4. D o B : Maaf

3.4K 245 13
                                    

"Lepasin gue Jaem!" Jisung mencoba melepaskan cengkraman tangan Jaemin sekuat tenaga, namun nihil.

Tenaga Jaemin lebih kuat daripada Jisung. Jisung di seret untuk masuk kedalam apartemen, bahkan Jaemin tidak peduli kepada orang-orang yang melihat kelakuan mereka.

Jisung heran kenapa bisa sikap Jaemin berubah menjadi kasar dan dingin hanya karena kejadian tadi. Apa mungkin Jaemin cemburu?.

"Akhhh".

Sesampainya di kamar Jaemin langsung mendorong tubuh Jisung ke kasur membuat Jisung sedikit meringis. Untung saja kasurnya empuk, jadi Jisung tidak terlalu sakit.

"Lo kenapa sialan!" Sentak Jisung pada Jaemin.

"Bukannya kamu yang minta di lepasin?" Sentak menatap sambil tersenyum.

"Ga gini juga anjir" Jisung terkejut saat Jaemin ikut naik keatas kasur dan mengukung tubuh Jisung.

"Saya sudah berusaha bersikap baik kepadamu, Babe. Jangan buat saya bersikap kejam kepadamu" Jaemin berbisik tepat di telinga Jisung.

"Inget pernikahan ini cum.., hmphhh" Tanpa aba-aba Jaemin membungkam mulut Jisung dengan mulutnya agar tidak melanjutkan perkataanya.

Apakah suatu saat kau bisa menerimaku?. Seperti layaknya aku menerimamu.

Jaemin terus mencoba menyelusup kan lidahnya kedalam mulut Jisung. Namun sebaliknya dengan Jisung yang terus berusaha melepaskan ciuman itu. Saat ini Jisung mulai merasa oksigen menipis membuatnya sedikit sesak dan memukul dada Jaemin.

Hingga pada akhirnya Jaemin pun melepaskan tautan mereka karena sama merasakan sesak. Tidak hanya itu, Jaemin mencium leher Jisung membuat Jisung mendongak memberikan akses kepada Jaemin. Beberapa tanda kebiruan mulai muncul di leher Jisung akibat Jaemin yang menyesap dan sesekali menggigit lehernya.

Setelah merasa cukup bermain di leher Jisung kini Jaemin mulai turun ke dada Jisung. Sedikit menyingkap bajunya hingga terpampang lah nipple dan juga abs Jisung. Jaemin bersusah payah menelan salivanya, ayolah masa tidak boleh jika dia tergoda oleh tubuh istrinya sendiri.

"Stopp! Jaemhh ahh" satu desahan lolos dari mulut Jisung saat Jaemin tiba-tiba mengulum nipple nya.

Jisung menggelinjang hebat merasakan mulut hangat Jaemin yang mengulum nipple nya. Rasanya aneh, geli namun juga nikmat.

"Shh jangan di gigit" Jisung menyondongkan tubuhnya saat Jaemin mengigit nipplenya.

Tanpa Jisung sadari saat ini dia sedang mencoba menekan kepala Jaemin agar lebih kuat menghisapnya. Senyum tipis terulas di wajah Jaemin saat melihat Jisung yang berantakan.

Tangan Jaemin tidak tinggal diam, tangannya meraba setiap inci tubuhnya. Jisung sendiri memejamkan matanya, entah kenapa rasanya ini nikmat. Apalagi saat Jaemin meremas bongkahan pantat nya, itu benar-benar membuatnya merasa prustasi.

Ingin rasanya dia mendesah kencang, namun Jisung masih memiliki akal sehat. Dia seorang Dominan! Sampai kapanpun itu.

Drtt drtt.

Hp Jaemin berbunyi menandakan ada telepon masuk. Namun Jaemin tidak peduli, yang benar saja dia menyia-nyiakan kesempatan seperti ini hanya untuk mengangkat telepon.

Beberapakali hp Jaemin berdering , tetap saja Jaemin sibuk dengan kegiatannya saat ini. Sampai pada akhirnya Jaemin mengangkat telepon itu karena jika terus menerus di biarkan maka itu malah semakin mengganggu kegiatannya.

Mark Lee is calling.

Halo?

Hallo tuan Jaemin maaf telah
Mengganggu. Saya hanya ingin
Memberitahu anda jika tuan muda
sedang demam tuan.

DADDY OR BABBY? | JaemSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang