Chapter 1

14 9 4
                                    

Hari ini hari Kamis. Hari dimana kelas IPA 1 dan IPA 3 melaksanakan kegiatan olahraga namun pada jam yang berbeda. Tetapi, untuk kali ini kedua kelas itu digabungkan. Sesuai dengan interupsi Pak Wahyu, guru olahraga mereka. Ada alasan kedua kelas itu digabungkan, karena Pak Wahyu sedang ada urusan sampai sore nanti. Jadi, dia tidak masuk namun ingin tetap memberi muridnya pembelajaran walaupun dirinya sedang tidak ada.

"Guys. Attention please! Hari ini kita olahraga kan, nah kata Pak Wahyu tadi Whatsapp gue katanya suruh digabung sama anak kelas IPA 3."

Pengumuman dari Davin, ketua kelas IPA 1 sontak membuat semua perempuan yang ada di dalam kelas bersorak ricuh. Mereka begitu bersemangat untuk berolahraga kali ini. Karena mereka dapat melihat para cogan dengan sepuas puasnya. Ini adalah momen yang begitu langka. Kenapa langka? Karena memang penggabungan seperti ini jarang sekali dilakukan.

Apalagi penggabungan dengan kelas IPA 3, yang notabene nya adalah kelas yang penghuninya sangat tampan dan cantik. Sebenernya, mereka bisa saja melihat para cowok ganteng, namun pada saat olahraga itulah yang susah. Pasalnya, Pak Wahyu tidak mengizinkan murid yang tidak sedang berolahraga untuk menonton. Karena itu akan mengganggu pembelajarannya. Dan Pak Wahyu jika mengajar sangat sering di lapangan indoor, jadi tidak memungkinkan bagi murid lain untuk melihat.

"Ini kesempatan emas banget buat gue deketin si Zio. Omg gue semangat banget buat olahraga sekarang!" ujar Aura begitu menggebu-gebu.

"Idih! Jangan kepedean dulu Ra. Lo gak inget kalo Zio itu gak suka lo? Paling nanti kalo lo deketin dia, dianya bakalan kabur." ejek Daisy kepada Aura. Aura yang mendengar itupun menjadi kesal.

"Lo jadi sahabat gak ada support nya banget ya Desi!"

"Heh nama gue Daisy ya, bukan Desi! Suka banget ganti nama orang!"

"Eh, udah udah. Ini kita mau ganti baju nanti telat, katanya mau liat cogan," kata Glara menengahi.

"Iya iya," ucap Daisy dan Aura kompak.

***

Sama halnya dengan kelas IPA 1, suasana di kelas IPA 3 pun sama ricuhnya ketika Kevan, selaku ketua kelas mengumumkan hal yang serupa.

"Guys! Hari ini kita olahraga digabung sama anak IPA 1. Ngikut jadwal mereka. Kata Pak Wahyu dia udah izin ke Bu Lia buat dituker jadwal nya."

"Wah seriusan Van? Auto seger liat cewe cantik di kelas IPA 1!" kata Kenzie yang memang menyukai cewek-cewek cantik.

"Kita kita juga cantik kali Zi, malah lebih cantik dari mereka," ujar Gabrielle yang tak terima dengan perkataan Kenzie.

"Kalian cantiknya ngebosenin. Kalo mereka nggak, apalagi si Glara. Duh cantik nya kebangetan. Rasanya pengen gue jadiin pacar!"

Perkataan dari Kenzie membuat Dhavi yang sedari tadi menyimak menatap tajam pada Kenzie. Hanya dengan tatapan tajam, membuat Kenzie meringis dan ketakutan.

"Peace, Dhav. Hehe," setelah mengatakan itu, Kenzie pergi keluar untuk berganti baju.

"Yuk guys udahan bacotnya. Kita ganti baju sekarang."

***

Saat ini anak dari IPA 1 dan IPA 3 telah memenuhi lapangan outdoor SMA Antartika. Kedua kelas itu sepakat untuk berolahraga di lapangan outdoor.  Dan kini kedua kelas itu tengah sibuk melakukan pemanasan sebelum melakukan olahraga bola. Yaitu bola basket dan sepakbola. Untuk anak perempuan memainkan bola basket, sedangkan untuk anak laki-laki sepakbola.

Di SMA Antartika, lebih dominan pada ekskul sepakbola dibandikan dengan basket. Itu merupakan hal yang sudah turun temurun dari angkatan sebelumnya.

"DHAVI SEMANGAT!! KALAU GOL AKU KASIH KAMU NOMOR HP AKU!"

"DHAVI SARANGHAEYO!!"

"DHAVI HWAITING! LOP YOU SEKEBON!!"

"DHAVI SINI AKU LAP KERINGETNYA!"

"GIBRAN! LO HARUS BUAT IPA 1 MENANG! KALAU GA WIFI KELAS GUE MATIIN!

"ZIO! I HAVE CRUSH ON YOU!"

Bukannya memainkan bola basket dan membentuk kelompok, para siswi malah tengah asyik menonton pertandingan sepakbola antara IPA 1 melawan IPA 3.

"Sebel banget gue liat cewek yang barusan teriakin 'ZIO! I HAVE CRUSH ON YOU!' Argh gue cemburu, sialan!"

"Hahah kasian kalah saing lo," mendengar ucapan Daisy, membuat Aura mendelik tajam.

"Teriakin juga dong Ra. Biar Zio nya semangat tuh," kata Glara memanas manasi suasana.

"ZIO JANGAN SAMPAI LO MENANG! KALO MENANG LO HARUS JADI PACAR GUE!"

"Astaga! Gue kira bakalan normal-normal aja teriakin nya. Eh malah diluar nalar," Glara menggelengkan kepalanya tak percaya.

"Lo tau sendiri 'kan si Aura prik nya kaya gimana. Temen gue yang paling normal cuman Zafia doang kayaknya,"

"Berarti gue sama si Aura kagak normal gitu? Kalo Aura sih iya, gue kagak ya!"

***

Pertandingan sepakbola antara IPA 1 dan IPA 3 sudah selesai, dan yang memenangkan pertandingan ini ada IPA 3. Dengan skor 4-3.

Dhavi yang kelelahan langsung menghampiri Glara yang berada di tepi lapangan. "Ada minum buat gue gak?"

"Nih," Glara menyodorkan air mineral dingin pada Dhavi. "Lho, kok dingin?"

"Kan gue belinya emang yang dingin."

"Tapi gak baik abis panas-panasan langsung minum air es!" kesal Dhavi pada Glara.

"Ya kan gue gak tau. Yauda sih minum aja, ribet banget lo Dhav,"

Dhavi tidak menjawab. Ia langsung meneguk air mineral dingin itu sampai habis. Glara yang menyaksikan itu hanya bisa meneguk ludahnya kasar. Karena demi apapun, Dhavi benar-benar tampan. Apalagi dengan keringat yang bercucuran dan jakun yang naik turun, membuat Glara rasanya ingin pingsan.

"Terpesona, heh?"

"Nggak ya, kata siapa," elak Glara. Dhavi yang mendengar itu hanya tersenyum mengejek.

"Ra, gue mau tanya." kata Dhavi tiba-tiba.

"Kalau mau tanya ya tanya aja. Biasanya juga gak ngomong dulu," ujar Glara heran.

"Lo tau Leora 'kan?"

"Leora Kahyana maksud lo?" Dhavi mengangguk. "Kenal doang gak dekat banget."

"Dia cantik ya. Ra,"

Deg!

Perasaan apa ini? Apakah Ia sedang cemburu karena Dhavi mengatakan kalau Leora cantik? Memang iya, Leora cantik. Tapi mengapa Dhavi mengatakan ini tiba-tiba?

"Iya. Dia cantik karena cewek, dan masih cantikan gue," jawab Glara.

"Lo? Cantik? Gak punya kaca lo di rumah?" membuat kesal Glara adalah kesukaan Dhavi.

"Gue cantik ya! Semua orang mengakui itu!" ucap Glara dengan sombong.

"Bodoamat Ra!"

"Eh tapi kenapa lo tiba-tiba ngomong gini Dhav? Lo suka sama Leora?"

"Kayaknya iya,"

***

TBC

Semoga suka, jan lupa vote comment & follow! ❤❤

hierss
Agisnft

GlaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang