Chapter 2

4 3 0
                                    

"Eh tapi kenapa lo tiba-tiba ngomong gini Dhav? Lo suka sama Leora?"

"Kayaknya iya," ucap Dhavi dan mendudukan dirinya di samping Glara.

Glara yang mendengar jawaban Dhavi mendengus kesal, lalu beranjak pergi meninggalkan Dhavi yang menatapnya dengan pandangan bingung.

***

Setelah pembelajaran olahraga, Glara dan teman-temannya  mengganti pakaian di ruang yang memang dikhususkan untuk berganti baju.

Daisy melihat ke arah Aura yang sedang mencuci tangannya. "Ra, lo beneran sama ucapan lo yang di lapang?"

"Bener lah," jawab Aura.

"Emang Zio mau pacaran sama lo?"

Mendengar ucapan Daisy Aura hanya diam tidak menjawab, karna ucapan Daisy benar. Memang siapa dirinya sampai Zio mau pacaran dengannya. Dia pun menoleh dan menatap Glara dengan senyuman yang lebar.

"Ada Glara. dia kan sahabatnya Dhavi, nanti lo bantuin gue ya, Dhavi kan temen nya Zio,"

Glara yang malas berdebat berdeham. Membuat Aura merasa senang dan melompat lompat seperti anak kecil. Daisy memutar bola matanya malas melihat tingkah Aura yang menurutnya seperti anak SD.

***

Kini Dhavi dan teman-temannya berada di kelas. Cakra yang kepanasan setelah bermain sepakbola merebut kipas dari Kevan, "Pinjem bentar gerah banget gue,"

Kevan yang tak terima kipas nya di ambil oleh Cakra berniat merebut nya kembali. Cakra yang menyadari itu segera menjauh dari Kevan.

"Siniin kipasnya mau gue pake!" kata Kevan dengan menatap tajam Cakra.

"Pinjem dulu Van. Gerah banget nih. Jangan pelit kenapa sih,"

"Apaan si lo, gue juga gerah kali," Kevan menatap Cakra dengan kesal, dia susah-susah meminjam kipas dari anak perempuan, dan Cakra malah dengan mudah merebutnya.

"Berisik!" ucap Zio kesal karena perdebatan mereka. Dan membuat mereka diam lalu saling menyalahkan lewat tatapan matanya.

***

Bel pulang sudah berbunyi 5 menit yang lalu, membuat siswa siswi SMA Antartika sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Berbeda dengan Glara yang sekarang berjalan menuju lapangan utama. karna Pak Andi selaku pelatih ekskul basket menyuruh semua anak basket berkumpul.

Glara melihat sudah banyak yang berkumpul dan mempercepat langkahnya. Alena yang melihat Glara, tersenyum lalu melambaikan tangannya.

"Kemana aja Ra? Tumben baru dateng,"

"Tadi gue di suruh ngumpulin buku anak-anak sama Bu Mira".

Alena yang mendengar jawaban Glara hanya menganggukkan kepalanya. Lalu pokus kembali ke depan mendengarkan pengumuman yang akan di sampaikan Pak Andi.

"Selamat sore anak-anak. Terimakasih sudah meluangkan waktunya. Karna agenda minggu depan kita ada turnamen basket. Saya harap kalian mulai dari sekarang berlatih, dan yang mengikuti turnamen ini hanya kelas X dan XI. Karna kelas XII sibuk ujian. Untuk kelas XI saya pilih ketuanya Rhea. Dan untuk kelas X Leora. Bapak harap kalian bisa berlatih dengan sungguh sungguh dalam turnamen ini dan bapak harap pula kalian bisa membawa kemenangan bagi sekolah ini."

Glara yang mendengar nama Leora disebutkan, lalu menolehkan kepalanya dan melihat perempuan itu tersenyum ke arah pak Andi. Glara menilai perempuan itu dari atas sampe bawah, benar-benar sempurna. Gadis cantik dengan tubuh bak model membuatnya terlihat sangat sempurna. Dengan sikap nya yang ramah membuatnya semakin di sukai banyak orang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GlaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang