"tau aja ya lo...."
Yeonjun hanya menatap ayahnya, ingin sekali rasanya Yeonjun menyingkirkan tangan sang ayah yang mengusap surainya. Wajah ayahnya tampak begitu menjengkelkan baginya, ingin sekali rasanya Yeonjun tonjok.
"Yeonjun anakku..."
Deg!
"Tunggu, anak? Jadi pria itu ayahnya?" Batin Soobin terkejut. Pemuda itu masih saja memantau interaksi Yeonjun dan pria yang mungkin berstatus ayahnya itu.
Kini ayahnya tak lagi mengusap rambutnya, melainkan mencengkram kuat dagunya. Sang ayah menatapnya sembari menyeringai, "ayahkan diusir oleh ibumu yang kurang ajar itu. Otomatis hidup ayah bakal luntang-lantung, gak punya duit, sedangkan ibumu masih bisa kerja, masa disini yang masih bisa bertahan cuma ibumu sedangkan ayah gak jelas, enak aja!"
Yeonjun menatap ayahnya sengit, tangannya terangkat berusaha melepaskan cengkraman tangan sang ayah didagunya, "makanya kerja tolol! Gue bersyukur ibu masih punya kerjaan, emang lo? Hidup berantakan, mabok-mabokan, cuma jadi beban buat ibu!"
"BWAHAHAHA! Emang gue ngurusin? Lagi pula ini semua itu gara-gara lo tau gak?! Andai aja lo gak tumbuh dirahim ibu lo! Gue gak akan nikah sama ibu bejat kayak dia!"
"SIALAN LO YANG BEJAT ANJING! LO ITU YANG GAK TAHU DIRI!" Teriak Yeonjun tak terima. Darahnya mendidih mendengar perkataan yang tak pantas untuk ibunya dari mulut ayahnya.
"ELO YANG GAK TAHU DIRI DASAR ANAK HARAM!"
BUGH!
Yeonjun tersungkur kala mendapatkan bogeman mentah dari ayahnya. Ia meringis, air matanya tak berhenti mengalir. Tak hanya sampai disitu, ayahnya terus-terusan memukulinya tanpa ampun, tidak ada hal lain yang bisa Yeonjun lakukan selain merintih dan mencoba melindungi dirinya dari pukulan sang ayah, meski itu sia-sia dan tetap terkena pukulannya.
BUGH!
BUGH!
BUGH!
"MATI AJA LO ANAK KURANG AJAR!" Teriakan sang ayah yang menyakitkan terdengar begitu menggelegar.
Gang ini sepi, sama sekali tak ada satupun orang disini. Yeonjun ingin sekali meminta tolong, tapi itu akan sia-sia, memangnya siapa yang akan menolongnya? Ia hanyalah pemuda malang yang menjadi korban kekerasan ayahnya.
Kalaupun ia akan mati hari ini juga, Yeonjun siap apapun keadaannya. Ia sudah muak akan hidupnya dengan skenario yang begitu mengejeknya, Yeonjun ingin bebas dan meraih apa yang ia inginkan.
DUAGH!
DUAGH!
DUAGH!
"ANDAI AJA KALO LO GAK LAHIR, NASIB GUE GAK AKAN KAYAK GINI!"
"GUE JUGA GAK MAU DILAHIRIN DALAM KELUARGA KAYAK GINI!" Teriak Yeonjun disela-sela rintihannya, kali ini ayahnya tak lagi memukul melainkan menendang-nendang area perutnya, sehingga membuat Yeonjun merasakan mual dan perih yang luar biasa diperutnya.
Tak jauh dari sana, Soobin terus memperhatikan Yeonjun yang ditendang dan pukuli oleh ayahnya disana. Ia berkali-kali mengecek jam yang melingkar dipergelangan tangannya, sialan! Kenapa polisi terlambat datang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Depresiku -Soobjun ✓
Short Story"wajar bila saat ini, ku iri pada kalian...YANG HIDUP BAHAGIA BERKAT SUASANA INDAH DALAM RUMAH!" Warn! Bl, bxb, gay! SoobJun! Dimohon untuk tidak salpak! Soobin dan Yeonjun txt