Ruang BeKa

8 1 0
                                    

Pagi yg dingin di pukul 4 subuh, Kelvin sudah siap menuju masjid untuk melaksakan perintah tuhannya sedangkan Nikay masih tertidur lelap karena begadang bermain game cookie di komputernya.

"Nik.."

"Eunh~?" Nikay menyahuti panggilan Kelvin,

"Ngga ke masjid?" tanya Kelvin.

"Gua hindu goblog" Jawab Nikay dengan singkat,

Kelvin tertawa kecil.

"Yodah gua berangkat, buruan mandi ntar ada apel pagi soalnya.."

Nikay hanya menyahutinya dengan gumaman lirih.

"Kalo ada *nasbung bawain juga ye buat gua, biar hemat duit buat sarapanh– hoamh~" pinta Nikay,

"Giliran nasbung ae lo cepet, yaudah gua ke masjid dulu." Kelvin keluar kamar.

-

Kelvin yg baru saja menutup pintu langsung berpapasan dengan Dirga dan Theo yg juga akan pergi ke masjid dekat gedung asrama.

"Mau kemana nih, hadehh ganteng amat?" Tanya Theo dengan nada bercanda,

"Mau nikahin nyokap lo. Ya ke masjid lah" Jawab Kelvin.

" Udah udah masih pagi jangan gelud dulu." Ujar Dirga.

"Ninik mana?" Dirga menanyakan keberadaannya Nikay,

"Masih tidur, kebanyakan ngegame tuh anak heran gue." Jawab Kelvin.

"Yaudah, ayo berangkat.. Keburu telat." Theo mengajak Dirga dan Kelvin berangkat menuju Masjid.

-

Panas terik pagi hari di lapangan sekolah xxx, hari ini apel pagi yg dimana semua murid berkumpul di lapangan dan mendengarkan suara guru yg berpidato di podium dekat dengan tiang bendera.

"Fiks mati garing kita Te–" Kelvin mengeluh kepanasan,

"Ga lu doang, ini mata gua masuk kelas jadi remang remang nih" Theo juga adu nasib dengan Kelvin.

"Haduh, menjelang siang dijemur di tengah lapang cuy—" Nikay juga ikut mengeluh padahal ia baru datang karena terlalu *kebo.

Mereka bertiga duduk berjejeran juga Dirga yg baru datang membawa 3 botol es teh kemasan dari kantin dan membaginya ke teman teman dekatnya.

Cek sound dan mic dimulai, awalnya semua baik baik saja namun..

YAMETE KUDASAII~

"Weh weh!! Apaan tuh?!!" kaget Nikay yg tampak mengenali suara aneh akibat pengecekan sound.

Semua murid heboh terutama barisan murid laki laki yg ribut karena satu kesalahan sound mic / dari settingan pengeras suara.

"Maaf anak anak, tadi hanya kesalahan penekanan audio ya..mohon jangan ribut."

Suasana murid laki laki pun mereda dan apel pagi dilaksanakan sekitar 30 - 50 menit.

Kembali ke kelas Kelvin dan satu murid berkacamata membantu Theo berjalan karena keadaan matanya yg seketika buram karena terlalu lama berada di atas paparan sinar matahari.

Nikay dan Dirga, juga Diego pergi ke kantin untuk mencari makanan ringan sebelum kelas dimulai dan mereka bertiga bertemu sekumpulan anak murid baru berkumpul dan sama sekali tidak masuk ke kelas padahal pelajaran untuk kelas 1 sudah dimulai sejak 20 menit apel pagi di bubarkan.

"Ngga balik kalian?" tanya Nikay dengan tiba tiba,

"Kagak, bolos kita." jawab salah satu dari anak tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kita EsEmATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang