01

320 16 58
                                    

"Ga...."

Panggilan Cilla dengan cepat membuat Raga menoleh. Pemuda itu sejenak menghentikan aktifitasnya memanaskan motor.

Beruntung Raga hanya menunggu Cilla 25 menit sejak dirinya tiba, gadis itu tidak tertidur namun Cilla cukup lama memilih baju dan sepatu, belum lagi menata rambutnya.

"Kita ke taman biasa aja...." Pinta Cilla mendapat anggukan.

Raga pun menepuk jok belakang agar Cilla segera naik.

"Yaudah...."

"Ga...." Tahan Cilla setelah memperhatikan jok motor Raga yang lumayan tinggi sementara dirinya memakai rok mini diatas lutut.

"Lo pake sarung gih!"

"Aneh lo! Emang lo mau nunggu 25 menit lagi? Nanti keburu kemaleman...."

Raga mengangguk menanggapi itu. Ia sudah pegal menunggu dan untungnya Cilla menolak untuk mengunjungi festival itu, jika iya mungkin mereka akan terlambat.

Tanpa mau lama-lama lagi, Raga pun membuka jaket denim miliknya lalu menyuruh Cilla segera naik keatas motor. Raga menutupi sebagian paha Cilla yang terekspos ketika gadis itu naik dan duduk dengan posisi menyamping.

"Pegangan...." Gumam Raga akan memulai perjalanan. Perlahan terasa sebuah tangan memegang bahunya.

"Gw bukan ojol ya!"

Cilla mengangguk lalu beralih untuk meraih kaos polos putih milik Raga dengan sedikit rasa ragu.

"Yang bener...." Ucap Raga menarik tangan Cilla agar melingkar sampai ke perutnya.

Seketika Cilla memejamkan mata sambil menggigit bibir bawah, tangan satunya yang memegang jaket Raga pun kini diremat kuat.

"Sialan! Baper!" Bisik Cilla menggelengkan kepalanya ketika Raga sudah hendak melajukan motor miliknya.

Motor itu melaju membelah jalanan dengan kecepatan tinggi sampai Cilla harus meremat kuat jaket Raga dan menahan nafasnya, tangannya juga semakin kuat melingkar pada perut Raga.

"Pelan-pelan bangsat!" Ketus Cilla mencubit perut Raga sampai pemuda itu tertawa dan semakin menambah kecepatan motornya.

***

"Mau ice cream?" Tanya Raga setibanya mereka memarkirkan motor. Mereka berjalan bersama sambil melihat banyak gerobak berjejeran memenuhi pinggiran area taman.

"Arka suka banget sama ice cream. Iya, gw mau! Yang vanila ya!"

Walaupun Raga berdecak setelah mendengar ucapan Cilla, namun akhirnya pemuda itu mengangguk dan menyuruh Cilla menunggu di sebuah bangku.

"Siap!"

***

Sekitar beberapa menit berlalu, Cilla akhirnya tersenyum saat ia melihat sosok Raga kembali dengan 2 cone ice cream dengan rasa yang sama.

"Festival apa?" Tanya Cilla setelah mereka saling terdiam beberapa detik. Keduanya duduk di bangku sambil memperhatikan langit malam yang dihiasi beberapa kerlipan bintang.

BE MY BOYFRIEND (2) | HUANG RENJUN (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang