SAKIT

55 4 0
                                    

Happy Reading!!




.
.
.
.

"Tuan Mark hanya kecapean, dan sedikit stress sama kesibukannya. Jadi kemungkinan Tuan Mark jangan keseringan terlalu serius dengan pekerjaannya hingga sakit begini, kurangi cape cape nya ya. Ini obatnya jangan lupa diminum ingat! Makan dulu sebelum makam obat. Saya pamit, permisi." ucap Dokter Moon Taeil itu dengan ramah.

Benar, Mark mungkin dikantornya sangat serius dengan pekerjaannya sampai sampai dia sakit begini. Haechan hanya mengangguk ucapan Dokter Moon itu, ia mengantar Dokter Moon sampai kedepan saja.

Setelah itu, Haechan kembali lagi ke kamar lagi. "Mark bangun yuk, makan dulu baru minum obat biar sembuh" Haechan mengelus pipi tirus Mark.

"uhm... Mom Chan.. Mom Chan.." Mark terlihat gelisah. Kenapa orang sakit kecapean sebegini nya? biasanya cuman panas saja, ah tidak tahu lah.

"iya sayang, Mom Chan disini.. bangun dulu yuk makan" Haechan membantu Mark membangunkan dirinya, waktu Mark masih tiduran kepalanya sudah mendingan, kenapa sewaktu Haechan membantunya untuk bangun pusing nya lagi lagi menerror kepala Mark.

"mau tiduran, kepala aku pusing kalo bangun, shh" gumam Mark.

"yaudah tidur aja," Haechan membantu Mark lagi untuk membaringkan badannya, Haechan membiarkan Mark makan sambil terbaring, sebenarnya itu tidak baik sih tapi mau diapakan lagi.

"buka mulutnya" Haechan menyodorkan satu suapan di sendok berisi bubur, dan Mark menerima suapan itu dengan baik.

Chenle? ia sudah tertidur pulas dan badan merentang seolah olah ranjang ini miliknya.

Haechan terus menerus menyuapi Mark hingga Mark kekenyangan, Haechan langsung meminumkan Mark dengan sedotan kecil. Dan tidak lupa ia meminumkan Mark sebuah obat yang diberi Dokter Moon tadi.

"udah? tunggu disini ya" Haechan pun membawa mangkuk serta gelas milik Mark tadi ke dapur. Lalu ia kembali lagi ke kamar, soal cuci piring nanti saja lagian cuman 3 benda saja.

"Mommy Chan.. puk puk" Haechan yang merebahkan dirinya di tengah tengan Mark dan Chenle, tenang saja Chenle sudah dikasih bentengan. Tiba tiba Mark ingin di pukpuk.

"yaudah hadap sini biar pantatnya di pukpuk" pinta Haechan, Mark benar benar menghadap kan dirinya ke Haechan dengan pelan takut pusingnya akan menerrornya lagi.

"uhm" ringis Mark.

"nah.. tidur ya jangan banyak pikiran, kata Dokter tadi kamunya kecapean dan terlalu serius sama pekerjaan jadinya sakit, kurangin cape capenya yah jangan dipaksa terus aku khawatir jadinya. Pukpukpuk, tidur ya" Haechan menepuk nepuk pantat Mark dengan lembut dan menasehati Mark.

Mark mengangguk dan memeluk Haechan, ia bergerak menyamankan dirinya di pelukan Haechan.

"sleep well and sweet dreams, My Soulmate." Haechan mengecup pucuk kepala Mark dan ikut menyusul mimpi Chenle.

.
.
.

Kini sudah sore bisa dibilang jam 16.23 Chenle sudah terbangun duluan dari pada Mark dan Haechan, Chenle sangat bosan ia langsung keluar dari kamar dan pergi menonton TV. Ia sangat fokus menonton sambil memakan biskuit bayi yang terletak di hadapannya.

Haechan terbangun dan membuka matanya tidak ada Chenle disana, ia takut Chenle hilang. Haechan tidak bisa banyak goyang karena Mark memeluknya.

Mark masih stay seperti tadi, memeluk Haechan dan menyembunyikan mukanya di dada Haechan.

Haechan melepas pelukan Mark dan perlahan turun dari kasur, Mark tidak terusik malahan ia mengganti posisi tidurnya jadi merentang. Haechan pun keluar dari kamar mendapati Chenle disana asik menonton kartun Baby Buss sambil memakan biskuit bayi.

Baby Le || MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang