ᕀ⚶ Kalimat bercetak miring berarti ingatan masa lalu, mohon bijak mengikuti alur.
———————————
ᕀ⚶ Sudut pandang berubah, Rabella yang baru.
Terlihat sepasang Hawa sedang bercanda ria di pojok kedai kecil itu. Aura hangat menyebar di sekitarnya.
"Nanti kalau sudah menikah, ayo tetap berhubungan, Abel." Oh, perempuan sisi sebelah adalah Rabella, tapi siapa yang berbicara?
"Tentu, jangan lupakan aku ya, Vio! Walau aku ini sedikit mengesalkan tetapi kamu tetap satu-satunya sahabatku!" Ah, mereka berpelukan seakan salah satunya akan pergi menjauh. Lagi, tapi siapa perempuan 'Vio' itu?
Latar berganti menampilkan sepasang Adam dan Hawa yang sedang bergaduh di tangga darurat.
"KAMU GILA, THEO?! ISTRIMU BERJUANG MATI-MATIAN UNTUK MELAHIRKAN ANAK KALIAN TAPI KAU MALAH MENGAJAKKU BERTEMU SEPERTI INI??!! APA KATA ORANG THEO??? VIONA ADALAH SAHABATKU!!!" Sang Hawa terlihat murka.
"Bella tolong dengarkan aku dahulu. Bella, aku mencintaimu, aku tidak mencintai Viona, aku mencintaimu, Bella tolong mengerti diriku. Aku terpaksa menikahi Viona, Bella. Aku ingin bersamamu." Sang Adam, Theo, menangis tersedu mencoba meraih tangan sang Hawa, Rabella.
Ah inikah ingatan masa lalunya?
Rabella tertawa miris, "Haha... Theo kau jahat sekali. Viona sahabatku, bagaimana kau bisa memperlakukan wanita sebaik dia seperti ini? Kau anggap kami ini apa, Theo? Alat pemuas nafsumu? Aku sangat sakit hati mendengarnya." Rabella meluruh ke lantai, kakinya lemas tidak kuat menopang tubuhnya lagi setelah mendengar apa yang dikatakan Theo kepadanya.
"Tidak seperti itu, Bella. Aku menyayangi kalian berdua, tetapi aku lebih mencintaimu. Ayo temui Viona, kita jalin hubungan kita, Bella." Masih dengan menangis, Theo mengeluarkan kalimat yang konyol.
Rabella tidak mengerti apa yang terjadi dengan Theo, kenapa ia sampai melakukan hal bajingan seperti ini. Apa yang kurang dengan Viona hingga ia mencari sesuatu di Rabella. Viona adalah perempuan paling sempurna yang pernah Rabella temui. Sebenarnya siapa yang gila disini?
"Cukup, Theo. Aku tidak ingin mendengar apapun lagi. Jika kau tidak ingin mengakhiri ini, maka aku yang akan mengakhirinya." Lalu, Rabella berlalu meninggalkan Theo yang masih menangis itu sendirian disana.
Latar berubah, ini musim dingin?
"Kakak ingin membeli beberapa *bungeoppang?" seorang anak kecil menawarkan jajanannya pada Rabella.
ᕀ⚶ *Bungeoppang = roti ikan
Rabella mengambil dua biji, "Berapa harganya?"
"5000won saja untuk kakak," anak kecil tersebut meninggalkan Rabella dengan langkah riang setelah menerima beberapa uang dari Rabella, "Khamsamnida."
Rabella memakan jajanannya dengan tenang sembari membaca kertas ditangannya, tak lupa senyum kecil juga menghiasi wajahnya. Itu surat Viona.
Setelah bertengkar hebat dengan Theo, Rabella meninggalkan Indonesia menuju Korea Selatan untuk menghindari Theo dengan sementara.
Viona mengetahui kepergian tersebut lantas sedih. Theo mengatakan semuanya, ia mengakui jika ia mencintai Rabella, ia juga mengakui jika ia tidak mencintai Viona setelah ia melahirkan tiga anaknya. Semua yang tidak diketahui oleh Viona ia katakan dengan sejujurnya.
Viona sedih dengan hal itu, ia merasa menjadi penghalang bagi kebahagian mereka berdua, ia merasa menjadi sahabat yang buruk.
Tak lama kemudian, ia menerima surat tanpa sepengetahuan Theo, DARI RABELLA!!! Ia sangat senang, rasa rindu yang ia tahan membuncah membuatnya menangis, ia sangat merindukan sahabatnya itu. Terlebih membaca penjelasan dari sudut pandang Rabella, ia tambah menangis, dunia kenapa jahat sekali dengan mereka berdua?
Selepas hari itu, tanpa sepengetahuan Theo pula mereka berkabar melalui surat, cukup susah sebenarnya, tetapi Viona mengatakan ia memiliki sahabat pena.
Di dalam surat yang dipegang Rabella saat ini menceritakan kehidupan Viona saat ini. Mereka dalam keadana yang baik, kedua anak kembarnya sehat, si sulung juga, dan kabar baik Viona sedang mengandung sekarang. Tetapi kabar buruk juga, ia menambahkan jika ia sering kelelahan akhir-akhir ini.
Di surat balasan, Rabella merekomendasikan beberapa supelmen vitamin bagi ibu hamil dan menyarankannya untuk konsultasi ke dokter jika gejalanya semakin parah, sekedar informasi Rabella memiliki gelar apoteker.
Beberapa bulan ini tak ada surat datang dari Viona, mungkin mereka sedang sibuk. Tiba-tiba sebuah nomor tidak dikenal menghubungi Rabella.
+628127650236
Rabella, tolong kembali... Viona membutuhkanmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness
Fantasy- Happiness Rules: 'system' won't leave before you are happy nct au by almara ᕀ⚶ little NSFW, tolong pembaca dibawah umur dengan bijak memilah cerita.