37. pregnant?

189 27 6
                                    



Ketika sinar matahari masuk di sela jendela menganggu tidur sang tuan putri, Jungkook telah siap dengan setelah jas nya.

Dia duduk ditepi tempat tidur memandangi wajah cantik istrinya yang mulai terganggu karena silaunya.

Dia mengulurkan tangannya untuk mengusap pipi mulusnya sambil tersenyum, "hei, wake up baby...."

Sinb hanya menggeliat dan kembali menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Tidak apa-apa jika kau masih ingin tidur, namun kau tidak bisa melewatkan sarapanmu lagi" Jungkook mengingatnya dengan lembut. Dia masih dengan lembut mengusap rambut panjangnya yang terurai diatas bantal.

"Jungkook, pukul berapa sekarang?" Tanya SinB dengan suara parau nya. Dia perlahan membuka matanya.

"07.16...."

"Kau terlambat! Mengapa kau masih disini?" Tanya SinB terkejut.

Jungkook tersenyum kemudian dengan gerakan cepat meraup bibirnya, "aku belum mendapatkan ini"

Pipi SinB langsung merah merona, dia langsung menutup bibirnya dengan kedua tangan. "Aku belum sikat gigi!"

Jungkook tersenyum dan membantunya untuk duduk. Ketika SinB menurunkan kedua kakinya dari atas ranjang, Jungkook dengan gesit meraih sandal rumahan milik SinB dan membantunya memakainya.

Sinb yang diperlakukan dengan begitu baik sangat terharu. "Hei.... Aku bisa melakukannya sendiri! Kau memperlakukan aku seperti wanita hamil yang akan melahirkan"

Mendengar itu, Jungkook mau tidak mau melirik perut rata SinB. Matanya begitu berharap ada sesuatu didalam sana, sayangnya tuhan belum sepenuhnya mempercayai mereka.

Melihat tatapan Jungkook, SinB mau tidak mau merasa bersalah. Mengapa sampai sekarang dia belum hamil? Jungkook pasti menginginkan seorang bayi. Dia tahu karena beberapakali dia tanpa sengaja memergoki Jungkook yang duduk sambil menatap perutnya ditengah tidurnya.

Apa ada yang salah dengan dirinya? Haruskah dia pergi menemui dokter?

Dia memikirkan nya dan membuat keputusan untuk melakukan itu nanti.

Larut dalam lamunannya, rasa mual menghampirinya. Dia buru-buru turun dan berlari menuju kamar mandi didalam kamar. Jungkook mengikutinya dan membantunya dengan memijat tengkuknya.

Sudah beberapakali SinB seperti ini. Jungkook yang mengkhawatirkannya pun memutuskan akan membawa SinB kerumah sakit. Dia khawatir ada yang tidak baik pada kesehatannya.

Sinb membasuh mulutnya dan merasa tubuhnya sangat lemah. Dia memikirkan ini, dia merasa mual namun setiap kali dia berusaha muntah, tidak ada yang keluar.

Apa ini? Dia selalu mengira ini adalah masuk angin. Tiba-tiba dia mengingat bahwa dia belum menstruasi lebih dari dua bulan ini.

Perasaan gugup melandanya. Tangannya bergetar hebat dan Jungkook memperhatikan itu.

Apakah dia hamil?

"Sayang, apa yang salah? Apa kau merasa tidak enak? Aku akan membawamu kerumah sakit" tepat ketika Jungkook akan mengangkatnya, ponselnya yang berada di saku celananya bergetar.

Melihat SinB yang tersenyum dan mengangguk mengisyaratkan nya untuk menerima panggilan itu, Jungkook perlahan keluar dan berbicara di balkon kamar.

Sinb samar-samar bisa mendengar bahwa itu adalah urusan bisnis.

Dia sebenarnya ingin memberitahu Jungkook kemungkinannya hamil, namun dia sepertinya sibuk. Dia tidak ingin memberinya harapan palsu, karena itu dia memutuskan untuk merahasiakannya sementara waktu. Dia pasti akan memberitahu nya ketika itu benar-benar terjadi.

Film Out ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang