00 || Prologue

2.9K 43 0
                                        

Shalom.

Hi everyone!

Cuma mo bilang, yuk follow dulu akun writer nya sembari baca karangannya.

Bagi yang gak srek sama cerita nya, langsung aja get out, gpp kok <3

So,

WELCOME.

***

10 tahun yang lalu

"Ini tadi donat coklat, keju, kacangnya ada 12 biji buat buk Erina, terus ini kue dadar nya 5 biji buat buk Lastri, dan ini risoles ayamnya ada 10 biji buat tante Mona. Okay!" ucap gadis berambut seketiak itu sembari tersenyum simpul.

Gadis kecil tersebut tampak sedikit kesulitan ketika mengangkat box mini tempat kuenya.

Namanya Ovasha Keina. Dipanggil Vasha. Gadis kecil berusia 7 tahun, yang sekarang sedang berjalan menuju rumah para pelanggannya. Gadis kecil itu berjualan gorengan dan juga kue yang dibuat oleh bundanya.

"Eh! Tapikan.. rumah tante Mona itu di jalan Merdeka, gimana mau ke rumahnya ya? Kan harus nyebrang jalan besar dulu.. tapi bahaya, bunda kan udah pernah bilang gak boleh nyebrang jalan besar." monolognya lesu.

"Yah.. gimana dong?"

"Yaudah deh, aku jalan dulu nganterin pesanan buk Erina dan buk Lastri, setelah itu nanti nganterin punya tante Mona."

Gadis itu berjalan lagi hingga akhirnya ia harus mengantar pesanan pelanggan terakhir.

"Eh, itukan ada pak polisi, aku bisa disebrangin dong kalau gitu, oke deh, aku minta tolong aja." monolognya lagi dengan senang.

Akhirnya ada juga seseorang yang dapat menolongnya untuk menyebrang. Bayangkan saja! Anak umur 10 tahun ingin menyebrang sendiri, ada ada saja. Itu sangat berbahaya.

Gadis itu menepuk punggung tangan seorang polisi laki laki yang bernama Putra, Vasha membaca nametag yang tertera di seragam khas polisi itu. Polisi tersebut lantas menatapnya.

"Ada apa dek?" tanyanya ramah.

"Saya mau kesana pak, tolong sebrangin saya ya pak.." jawab Vasha.

"Ohh.. ayok ayok." Polisi tersebut lantas dengan senang hati membantu Vasha untuk menyebrang. Polisi itu menuntun Vasha untuk berjalan menyebrang jalan raya yang sedang banyak dilalui para pengendara.

"Hati hati ya dek." nasihat polisi tadi.

"Iya pak, makasih banyak ya pak." pamit Vasha diiringi dengan senyum manisnya. Gadis itu langsung melanjutkan jalannya, menuju rumah tante Mona, pelanggan terakhirnya.

Tok..tok...tok...

"Tante! Tante Mona? Tante ini pesanan risoles ayamnya!" panggil Vasha, namun tidak ada sahutan dari dalam rumah tante Mona.

Padahal gadis itu yakin bahwa rumah bercat hijau ini adalah rumah tante Mona, dikarenakan adanya sepeda kecil berwarna merah didepan rumah tersebut yang Vasha kenali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MORTAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang