BB : 4

393 26 1
                                    

"eungg"

Naren merasakan berat dipinggangnya, jadi ia menyentuh pinggangnya dan 'eoh? apa ini?'. tangan kekar Jeano memeluk pinggang Naren dengan posesifnya.

"no"

"woii bangun woii" teriaknya.

ia menyingkirkan tangan Jeano, tapi bukannya lepas malah semakin erat.

"Diam" ucap Jeano dengan suara seraknya, khas orang bangun tidur.

"j-jeano, bangun woii anj udah siang sat" kesalnya.

"Sstt, your language dear. Jangan berbicara kasar atau aku akan menghukum mu kelinci nakal" ujar Jeano.

"hakam hukum hakam hukum, lo kira ini sekolah? Kalo ini sekolah pun gue juga ogah dihukum sama lo anjing" sarkasnya dengan kasar.

Jeano reflek mendudukkan tubuhnya dan menatap Naren dengan tatapan datar. Ia  menatap Naren dengan menaikkkan alisnya.

"Dari kalau, ulangi naren" ujarnya dengan tegas.

"Kalo ini sekolah pun gue juga ogah dihukum sama lo anjing" ulangnya sesuai permintaan sang dominant.

Sesapan Jeano berikan untuk bibir manis Naren, ia melumatnya dengan kasar.

Naren ingin menjauhkan bibirnya jika Jeano tidak menahan tengkuknya dan melumatnya dengan kasar.

"eunghh nono" lenguhnya dengan pelan.

Naren meremas rambut jeano dengan keras, karena lumatannya semakin kasar.

"no ngghh s-sakit"

Naren menepuk bahu Jeano dengan tidak sabar, bagaimana ia bisa sabar sedangkan oksigennya sudah hampir habis.

Jeano melepaskan ciumannya dan mengusap bibir Naren pelan, bibir itu bengkak setelah lumatan kasar tadi.

Sedangkan Naren masih mengatur napasnya yang tak beraturan.

"hhh, kamu gila no" ucapnya setelah napasnya teratur.

"Aku udah bilang, sayang. Jangan berbicara kasar atau aku akan menghukum mu, dan itu hukumannya atau mau lebih dari itu, sayang?" Ucapnya.

"eumm, maaf. engga! itu udah cukup" jawab Naren dengan gugup.

"You wan't eat babe?"

"Uhm, i wan't it"

Jeano hanya tersenyum untuk meresponnya dan menggendong Naren ala koala.

Gendong koala = gendong depan. Buat yang blm tau cari aja di google gendong koala.

Naren menenggelamkan wajahnya di potongan leher Jeano, ia menyesapnya kecil.

"Jangan di sesap sayang, kotor"

"engga, gapapaa"

"Kotor, sayang. Jangan oke?"

"eum, oke"

Naren menghentikan sesapannya dan memilin baju yang Jeano pakai.

                                           . . .     

                                                           bersambung. . .

Gj bngt dh ni cerita, bubar' woi.

Btw, knp kalian mau baca cerita ini?

Ni cerita kan cerita gbt.

Dh see u di next chap

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Baby Boy | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang