SORRY

44 4 0
                                    

Happy Reading!!



.
.
.
.

Kini Mark berada di samping ranjang sebelah kiri yang bersandar, Haechan sebelah kanan, posisi nya ia terbaring tapi ia mengangkat kepalanya dan tangannya menahan kepalanya, dan berbalik ke kiri karena Chenle di sebelah kiri. Ia memosisikan dirinya karena ia menepuk nepuk pantat bayi Chenle agar tenang. (ngerti ga sih posisinya:))

Saat Chenle sudah tertidur pulas karena menangis terlalu lama tadi, barulah ia ikutan bersandar di kepala kasur.

"Chan.. aku ga sengaja jatuhin Chenle, aku asik ketawa ga tau kalo Chenle ga pegangan.." ucap Mark lirih dan menatap Haechan pekat.

Lihatlah dahi Chenle sudah ada tanda benjolan disana akibat ia terjatuh di ayunan tadi.

"jangan di ulang lagi Mark, kasian anak kamu jadi korban, kamu liat dahi nya jadi benjol begitu?" Haechan mengusap dahi Chenle yang basah itu.

"sorry... aku ga sengaja, aku salah.."

"it's okay. kamu ga salah sepenuhnya, Chenle udah aku suruh buat pegangan tapi dia ngeyel jadi ngebiarin ga megang apa apa, ga papa kok, nanti bisa minta maaf sama Chenle" Haechan tersenyum dan meraih tangan Mark untuk di elus.

Mark ikutan tersenyum, "thank you. kalo jadi begini aku bisa apa, heheh."

.
.
.

Sudah cukup berapa lama Chenle tertidur, kini ia bertiga belum makan siang. Saatnya Haechan membangunkan kedua kesayangannya untuk makan siang karena ia tadi sudah memasak.

"sayang bangun yukk makan siang" Haechan menoel pipi Chenle dan Mark secara bergantian.

"Mark hyungg bangun, makan siang sayang" Haechan mengecup pipi tirus Mark.

Kemudian Haechan beralih ke Chenle. "Le sayang bangun yuk, ayooo makan sianggg" Haechan tiba tiba menggendong Chenle yang masih belum sadar.

Haechan pergi meninggalkan Mark dikamar sendirian, ia langsung pergi kedapur untuk menemani Chenle makan.

"huaaamm~~ Mommyy" Chenle setengah sadar, ia kembali memeluk leher Haechan dan menyandarkan kepalanya di bahu Haechan.

"ayo ini sup nya Lele, aaam dulu yukk Mom suap" Haechan sudah bersiap ia memegang sendok khusus untuk Chenle.

Chenle bangkit dari tidurnya dan menghadap ke Haechan, "aaa" Chenle membuka mulutnya sambil mata tertutup.

"Le buka matanya, jangan makan kalo matanya ditutup" Chenle pun membuka matanya walaupun belum terbuka sempurna, Haechan langsung menyuap Chenle.

.
.
.

Setelah beberapa suapan Chenle, Mark baru keluar dari kamar dan menghampiri Haechan dan Chenle.

Mark duduk disamping Haechan lalu ia menyandarkan kepalanya di bahu Haechan dari samping. "jangan tidur dulu, makan ini udah siang tau"

Mark hanya membalas dengan anggukan kecil, lalu ia pun mengangkat sendok itu dan menyuap dirinya sendiri.

.
.
.

Setelah cukup beberapa lama mereka bertiga di dapur hanya untuk makan, Haechan Chenle dan Mark duduk di ruang TV sambil menonton kartun kesukaan Chenle.

Chenle yang sedari tadi hanya asik tertawa melihat kartun itu dan kedua orang tuanya hanya tersenyum melihat Chenle.

"sayang, kiss boleh?" tanya Mark, menoleh ke Haechan.

"boleh," Haechan pun menoleh dan mencium Mark duluan.

Edd.. ciuman itu tidak langsung terputus, Mark lebih mendalamkan ciuman itu. Ia memegang tengkuk Haechan dan mendorongnya agar bibirnya dan bibir Haechan semakin menempel.

Baby Le || MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang