"iya hyung?""Apa kau sudah siap tae? Apa ini tidak terlalu mendadak dan terburu-buru? Yakinkan dulu dirimu sebelum melakukan ini semua" Tanya seseorang dari seberang sana.
"aku sudah yakin hyung. Semakin cepat kita lakukan akan lebih baik jin hyung."
"baiklah kalau begitu. Sowon sudah menunggumu disana, aku harap semua akan berjalan lancar."
"terimakasih banyak hyung. Aku harus segera bersiap eomma sudah menungguku.
'Tuuuuuut...' Sambungan telefon pun terputus.
***
Semua anggota keluarga kim sudah berkumpul di halaman rumah. Nampak taehyung sedang menyeret koper besarnya dan sudah berpakaian rapi. Semuanya sudah siap melepas kepergian Taehyung
"maaf appa tidak bisa mengantarmu karena perusahaan sedang membutuhkan perhatian extra dari appa, nanti appa akan segera menyusul kalian" kim Dong Gun, ayah Taehyung mengusap pelan pucuk rambut putranya tersebut.
Taehyung adalah putra kebanggaan dirumahnya. Selain tampan dia juga mempunyai prestasi bagus dari kecil sampai sekarang ia memegang perusahaan sendiri. Dia juga mempunyai sifat yang menurun dari ayahnya santun dan juga pekerja keras sehingga kedua orangtuanya begitu menaruh harapan yang tinggi pada putranya tersebut.
"tidak masalah appa. Aku tahu keadaan perusahaan memang tidak bisa ditinggalkan" jawab Taehyung seraya mereka berdua berpelukan.
"oppa cepatlah kembali, aku pasti merindukan oppa."
Seorang gadis cantik bersurai sebahu memeluk pinggang gagah Taehyung bergelayut dengan manja.
"pasti gadis nakal." Taehyung mencubit hidung adik perempuannya itu
"sakit oppa" gadis bernama Kim Ryujin itu segera menyingkirkan tangan Taehyung dari hidungnya kemudian mulutnya mengerucut merajuk lucu.
Kedua kakak beradik itu memang sangat dekat. Taehyung sangat menyayangi adik perempuannya itu meskipun gadis itu selalu jahil dan jangan lupakan cerewetnya yang over.
Kedua orangtua mereka yang melihat keakraban kedua anaknya hanya bisa menggelengkan kepala mereka sambil tersenyum.
Dari kejauhan seorang gadis yang tak lain dan tak bukan adalah Yerin tengah berdiri memperhatikan eksistensi keluarga Itu. Dia melihat semua orang tersenyum bahagia tak terkecuali Taehyung. Orang yang telah merenggut masa depannya.
Hatinya semakin hancur kala melihat Taehyung dan keluarganya pergi membawa koper yang cukup besar. Harapannya pagi ini untuk meminta penjelasan Taehyung sirna. Cairan bening yang sedari tadi ia tahan mengalir deras membasahi pipi mulusnya tangannya dibawah mengepal mengisyaratkan kebencian dan kekecewaan yang bercampur aduk menggerogoti hatinya.
"kau benar-benar meninggalkanku, kim taehyung. Kau meninggalkan kita berdua hikk...hikk" Yerin bergumam sendiri sambil bersandar dibalik tembok pagar halaman rumah Taehyung kemudian ia menunduk meremas perutnya dengan uraian air mata yang semakin deras keluar.
Taehyung dan ibunya melangkah menuju mobil yang sudah terparkir di depan rumah hendak menuju bandara. Tepat saat Taehyung mau membuka pintu mobilnya sebuah panggilan masuk dari ponselnya kemudian taehyung menjawab
"iya Sowon aku segera menuju bandara."
Apa? Sowon? Apakah dia salah dengar? Siapa dia? apakah wanita itu yang membuat taehyung mencampakan dirinya?
Yerin memundurkan badannya agar tak terlihat oleh mereka hatinya sudah remuk. Kemudian keduanya masuk ke mobil itu sementara Ryujin dan ayahnya hanya bisa melepas dari halaman saja lalu kembali masuk kedalam rumah mereka.
Setelah mobil yang ditumpangi Taehyung dan ibunya melaju, Yerin melangkah maju dari tempat persembunyiannya tadi. Sambil menatap punggung mobil yang semakin jauh Yerin bertekat akan menjaga dan membesarkan anak itu sendiri. Ia yakin bisa walaupun tanpa Taehyung disisinya. Apapun yang terjadi ia harus melanjutkan hidupnya lagi. Ia tak bisa egois karena sekarang ada kehidupan lain didalam perutnya yang membutuhkan perhatian dan penjagaannya.
Ya, Yerin berjanji mereka akan hidup bahagia tanpa Taehyung
Ia menyeka airmatanya dengan kasar dan mengelus perutnya sembari berusaha tersenyum
"mulai sekarang eomma akan menjagamu sayang. Kita akan hidup dengan baik dan kita tak butuh appamu. Karena eomma yang akan melindungimu apapun yang terjadi nanti."
***
Masih dengan sejuta pikiran yang masih mengganggu otaknya, Yerin si ibu hamil masih setia menapaki jalanan kota seoul. Langkah demi langkah mulai ia lewati dengan penuh keyakinan. Di perjalanannya sepulang dari rumah Taehyung, Yerin berencana untuk memeriksakan kandungannya ke rumah sakit terdekat tapi mendadak pening hebat menyerang kepalanya.
Suara klakson sebuah mobil yang melintas di sampingnya tidak mengusik perhatiannya. Fokusnya pada jalanan hilang kepalanya terasa pusing pandangannya mulai kabur dan seketika semua terasa gelap. Sang pemilik mobil tersebut akhirnya keluar dan tepat waktu menangkap tubuh Yerin yang hampir ambruk di jalanan aspal.
"Yerin?"
pria tampan itu kaget bukan main saat mendapati orang yang pingsan di pangkuannya tersebut adalah temannya semasa kuliyah dulu. Tidak membutuhkan waktu lama untuk mengangkat tubuh ringan Yerin ke dalam mobilnya untuk kemudian dibawa kerumah sakit.
Setelah beberapa menit berlalu, mereka telah sampai dirumah sakit. Pria tampan bermata sipit itu masih memandangi Yerin yang masih belum sadar dari pingsannya. Dengan tangan yang masih di infus dan tubuh yang terlihat kurus lemah serta wajahnya pucat pasi menjadikan pria itu memandang tak tega.
"apa yang terjadi padamu, Rin?" ia bergumam lirih
Tak lama seorang pria tampan ber'jas putih bersih yang membalut tubuh kekarnya. bahu lebar serta stetoskop yang setia melingkar dilehernya dan name tag bertuliskan Dr. Lee Seokjin muncul dari balik pintu.TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Reason [KTH-JYR] [END]
FanfictionRemake dari akun lamaku @ekineverse Mungkin short story ini terkesan membosankan, tapi karena aku mencintai dan menghargai prosesku, usahaku, dan kemampuanku maka cerita ini aku publish ulang:)