Jeon Wonwoo menyesap kopinya yang masih hangat sambil memperhatikan orang-orang yang berlalu-lalang di depan ruangannya yang tembus pandang. Waktu istirahat sudah tiba dan ia masih anteng di ruangannya, tidak ingin makan siang dan hanya ingin menikmati kopi buatan asistennya sampai waktu istirahat usai. Di luar sana udara Seoul terasa cukup mencekam karena salju yang terus turun dari semalam, membuatnya makin malas untuk melangkahkan kaki pula.
Selain malas, pikiran Wonwoo juga masih berkecamuk memikirkan kata-kata orangtuanya beberapa hari yang lalu, yang menginginkannya bertemu dengan seorang perempuan, anak sahabat orangtuanya dari Changwon di malam natal nanti. Proyek perjodohan yang sebenarnya sudah ditolak Wonwoo berkali-kali namun kini orangtuanya bersikeras ingin mempertemukan mereka hingga membuat Wonwoo stress.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kak? Kau tidak makan siang?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tanpa mengetuk pintu ruangannya, Kim Mingyu, salah satu supervisor bagian perusahaan yang dulu menjadi juniornya saat kuliah masuk. Pria itu memiliki postur tubuh yang sangat bagus, seperti model, ia berjalan menghampiri Wonwoo dan duduk di kursi depan mejanya sambil memperhatikan layar ponsel dengan seksama.
"Menurutmu, ke Bali atau Lombok?" Tanyanya dengan dua mata tertumpu pada ponsel, tidak memperdulikan Wonwoo yang mendelik heran ke arahnya.
"Aku bingung mau ke mana untuk merayakan tahun baru nanti. Dua-duanya bagus." Ujar Mingyu menjawab pertanyaan yang belum sempat Wonwoo utarakan.
"Hawai saja." Ucap Wonwoo sambil menghela napas panjang yang akhirnya membuat Mingyu mengalihkan tatapannya dari benda persegi itu.
"Aku mau ke Indonesia!"
Indonesia. Wonwoo diam selama beberapa saat, pikirannya berkelana mengingat seseorang yang sekarang sedang berada di Indonesia. Seseorang yang aktif membagikan kegiatannya di negara tropis itu di media sosial. Seseorang yang ia perhatikan diam-diam.
