Are you jealous?

459 33 5
                                    

"Akhirnya liburan juga." Ujar lega Chenle.

"Gila sih tahun baru dah lewat baru bisa libur."

Chenle membaringkan tubuhnya di kasur. Lalu mengecek ponselnya. Dirinya tidak sabar untuk pulang ke negera asalnya, China. Sudah berapa lama dirinya tidak pulang? Dia sangat merindukan keluarga dan keponakannya.

Kasus COVID yang tiba-tiba melonjak membuat dirinya beberapa tahun tidak bisa pulang. Untung saja sekarang peraturannya sedikit longgar. Kalau tidak bisa-bisa dirinya gagal pulang.

Karena terlalu excited, Chenle bangun dan mengecek kembali isi kopernya. Takut ada yang tertinggal. Seharusnya sih tidak ada yang tertinggal. Soalnya Chenle sudah mempersiapkannya jauh sebelum libur.

"Mau pulang?" Tanya Jisung yang tiba-tiba muncul di belakang Chenle.

"Iya. Udah lama gak pulang. Mumpung libur juga." Jawab Chenle.

Jisung hanya menanggukan kepalanya paham, "Ohh."

Chenle menoleh ke arah Jisung dan menatapnya sinis, "Cuma oh doang?"

Entah kenapa Chenle sedikit kesal karena Jisung tidak mengatakan apapun selain "Oh". Ini pacarnya mau pergi bukannya bilang sesuatu gitu.

"Hati-hati ya sayangku. Titip salam buat keluargamu ya."

"Gitu doang?"

"Apa lagi yang kurang?" Ujar Jisung bingung.

"Pikir aja sendiri." Kesal Chenle dan kembali ke tempat tidurnya.

Pacarnya ini tidak tau atau pura-pura tidak tau sih? Masa masih tidak mengerti sih apa yang dimaksud Chenle. Sebenarnya sih Chenle bisa saja untuk bilang. Tapi dirinya terlalu gengsi untuk mengungkapkannya.

"Marah mulu. Sini-sini aku cium sama peluk." Jsiung menghampiri Chenle yang sedang memasang wajah cemberut.

"Gak mau!" Tolak Chenle.

Bohong! Sebenarnya dirinya sangat mau. Ini kan yang dia mau dari tadi.

"Yakin? Aku gak ikut kamu pergi loh. Nanti ada yang bilang kangen sambil menangis. " Ujar Jisung dengan nada seperti mengejek.

Selalu saja mengingat kejadian itu. Tolong lupakan kejadian dimana dirinya menangis malam-malam karena Jisung. Sangat memalukan!

"Ngeselin banget sih kamu. Aku gak gitu ya!" Chenle hanya bisa mengelak.

"Gengsi banget sih buat bilang mau cium sama peluk." Balas Jisung sembari menangkup pipi lembut milik Chenle.

"Aku gak minta kok!"

"Iya emang kamu gak minta, tapi kamu mau kan?"

Oke, Chenle kalah telak. Dia tidak bisa mengelak lagi. Mana mungkin Chenle tidak mau melakukan hal manis seperti itu. Dia kan hanya malu untuk bilang.

Sebelum Chenle kembali marah, Jisung segera menghujami ciuman untuk pacar manisnya ini. Serta pelukan hangat untuk Chenle.

"Kamu gak liburan juga?" Tanya Chenle.

"Keknya enggak deh. Paling cuma pulang aja sih." Balas Jisung.

"Nanti kalau aku udah balik ke Korea, mau ke Jepang bareng gak?"

"Kamu pengen ke sana?"

"Pengen banget. Mau ya?" Bujuk Chenle.

"Hmm. Pasti mau kalau sama kamu. Kapan sih aku pernah nolak ajakan si anak kucing ini?"

Mana pernah Jisung menolak Chenle. Yang ada Chenle yang selalu menolaknya walaupun sebenarnya mau. Rasa kantuk mulai melanda membuat Chenle menguap.

"Ayo tidur." Ajak Jisung.

Memories [JiChen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang