01. Selamat Datang Di Desa Kamboja

136K 933 13
                                    

Welcome To My Story, walaupun bernuansa desa tapi gak berbahasa jawa kok, so tenang aja.

Enjoy dan Stay tune guys!

Haram hukumnya bila tidak vote!

oOo

'Selamat Datang Di Desa Kamboja'

Tulisan besar diatas gapura besar itu menyambut kami, yang baru pertama kali menginjakan kaki disini.

Kami memang baru datang ke desa ini, tujuan kami adalah melakukan kegiatan KKN yang harus dilakukan didesa terpencil seperti ini.

Kami semua disambut oleh Pak Kades yang menurutku terlalu muda untuk disebut Pak Kades, dari umur dan wajahnya saja sangat tidak cocok untuk dipanggil Pak.

Jadi dengan jail aku menyeletuk kalau aku ingin memanggilnya 'Mas Kades' saja yang tidak ku sangka dia akan setuju dan malah menerimanya.

"Karena ini kunjungan pertama dari KKN yang ingin datang ke desa ini, jadi mohon maaf kalau kami tidak menyiapkan tempat untuk kalian, tapi kalian bisa tinggal dirumah saya kebetulan saya tinggal sendiri dan disana juga banyak kamar yang bisa kalian tempati." Itu kata Mas Kades.

Satya ketua tim KKN 97 yang menjadi nama kelompokku pun setuju-setuju saja, walau diawal dia agak ragu karena merasa tidak enak.

Namun karena paksaan dari Mas Kades jadi kami setuju saja, toh kelompok kami tidak banyak anggotanya hanya tujuh orang saja.

Jadi sedikit nyamanlah, cukup dua kamar dipisahkan antara laki-laki dan perempuan.

Menurutku desa ini cukup unik, mulai dari penamaannya yang mengambil dari keadaan desa yang mulai dari ujung ke ujung banyak pohon kamboja yang tumbuh, mangkanya dinamakan desa kamboja.

Wangi dari bunga kamboja yang selalu mekar dia setiap harinya tanpa ada jeda musiman, membuat awalnya agak takut tapi mulai terbiasa.

Karena konon katanya bunga Kamboja indentik dengan para mahluk astral, yang bila diceritakan akan membuat bulu kuduk merinding.

Sampai dirumah Mas Kades, aku agak penasaran dengan rumah tua yang depannya memiliki pohon mangga dan pohon bunga kamboja yang tepat disamping rumah Mas Kades, yang hanya terhalang kebun milik Mas Kades.

Rumah di desa ini memang tidak berdempetan, ada jarak yang cukup lebar berupa kebun pribadi disamping sisi rumah, membuat privasi terjaga sempurna.

Puk!

Aku menoleh dengan perasaan terkejut, ternyata itu Mas Kades yang menepuk bahuku dengan senyum manisnya, sumpah jantungku rasanya ingin copot dari tempatnya gara-gara Mas Kades.

"Mas Kades Ih! Kaget loh aku." Dia tambah tersenyum lebar mendengar gerutuan kesalku.

"Maaf-maaf, habisnya kamu bengong pas didepan rumah gini, gak mau masuk ke dalam kayak yang lain?" Ah ya aku sampai lupa untuk masuk ke dalam rumah hanya gara-gara melihat rumah tua itu.

Tidak, bukan hanya melihat rumah tua itu tapi juga nenek tua yang berdiri dibalik jendela menatapku dengan tanpa ekspresi.

"Mas, itu?" Tanganku menunjuk rumah tua itu sambil merapat pada Mas Kades, tubuhku merinding secara tiba-tiba saat pandanganku bertemu dengan nenek tua itu.

"Oh, itu Mbah Yu, salah satu warga sini yang satu-satunya orang Jawa asli, dia tidak pernah berinteraksi dengan orang sekitar, hanya pada saya saja dia mau bicara, jadi tidak perlu dipikirkan ya dia baik kok." Kepalaku mengangguk dengan perasaan yang masih belum tenang.

GDP: KKN 97 (Sang Gadis pemikat) [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang