"Bunda mau tanya nih, tipekal laki-laki yang kamu mau seperti apa sih sayang." tanya sang bunda seolah berbasa-basi sedikit terkait tipekal laki-laki yang diinginkan anak gadisnya itu.
"Ga menye-menye kok Bun,yang penting dia seseorang yang bisa jagain aku, yang bisa sayang sama aku, setia, bertanggung jawab,ga kasar, penyayang, penuh perhatian,yang bisa membimbing aku, dan bisa menjadi seorang imam yang baik buat aku Bun." Ucap Chandralheka sambil tersenyum manis membayangkan tipekal laki-laki yang ia inginkan suatu hari nanti.
Jennitra hanya bisa terkekeh, saat mendengar ucapan putrinya itu.
"Heuuumm berarti tipekal laki-laki yang kamu inginkan intinya Sholehah dong."
"Hahah, bukan Sholehah bunda tapi, Sholeh." Ucapnya dengan penuh penekanan pada kalimat Sholeh
"Bunda sengaja bilang Sholehah." Ucap sang bunda, diakhiri dengan gelak tawa.
"Ish, bunda mah gitu au ah."
"Tapi sayang."
"Apa lagi bunda." Ucap Chandralheka dengan nada yang lembut, meskipun ada sedikit rasa kesal sebenarnya.
Chandralheka ini kesabaran nya setipis tissue tapi bisa dia tahan wkwkw....
"Kamu kesel ya sama bunda." Ucap bundanya dengan nada yang seolah-olah ingin menjahili putrinya.
"Enggaaaaaaaak bundaku yang paling kusayang." Dengan nada yang penuh penekanan.
"Hahaha, baiklah sekarang bunda serius ngomongnya serius."
"Heuuummmmm avaaantu." Ucapnya sambil memajukan wajahnya kedepan bunda nya itu.
"Keseringan scrolling tiktok kamu."
"Iyya Bun, heheh."
"Kapan bunda ngomongnya ini ya Allah. Oke sebenarnya bunda maunya nanti calon kamu atau semisal kamu cari laki-laki yang setara dengan pendidikan kamu nak, sama-sama memiliki pendidikan yang tinggi sayang."
Hening....
"Cecen ngerti kok yang bunda maksud." Ia hanya Membalas ucapan sang bunda sambil tersenyum tipis dengan kepala yang sedikit menunduk.
Ia masih memikirkan perkataan sang bunda tentang tipekal seorang laki-laki yang dimaksudkan Jennitra. Ya, dalam artian maksud bunda-nya itu Kamu berpendidikan tinggi, maka begitupun dengan pendamping hidup mu juga ia juga harus berpendidikan tinggi,setara dengan mu.
"Eumm baguslah sayang, kalau kamu ngerti yang bunda maksud."
"Aku mau bersih-bersih badan dulu Bun."
"Yasudah kamu mandi dulu, habis mandi jangan lupa turun lagi kebawah sebentar lagi makan malam. Biar Bunda yang bereskan ini."
"Iyya Bunda,cecen mandi dulu."
*****
Sedangkan didalam kamar,gadis itu selalu masih memikirkan apa perkataan sang bunda tadi. Karena apa yang dikatakan bunda nya juga ada benarnya, namun lagi-lagi hati nya di buat dilema lagi.
"Hufttt, andai saja bunda tau. Aku udah punya pacar bunda tapi sayangnya setelah aku tau kebenaran tentang dia aku sudah kurang respect lagi sama dia." Ucapnya pada dirinya sendiri dan hanya bisa pasrah dengan apa yang sedang menimpa kehidupan percintaannya itu.
Hening....
Ting...
Ting...
Ting...
KAMU SEDANG MEMBACA
22.15 [On Going]
Teen Fictionmenceritakan tentang seorang gadis, yang dimana ia pertama kalinya jatuh cinta secara nyata dengan seseorang. dalam artian dirinya yang kemarin-kemarin hanya menuangkan perasaan cintanya lewat virtual semata sekarang gadis itu baru bisa merasakan ci...