dimohon untuk meninggalkan jejak, sekiranya ada penulisan yang salah atau kurang tepat.
terima kasih dan selamat membaca!
***
"Baik, mungkin ada yang ingin ditanyakan mengenai materi kita hari ini?"
Sontak Louise mengangkat tangan. "Loui tanya! Loui tanya!"
Sang guru menghela nafas, ia yakin pasti yang ingin ditanyakan bocah tengil ini sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan pelajaran. "Loui mau tanya apa?"
"Ibu, kapan istirahatnya? Loui udah laper," ucapnya dengan melas.
Guru tersebut melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya. "Baiklah, ibu rasa cukup sampai disini. Tapi sebelum itu, ibu kasih kalian tugas. Kerjakan lks kalian halaman lima puluh sampai lima puluh tigas, minggu depan harus udah selesai."
"Yipi yeay yeayy!"
"Seneng amat lu bocil," ujar Gilang.
Louise melotot kesal. "Kalian itu harus sungkem sama Loui. Kalau bukan karena Loui kalian nggak bakal istirahat secepat ini, huh!"
"Maafkan hamba, paduka raja," ucap Dika sembari berlutut di depan Louise.
Louise tersenyum pongah. "Maaf diterima. Tapi gendong Loui, soalnya Loui lagi males jalan. Ayo, cepet!"
Tanpa persetujuan dari Dika, Louise sudah menempel dipunggung Dika. Tangan Loui memeluk erat leher Dika.
"Buset tangan lo, Cil. Kagak bisa napas gue." Sedangkan si pelaku hanya menyengir lucu.
***
"Pada mau pesen apa nih? Biar gue yang pesen," ucap Dika setelah menurukan boss kecilnya.
"Loui mau makan mie ayam minumnya susu. Loui mau susu nya 10, ini uang punya Loui." Louise menyodorkan uang yang tadi pagi diberi oleh Rafael.
"Buset, Cil. Banyak amat susu nya, nggak kembung lo?" tanya Gilang.
"Ish ... ya nggak Loui minum semua lah. Sisanya Loui minum di rumah Abang Tarik, hehe ..."
"Heh, bocil! Ini uang cukup buat beli susu, terus uang buat beli mie ayam nya mana?" ucap Dika.
"Mie ayam nya ditraktik Abang Tarik, yeay!"
"Nih, sekalian buat kalian juga." Antariksa menyodorkan uang 200 ribu kepada Dika.
"Wih, gini 'kan enak. Minumnya apa nih?"
"Es teh aja lah, kek biasa," jawab Gilang.
"Oke, wait a minute ya guys."
"Adek udah bilang sama Papa apa belum, kalau Adek mau ikut ke rumah Abang?" Louise menggeleng pelan.
"Yaudah, sekarang telfon Papa gih! Bilang kalau adek mau ikut Abang."
Louise mulai mengotak-atik ponselnya.
"MAMA!"
"Buset si bocil," gumam Felia sembari menggelengkan kepalanya.
"Kenapa sih, Dek?" tanya Zeline dengan malas.
Iya. Louise memutuskan untuk melakukan panggilan video digroup keluarga inti nya.
"Mama, Mama! Loui nanti mau tidur di rumah Bang Tarik, boleh ya?" tanya Louise kepada Anindira dan mengacuhkan pertanyaan Zeline.
"Coba tanya papa!"
"Ih, Papa mana? Nggak ada muka Papa yang ada malah atap doang," kesal Louise.
"PAPA, IH!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOUISE ACIEL
Novela Juvenil"Kakak, Loui berat nggak?" tanya Loise lagi. Evans menunduk menatap Louise. Ia malah salah fokus dengan pipi laki-laki ini. Kenapa begitu bulat. "Enggak," jawabnya singkat. "Kalau gitu, gendong Loui terus ya? Oke." Setelah mengajukan pertanyaan kemu...