Part 13

907 20 2
                                    


GRATISSSSS!!!!!!


Soalnya Juan dan Ryan lagi seneng, heheheh...


Tapi, jangan lupa baca part sebelumnya yaaa 😉😉😉


Selamat membacaaaaa.......


***

Juan menggelengkan kepalanya saat kembali mendapati Ryan yang berbaring di ranjang setelah mengurus anak-anak dan perlengkapan kerja Juan. Entah apa yang terjadi pada istrinya itu sampai terus bermalas-malasan seperti ini, dan bukan sekali ini saja tapi sudah berlangsung sejak beberapa hari lalu, Juan sampai bosan melihat Ryan berbaring terus.

Juan menghampiri Ryan, meletakan tangannya di dahi mulus Ryan, tidak panas. Artinya Ryan tidak sakit.

"Kamu kenapa sih?" Tanya Juan.

"Hmmm?" Lihat! Menjawab pertanyaan Juan saja dia malas.

"Kamu kenapa belakangan ini aku lihat suka sekali tiduran seperti ini?" Juan memperjelas pertanyaan.

"Aku capek, Mas. Badan ku pegal semua." Jawab Ryan.

"Ya, makanya jangan berbaring terus. Olahraga atau perenggangan sedikit, Ryan. Berbaring terus seperti ini semakin membuat mu pegal." Saran Juan sambil memakai kemeja putih yang Ryan siapkan.

"Capek, Mas."

"Kamu datang bulan?" Tebak Juan, biasanya adiknya atau istrinya dulu akan seperti ini saat akan datang bulan.

"Ha? Engga, Mas." Jawab Ryan.

"Ya sudah, pijat saja nanti kalau masih pegal atau kamu ke dokter, takutnya sakit tapi kamu ga sadar." Saran Juan.

"Iya, mas. Nanti kalau masih belum baikan aku ke dokter." Ujar Ryan masih dengan posisi berbaring.

"Ayo turun, kamu sarapan dulu." Juan menghampiri Ryan dan membantu sang istri untuk bangkit dari ranjang.

"Mas, aku sarapan nanti aja ya? Belum selera." Ryan menolak halus.

"Engga, kamu sarapan sekarang baru lanjutin tidurnya lagi nanti. Ayo!" Juan membawa paksa tubuh Ryan untuk bangkit yang akhirnya tidak lagi bisa ditolak oleh si empunya tubuh.

"Dada kamu basah, ganti dulu sana." Juan menunjuk bagian dada Ryan yang tanpa dia sadari sudah basah oleh ASInya yang memang menjadi semakin deras belakangan ini dan sering bocor seperti sekarang ini, padahal dia baru menyusui Jean dan Gama tadi.

"ASI ku derasnya kelewatan, Mas. Basah terus, capek." Keluh Ryan.

"Jangan ngeluh, nanti kalau susah keluar kamu sendiri yang repot menghadapi dua vakum ASI di ruamh ini." Ujar Juan setengah tertawa.

"Koreksi, tiga vakum ASI. Satu lagi bapaknya anak-anak." Ryan menimpali ucapan Juan yang disambut tawa semakin keras dari Juan.

"Tapi kalau bapaknya anak-anak kamu suka kan? Malah pengennya digigit." Goda Juan yang membuat Ryan mendengus jengah.

"Itu kenapa puting ku jadi panjang begini." Ryan menunjuk buah dadanya yang tidak terbalut apapun karena baru melepas branya yang basah.

Juan melirik benda yang seminggu ini tidak dia sentuh karena terlalu sibuk sampai selalu pulang tengah malam atau bahkan subuh yang membuatnya harus berpuasa menggerayangi tubuh Ryan yang selalu saja sudat tidur saat dia pulang.

Ryan & Juan (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang