanas hanget." Ucap maling tadi yang sekarang kepanasan makan bakwan yang dicurinya.

Natha tertawa melihatnya. "Mampus, siapa suruh main asal comot aja, orang baru diangkat dari penggorengan juga" ucap natha meledek temannya itu, ok kita perkenalkan maling itu bernama Haikal atau sering dipanggil ikal disana.

Haikal yang masih sibuk dengan bakwan panas itu menoleh ke arah natha. "ya mana gw tau itu baru diangkat"

"Makanya nanya!"

Haikal hanya mengedikkan bahu dan lanjut memakan bakwan hasil curiannya.

"Eh na, ini kosan sepi bener yang lain mana?" Tanya Haikal Setelah selesai makan bakwan.

Natha berpikir sejenak lalu melihat jam yang menunjukkan pukul 16.08 sebelum menjawab pertanyaan Haikal.

"Jean sama Chean kerja kelompok, jef lagi keluar, bang apin kerja, trus si Ega paling ngedekem di kamar."

Haikal yang menerima jawaban itu pun hanya manggut-manggut.

"Kalo lo nggak ada kepentingan lagi disini, pergi sana" kata Natha sambil kembali fokus menggoreng bakwannya.

Haikal yang mendengar itu meletakkan tangannya di dada dramatis. "lo ngusir gw na? Cuktaw aja si"

Natha memutar matanya malas melirik haikal sejenak "Iya gw ngusir lo, udah sana gausah dramatis gitu" usirnya

"Ish" haikal mencebik kesal tapi tetap pergi dari sana, sekarang tujuannya adalah kamar Reyga, entah apa yang akan dia lakukan disana dengan tapi pasti tidak jauh dari menganggu temannya itu.

Brakk!

Suara gebrakan pintu yang dibuka dengan bar-bar itu mengejutkan seorang pemuda yang mirip koko Chindo yang sedang tengkurap di ranjang, mari kita perkenalkan pemuda itu yang bernama Reyga yang biasa dipanggil Ega.

Reyga menoleh sejenak kearah pintu dan mendapati Haikal sedang nyengir tidak bersalah, itu membuatnya mendengus kesal.

"Paan?" Tanya Reyga

"Hehe.. gapapa" ucap Haikal sambil nyengir. Dia kemudian berjalan mendekati ranjang yang ditiduri Reyga lalu-

Bug!

Haikal dengan tampang tidak berdosanya melompat ke ranjang menimpa tubuh Reyga yang lebih kecil darinya.

"Adohh! Woi punggung gw ikal bangsat!" Teriak Reyga saat merasakan beban menimpa tubuhnya.

Sedangkan yang di teriaki malah memeluk tubuh Reyga. "Aaa Reyga gaboleh ngomong kasar ih, nanti dimarahin bunda lho.." kata Haikal dengan nada suara yang di imut-imutkan.

"Geli gw, kal." Memasang ekspresi geli. "Udah ah minggir lo berat banget gila!" Protes Reyga.

"

Ck! Iya iya" mencebik kesal lalu berguling ke samping Reyga.

Beberapa menit mereka hanya terdiam, Haikal menatap langit langit kamar Reyga, sedangkan Reyga memainkan ponselnya.

"Ga.. ega.." panggil Haikal yang hanya dibalas deheman oleh Reyga.

Haikal melirik kesal Reyga. "Ck! Ega!"

"Apasi kal astaga.." jawab Reyga berusaha sabar sambil menoleh kearah Haikal.

"Gajadi" sambil kembali menatap langit langit.

"Monyet! Lo kenapa? Gabut? Nyusun lego sana" masih berusaha sabar

"Ogah, capek, males, berasa gaada semangat hidup.."

Kali ini Reyga menatap bingung Haikal yang masih termenung menatap langit langit kamarnya.

"Lo gapapa?" Mengernyit heran.

Melirik Reyga lalu tersenyum menyebalkan bagi Reyga. "Kenapa? Khawatir gw kenapa-napa ya?"

Reyga memutar matanya malas. "Nyesel gw nanya" gumamnya pelan.

"Ulululu kakak Ega khawatir sama Haikal" masih dengan nada di imut imut-imutkan lalu memeluk Reyga manja.

"Akh! Haikal gw tabok lo ya!" Teriak Reyga sambil Meronta ronta saat dipeluk.

Bukanya takut dengan ancaman Reyga, Haikal malah semakin memeluknya membuat Reyga semakin berteriak, poor Ega.

"Akhh! Natha tolongin gw!!" Teriak pemuda malang bernama Reyga yang terdengar seluruh penjuru kos-an.

🦋🦋🦋





Segitu dulu yaa, maaf kalo ada typo atau kesalahan kata! thanks for reading!^^

Langit Biru || Nct DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang