-4

1 1 0
                                    

Tok tok

Suara ketukan pintu mengganggu waktu tidur Tuan Putri.

"Selamat pagi, Nyonya. Sarapan akan segera dimulai, hendaknya anda segera bersiap." Beberapa wanita berpakaian pelayan memasuki kamar Rabella, ada yang menyibak tirai, mempersiapkan kamar mandi, membantu menyiapkan Rabella hingga membersihkan kamarnya.

"Aku akan bersiap sendiri, kalian boleh keluar." Rabella memberikan perintah, sontak seluruh pelayan keluar setelah mengerjakan tugasnya.

Rabella terbangun setelah menerima ingatan masalalunya, huh... sungguh dunia memang suka bercanda.

Segera bersiap diri, lalu duduk di meja rias.

'Anda ingin menaikkan presentase anda, nona?' suara sistem menginterupsi lamunannya.

"Memangnya bisa?"

'Itulah gunanya saya' ujar sistem besar kepala.

"Tampilkan status"

'Mengunduh status, 5%... 20%... 50%... 90%... 100%... complete.'

Rabella Genevieve Oberendo> Perempuan> 28 tahun> 165 cm> 55 kg> menikah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rabella Genevieve Oberendo
> Perempuan
> 28 tahun
> 165 cm
> 55 kg
> menikah

— Kecantikan: 17%
— Daya tarik: 15%
— Kecerdasan: 85%
— Rasa sayang: 30%
— Keahlian: multitalent

*Point: 0
*Diamond: 100.000
*Hadiah: -

"Berapa diamond yang aku butuhkan untuk menukar dengan charms?"

'Ini mungkin sedikit mahal, tetapi setiap 1% charms seharga 5 diamond.' ujar sistem, sedikit ragu sebenarnya.

Dengan wajah menyeringai, "Aku harus bahagia kan? Ubah seluruhnya menjadi 70% kecuali kecerdasan, aku rasa itu cukup."

'Sesuai perintah anda, nona.'

'Memperbarui status, 5%... 20%... 50%... 90%... 100%... complete.'

Rabella Genevieve Oberendo> Perempuan> 28 tahun> 165 cm> 55 kg> menikah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rabella Genevieve Oberendo
> Perempuan
> 28 tahun
> 165 cm
> 55 kg
> menikah

— Kecantikan: 70%
— Daya tarik: 70%
— Kecerdasan: 85%
— Rasa sayang: 70%
— Keahlian: multitalent

*Point: 0
*Diamond: 99.260
*Hadiah: -

"Mari mulai pertarungan ini"

——————————

Walau terkesan keluarga yang acuh tak acuh, Theo memang mewajibkan seluruh anggota keluarga hadir pada sarapan dan makan malam. Yah, itu cukup bagus.

Setibanya di ruang makan, Rabella disambut oleh tatapan dingin ketiga anak tirinya itu. Theo menatapnya lembut, si sialan ini. Rabella duduk menunggu bungsu datang dengan diam.

Krek...

Suara pintu terbuka, oh itu Elanno dengan pengasuhnya.

"MAMIIIII!!!!!" Elanno sontak berteriak dan berlari saat mengetahui keberadaan sang ibu tiri. Yah, sudah dua hari ia tak bertemu sang ibu sudah wajar jika ia rindu 'kan?

Rabella yang kaget langsung berdiri meninggalkan kursi dan menangkap Elanno yang hampir terjatuh.

"Elanno tidak boleh berlari di ruang makan, sudah berapa kali Daddy bilang? Itu berbahaya." Theo sedkit marah, anak bungsunya ini tak mau mendengarnya hanya Rabella yang membuatnya luluh.

"Tidak apa-apa, duduk Elanno." Rabella menengahi dengan lembut membantu Elanno duduk. Theo cukup terkejut karena yang ia tahu Rabella tak pernah berinteraksi dengan anak tirinya itu.

Sarapan berlalu dengan tenang, Rabella sibuk menyuapi Elanno yang merengek kepadanya, Rabella tak keberatan sesekali ia juga memakan sarapannya.

"Boys, maaf mendadak. Daddy hari ini akan pergi ke luar kota selama satu minggu. Kalian baik-baik di rumah, jangan nyusahin mami." Theo membuka percakapan setelah sarapan.

"Rabella gak ikut, Dad?" Edward menjawab sang ayah.

"Mami, Ed. Rabella yang kamu sebut itu mami kamu sekarang." Theo lelah, sudah dua tahun anaknya selalu dingin kepadanya dan Rabella ia hanya menjemput kebahagiaannya, apa itu salah?

"Mami engga ikut, Daddy?" Elanno menyela dengan mulut penuh, makanan penutup kali ini adalah kesukaan Elanno.

"Enggak, El. Kalian nanti sama mami di rumah, jangan sampai daddy tau ada yg ke apartemen dan gak pulang." Walau sepertinya tidak berguna, tetapi Theo memberi peringatan penuh kepada ketiga anaknya itu.

"Ya," si kembar hanya menjawab singkat.

"Mami nanti malam bobo sama El ya," Elanno menatap berbinar penuh harap pada Rabella.

Rabella mengelus kepalanya penuh kasih, "Tentu sayang, nanti ingetin mami ya!"

Tak tahan dengan keanehan Rabella, Theo menegurnya, "Bel...?"

"Oh astaga aku lupa. Hati-hati ya daddy, jaga diri dan cepet pulang." Rabella menjawab dengan lembut, ia harus mencoba mengembalikan cintanya seperti dahulu.

Theo tertegun kembali ia terlihat linglung mendapati jawaban Rabella.

"Mami sakit?" Kali ini Easton yang menegur, "Engga kok, mami sehat."

"Mami aneh." Espen dengan mulut pedasnya.

"Espen." Theo menegur, itu tidak sopan.

"Sorry."

Theo bangkit dari kursi, lalu mengucapkan salam. Setelah itu semuanya melanjutkan kegaitan masing-masing.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang