|2|

135 27 1
                                    

Ryuusei benar-benar tak bisa menahan degup jantungnya, terlalu berisik. Itu meneriakkan nama kekasihnya dengan memuja. Itoshi Sae, Itoshi Sae, Itoshi Sae.

Kekasihnya duduk di hadapannya, terlihat terlalu menggemaskan dengan sweaternya. Kotatsu menyelimuti dirinya, sementara tangannya mengupas jeruk dengan malas. Tatapan lesu tertuju pada televisi yang menayangkan acara, yang tentu saja tidak dipedulikan Ryuusei.

Oh, semua ini sempurna. Ryuusei tinggal hanya mendekat dan mencium kekasihnya dengan dalam. Dan, mereka akan menghabiskan malam tahun baru yang menyenangkan, hanya berdua, tidak ada orang lain yang harus mengganggu.

Ya, dan itu terlalu indah untuk menjadi kenyataan.

Sebab pertama, ini bukan rumah Ryuusei, nah seharusnya tak ada masalah tetapi sayangnya ini adalah rumah Itoshi. Yang artinya Itoshi Rin, adik menyebalkan Sae yang ingin sekali Ryuusei hajar setiap kali bertemu, berada di sini.

Tepatnya di belakangnya. Mengawasinya dengan tajam, dan jangan lupakan ekspresinya yang seolah-olah ingin menenggelamkan Ryuusei. Hah! Seolah-olah dia bisa!

Ryuusei heran, kakaknya sangat mengagumkan dan keren, tetapi adiknya sangat menyebalkan dan cerewet. Nah, ini bukan karena jiwa anjingnya yang terlalu loyal pada kekasihnya, oke? Bukan.

"RinRin, tak baik memandang tamu seperti itu. Apalagi itu, calon kakak iparmu sendiri." Ryuusei menggoda, melemparkan seringai lebar kepadanya. Ia dapat merasakan amarah Rin yang membuatnya tertawa terbahak-bahak.

"Rambut antenna sialan. Sekali lagi kau bicara, dan aku akan menendangmu dari sini."

"Oh~ silahkan, silahkan. Seolah-olah kau bisa!"

"Rin. Ryuusei."

Oh baiklah, ini baru mengerikan.

Ryuusei memang tak memiliki ketakutan pada apapun, tetapi mendengar Sae memanggil namanya dengan nada yang tajam, dan bukan 'little demon' seperti biasa, membuat kepalanya seolah-olah disiram air dingin. Ah baiklah, bukannya dia takut, oke? Mana mungkin Shido Ryuusei pernah takut.

Ya, setidaknya meskipun ia berhenti bertengkar dengan adik kekasihnya, melihatnya berubah ekspresi ketika kekasihnya memanggil namanya sangat menghibur. Benar-benar brocon, eh?

Ryuusei mengalihkan atensi kembali ke kekasihnya. Tatapan datar menyambutnya, dan Ryuusei hanya melempar kekehan, sebelum mendekat dan bergabung ke kotatsu bersama kekasihnya. Lengannya melingkari tubuh kekasihnya, dan menariknya dalam pelukan erat.

"Aku benar-benar mencintaimu."

Tepukan lembut di kepalanya, membuat seringainya semakin melebar. "Em, my little demon."

Ryuusei melempar cengiran lebar, sebelum akhirnya menarik kekasihnya ke dalam ciuman yang telah ia tahan semenjak tadi. Ekor imajinernya bergoyang-goyang, ketika kekasihnya membalasnya dan menarik lehernya lebih dekat.

Ya, baiklah kekasihnya benar-benar terlalu keren. Meski bukan seperti tahun baru bayangan Ryuusei karena gangguan Rin, tapi setidaknya ia dapat mencium kekasihnya sekarang.

Cool || shidosae✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang