SKIP

69 7 0
                                    

Happy Reading!!

Guys, di chap ini bakal aku langkain yaa. Perut echan udah membesar gitu lohh hehe

.
.
.
.

Dimana Mark Haechan dan juga Chenle sedang duduk di balkon sambil berjemur, Mark yang tetap memegang perut buncit Haechan yang sudah menginjak 7 bulan.

Mark mengusap perut Haechan dengan pelan dan lembut, Haechan yang melihat langit berwarna biru dan awan sedang berjalan. Chenle yang bermain air di dekat Haechan sangat semangat dengan mainan lumba lumbanya.

"akhh—" lamunan Haechan terhenti karena bayi dalam perut Haechan menendang cukup kuat.

Mark yang merasakan langsung mengusap perut Haechan lagi, "sayang jangan nendang ya? kasian Mommy" Mark yang berbicara kepada bayi itu sangat tulus dan lembut.

"gapapa," ucap Haechan yang mengacak rambut Mark dengan lucu.

Mark terkekeh dan mencium bibir Haechan singkat, takut kejadian ia tertidur Chenle lagi.

Setelah beberapa lama mereka saling tertawa, Chenle datang melapor. "Mom, Dad, Le cape mau bobo cambil nonton YouTube"

"yaudah ayo masuk dulu ganti baju" Haechan bangkit dari duduknya dan menggandeng tangan Chenle mungil.

Mark? ia akan berjalan dibelakang Haechan, jaga jaga nanti Haechan terjatuh.

Setibanya dibawah, Haechan segera menggantikan baju Chenle menjadi baju rumah berwarna biru dan celana pendek berwarna putih.

Chenle sudah tergirang tak sabar untuk menonton. Soal makan mereka sudah semua sebelum naik berjemur.

Haechan membaringkan Chenle diatas kasur bagian tengah yang biasa Chenle tiduri dan Haechan pun mengambilkan Hp khusus untuk Chenle menonton.

Haechan mencarikan Chenle kartun yang lebih menarik, Haechan sadar jika Chenle sudah bosan dengan kartun yang ia terus menerus diputarnya.

Lalu, Haechan mengasih Hp nya ke Chenle dan membiarkan Chenle menonton sambil meminum susu dalam dot.

Haechan juga ikut membaringkan dirinya di sebelah Chenle. Mark yang menyusul juga, tetapi ia tidak ditempatnya malahan di belakang Haechan.

"sayang majuan dikit dong mau meluk kamu" ucap Mark yang sudah berdiri dibelakang.

Haechan tanpa menoleh dan membuka mata ia langsung mendorong tubuhnya kedepan dan mendempet Chenle, Haechan sigap memindahkan Chenle agak ke samping sedikit karena kasur Haechan sangat sedikit apalagi Mark mau dekat Haechan.

Mark lalu membaringkan dirinya dibelakang Haechan, ia langsung memeluk Haechan dari belakang. Mark mencium tengkuk Haechan yang wangi sambil mengelus perut Haechan.

"Mark, aku mau makan Ramen" ucap Haechan bicara dengan entengnya, ia tidak tahu jika ada bayi dalam perutnya?

"tidak boleh"

"Kimchi?"

"tidak"

"Pizza?"

"tidak"

"coklat?"

"tidak"

"ih aku lagi ngidam, yaudah mau makan Martabak manis. kalo bilang ga lagi yaudah aku ga usah makan, biar aku mati kelaparan" last.

"jangan, iya aku beliin, makan nya sedikit aja tapi. sayang, kamu harus makan makanan yang sehat biar bayi dalam perut kamu ikutan sehat" Mark mencium lengan Haechan, seketika Haechan membalikkan badannya kearah Mark dengan pelan karena perutnya cukup berat.

"shh— aku makan dikit kok, makasih sayang." Haechan tersenyum dan mencium pipi Mark.

Mark juga membalas ciuman itu, Mark langsung bergegas mengambil kunci mobil. Ia berpamitan dengan Haechan dan langsung pergi membelikan kemauan Haechan.

"huhh— mmhh sakit.." bayi dalam perut Haechan menendang sangat kuat, Haechan meringis kesakitan.

Chenle? sudah tertidur dengan ponsel yang masih menyala.

Haechan bangkit dan pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil, saat Haechan berjalan bayi dalam perut Haechan kembali menendang membuat Haechan meringis.

"hahah semangat banget ya mau maem martabak?" Haechan tersenyum ke perutnya sambil mengusap perut buncitnya.

Setelah buang air kecil, Haechan mendudukkan dirinya di tepi kasur dan bersandar di kepala kasur. Sambil menunggu Mark, ia menonton TV didalam kamar itu.

Sebenarnya TV ada dua, kenapa di chap sebelumnya kalo mau nonton TV ga di kamar aja karena TV nya rusak. ini TV nya baru aja diperbaikin.

Haechan tertawa melihat kartun di TV itu, volume TV nya ia kecilkan karena takut Chenle terusik.

"uehmm~ Mommy hikss" mata Chenle tidak terbuka, ia mungkin sedang bermimpi ditinggalkan Mommy nya.

Chenle mendekat ke Haechan dan memeluk paha Haechan dengan erat, paha Haechan basah karena air mata Chenle. !! :  Haechan pake celana pendek kalau di apart doang.

Haechan langsung mengalihkan pandangannya ke Chenle, ia sigap menghapus air mata Chenle dan mengusap kepalanya agar Chenle kembali tertidur.

Haechan tersenyum tambah khawatir Chenle memikirkan yang tidak tidak nanti, Haechan langsung mengalihkan pandangannya ke TV lagi.

Tidak lama itu, Mark datang membawa plastik ditangannya. Ya, itu isi pesanan Haechan tadi.

Haechan yang senang ia reflek loncat dari kasur, tak sadar jika perutnya besar.

"hei sayang hati hati," Mark tersenyum dan khawatir, ia menghampiri Haechan dan mengecup bibirnya singkat.

"nih dimakan ya"

Haechan mengangguk dan langsung membuka plastik makanannya, lalu ia makan dengan lahap disamping Chenle dan Mark.



















(hi guys sorry chapnya 700+ dulu hahaha nnti baru dibanyakin)




archell__

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Baby Le || MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang