Namanya, Arkana Ghazziy Alvarendra yang berstatus sebagai Gus. Ia baru saja menyelesaikan pendidikannya di Kairo Mesir.
Gus yang mempunyai sifat cuek, datar dan dingin bagaikan kulkas seribu pintu. Ia mempunyai tubuh sedikit tinggi, badan ramping da...
"Ketika engkau menjaga diri, di saat yang sama, di tempat lain jodohmu pun menjaga diri, hingga nanti bertemu di saat dan cara yang paling Terbaik." -Arkana Ghazziy Alvarendra-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang lelaki yang memiliki tubuh ramping dengan tinggi sekitar 174 cm, memiliki kulit sawo matang, hidungnya bangir, gaya rambut khasnya yaitu belah dua (middle-parted hair).
Lelaki itu bernama Arkana Ghazziy Alvarendra kerap di sapa dengan Arkana, memiliki tiga bersaudara yaitu satu kakak laki-laki dan satu adek perempuan, Dia adalah anak kedua dari seorang kiyai dari pesantren Al-Huda, Semarang.
Karena ia terkenal dipondoknya sebagai anak kiyai maka ia selalu di panggil Gus Arkana didalam lingkungan pondoknya. Gus Arkana kini berusia 23 tahun yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di Kairo Mesir.
Ia memiliki sifat cuek, tetapi paham akan agama, ia juga dikenal sebagai Gus Cuek di Pesantren milik abinya dan paras tampannya membuat santriwati banyak yang mengagguminya.
🐣
Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani-Seamarang.
Arkana baru saja tiba dibandara menunggu jemputan Keluarganya.
Tak lama matanya tertuju pada dua orang lelaki dan langsung memanggilnya.
"Abahh, Mass" panggil Arkana.
"Arkana" Sapa juga seorang lelaki, dia adalah Kautsar kakak Arkana. "sudah lama nunggu toh?" Lanjut Kautsar.
Arkana langsung menyalami tangan abah dan Kautsar seraya memeluknya.
"Enggak, baru saja turun dari pesawat mas" jawab Arkana.
Kini mereka sudah berada didalam mobil dan langsung menuju perjalan pulang ke Pesantren Al-Huda.
Setelah sampai di Pesantren ia di sambut oleh beberapa santriwan/santriwati, ustadz/ustadzah, yang membaca sholawat atas kedatangan Anak kyai yang baru saja menyelesaikan pendidikan di Kairo Mesir.
Arkana hanya menundukan pandangan, sambil berjalan hingga tepat dihadapannya Umi dan Adek perempuannya.
Arkana pun langsung mencium tangan Uminya setelah itu ia peluk umi dan Adeknya.
"Selamat anak ummi" ucap Latifah-umi Arkana sambil memeluknya. Setelah memeluk Uminya ia kembali memeluk abahnya "Sekali lagi selamat juga anak Abah, abah bangga sama Arka" ucap kyai Hasannudin-Abah Arkana sambil memeluknya.
