ENFP: Kenapa manusia harus pakai baju?
INTJ: Kamu nanya karena ngga tahu?
ENFP: Aku penasaran sama jawaban kalian.
ENTJ: INTJ cuma sarkas btw.
ENFP: Eh?
INTP: Kamu lagi bahas kelompok aktivis yang menyerukan konsep nudity isnt sexual?
ESFP: Apa, sih?! Sarkas? Nudity? Mending aku makan aja!
ENFP: Tapi bener, kan? Kenapa kita harus berpakaian? Nenek moyang kita aja telanjang.
ENTP: Sekarang aku yang tanya. Kamu tahu dari mana nenek moyang kita telanjang?
ESTP: Mereka 'kan punya bulu!!
ENFP: Nenekmu monyet?
ENTP: Jangan abaikan aku, nyet!
ESTP: Bener, loh! Sekarang aku masih punya bulu kaki!
ENFP: Kemungkinan gen monyetmu masih tersisa.
ESTJ: Darwin tidak pernah menyebut manusia berasal dari monyet.
ENTP: Lupain Darwin! Dia ngatain nenek orang lain!
INFP: ENTP, yang kamu permasalahin sebetulnya apa?
INTP: Kalau begitu kenapa manusia punya bulu tipis? Bukankah itu hasil dari evolusi? Kita tidak pernah tahu. Bisa jadi dulu manusia berbulu tebal, terlepas dari dia keturunan monyet atau bukan. Barulah setelah beberapa kali proses evolusi, bulu manusia memendek seperti yang terjadi pada kita sekarang.
ISTJ: Ya. Bukan cuma dugaan. Bulu manusia memang sisa dari proses evolusi. Dulu bulu itu punya banyak fungsi.
ESFJ: Izin nyimak.
ENFJ: Kalian pinter semua. Mantap. Tapi belum ada yang berhasil jawab pertanyaan ENFP.
ENTJ: Maksudmu pertanyaan ngga layak dijawab itu?
ENFP: ...
ENFP: Tapi bukannya lebih seru liat semua orang telanjang? Toko baju ngga bakal laku. Dan kesenjangan sosial karena fashion ngga bakal ada lagi.
ESFP: Jangan telanjang, dong. Nanti aku napsu, gimana?
ENFP: ESFP sudah selesai makan?
INTJ: Kamu ngga bakal nafsu. Perspektif baru dapat dibangun berdasarkan lingkungan. Ibaratnya jika kamu mulai menganggap ketelanjangan adalah hal normal, maka kamu tidak akan bergairah.
ENFP: Lalu gimana caranya terangsang?
INTJ: Mungkin pemicunya menyempit. Seperti kontak fisik.
INFJ: Agak sulit. Bagaimana kalau kamu terangsang dalam kondisi yang tidak menguntungkan dan pasanganmu melihatnya? Bersyukur mereka memiliki baju sekarang.
INTP: Ya. Tapi seperti kata INTJ, bisa jadi di masa depan, kondisi itu terlihat normal.
ENFP: Hei! Bagaimanapun mengerikan mengatakan hal semacam itu!
ENTP: Itu risiko karena kau menyebar paham yang sesat!
ENFP: Kamu senang sekali mengajak orang bertengkar.
ISFJ: ...
ENFP: ISFJ ikutan sini!
ISFJ: Ngga. Numpang lewat doang.
ENFJ: Meskipun begitu. Tetap belum ada yang berhasil jawab pertanyaan ENFP.
ESFJ: Semangat komporin mereka, ENFJ!
ENFP: Kita buka sesi ketiga.
ENTP: Are you challenging me?!
ESTP: Ngga ada yang nantangin elu, nyong!
ENTP: Apa tuh nyong?
ESTP: Monyong
ENTP: Anzeng!
ISTP: Kamu tahu pun ngga dapat untung! Buat apa?
ENFP: Ada untungnya! Kita bisa berpikir kedepannya. Manusia lebih bagus telanjang atau engga?
ISFP: Bukannya lebih bagus terima apa yang sudah diberikan?
ENFP: Maksudnya pakaian? Aku ngga nerima, aku beli!
ISFP: ...
ESTP: Saya buka voting bagi yang setuju ngekick ENFP dari grup!
INTJ: Satu.
ISTP: Dua.
ISTJ: Tiga.
ENFP: Eh? Tunggu!
ESTJ: Karena dia berisik. So, empat.
ESFP: Enam.
ESFJ: Lima.
ESFP: Eh? Aku salah ngitung, ya?
ENFP: Tunggu, gais!
ISFJ: Aku ngga ikutan.
INFP: ...
ENTP: TUJUH!
INFJ: Orang di atasku terlalu bersemangat.
ESTP: Delapan!
ISFP: Yang buka voting memangnya boleh ngasih suara juga?
ESTP: Jadi ngga boleh?
ENTJ: Kalau begitu, aku delapan!
ENFP: Kalian ngga bisa begitu!
ENFJ: Sembilan!
ENFP: ENFJ, KAMU JUGA?
ENFJ: Aku cuma meramaikan suasana.
ESTP: Bagus! Dari 16 orang, 9 orang sudah setuju.
ESTP mengeluarkan ENFP dari obrolan.
INTP: Sepuluh.
INFP: Votingnya sudah selesai.
INTP: Ohh.
KAMU SEDANG MEMBACA
MBTI Group Chat ✔
Short StoryStatus: Tamat. Genre: Komedi, Slice of Life. INFP: Aku ingin beli kucing. Menurut kalian bagaimana? ENTP: Para manusia kejam yang menganggap bahwa hewan tidak memiliki hak atas diri sendiri. Ckck. INFP: Tidak. Bukan begitu maksudku. ENTP: Lihat. Kam...