002: Dekrit [2]

122 21 1
                                    


________ 𝘿𝙚𝙠𝙧𝙞𝙩 𝙆𝙖𝙞𝙨𝙖𝙧 (2)

"Aku kira ada dimana para kasim, rupanya semua berkumpul di ruangan Permaisuri."

Kaisar Yuri melewati para kasim yang bersujud karena kedatangan nya, diikuti oleh (Name) yang dibelakang dengan ekspresi jenggah nya. Kentara sekali ketidaksenangan nya dengan pemilik ruangan.

"Menjijikkan. Aku ingin membunuh nya. "

Aura intimidasi yang (Name) keluar kan tidak main-main. Belum lagi gumaman menyeramkan yang dia lontarkan membuat para kasim bergidik ngeri, tubuh mereka gemetar hebat bahkan tidak sanggup mengangkat kepala mereka. Pandangan para kasim terpaku pada lantai dibawah nya, jika mereka berani melirik ujung kaki Kaisar maupun (Name), mereka berpikir mereka akan tamat.

Permaisuri Jaeseo berdiri dari duduk angkuh nya, lalu membungkuk sedikit. "Mohon maaf, Yang Mulia. Saya tidak tahu Yang Mulia akan datang."

"Mereka sedang menyuruh saya untuk segera membuat Putri Mahkota."

"Mereka terlalu setia kepada Kekaisaran, jadi jangan terlalu mencerca mereka."

" ... "

"Pfft... "

HAHAHA!

Setelah Permaisuri Jaeseo menyelesaikan ucapan nya, awalnya hanya ada keheningan, lalu ledakan tawa terdengar.

(Name) tertawa tertawa terpingkal-pingkal, sampai memegangi perut dan air mata keluar nya. Kaisar Yuri juga menahan tawa, tapi sebagai Kaisar dia harus menahan nya.

"Kau yakin mereka setia? Bukan untuk mencari muka? Hah, AHAHA. "

"Sudahlah (Name). Yah, memang sudah lama juga sejak terakhir aku tidur denganmu."

SRUK!

Kaisar Yuri mendatangi tempat duduk Permaisuri Jaeseo, lalu menduduki nya dengan pose angkuh tangan menopang dagu. "Apa kita lakukan saja disini, didepan para kasim yang khawatir ini?"

DEG!

"Haha.. " Permaisuri Jaeseo tertawa canggung sebagai tanggapan. Dia tidak menyangka Kaisar Yuri akan mengatakan ini.

Dia gelisah. Jika mereka melakukan itu disini, maka... Punggung nya akan dipertontonkan. Dan Permaisuri Jaeseo tidak mau itu dilihat oleh orang lain.

(Name) berdiri di samping Kaisar Yuri. hanya tersenyum remeh melihat kegugupan Permaisuri Jaeseo. Bahkan dengusan menghina dia layangkan pada Ular didepan nya. "Dia pantas mendapatkan nya." Batin (Name), walaupun dia tahu Kaisar Yuri hanya menggoda Permaisuri Jaeseo dan tidak akan melakukan nya dihadapan para kasim.

"Tenang saja, (Name) akan mengoreksi mu jika kau membuat kesalahan. Itulah alasan nya mengapa dia ada disini." Ujar Kaisar Yuri.

"Benar, Permaisuri. Tidak usah malu-malu, kau harus belajar dari senior, bukan? "

" ... "

"Apa yang kau tunggu? Cepat lepas."

SRAK!

Dengan ragu-ragu permaisuri Jaeseo membuka pakaian nya satu demi satu. Dengan gemetar dan gigi yang bergemeletuk marah. Keringat bahkan mengalir dari kening ke pipi karena gugup.

𝐄𝐀𝐑𝐓𝐇𝐋𝐘: Yuri's Palace [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang