⚠️budayakan vote sebelum baca⚠️doyoung pov
"sampai kapan lo mau giniin jaena, kim doyoung?" tanya johnny ketika masuk ke dalam ruangan kerja saya
saya hanya diam. Diam membisu tidak bisa menjawab pertanyaan haechan barusan
bukannya saya tidak sayang lagi sama jaena atau bahkan benci sama dia. Bukann, bukan ituuu saya tidak pernah benci sama dia
saya menjauh dari jaena agar saya tidak merasakan sakit yang pernah saya alami dulu. Dengan menatap mata jaena atau mengobrol bersama dia membuat kejadian dulu terputar kembali dalam otak dan bayangan saya
saya tidak sanggup membayangkan betapa hancurnya saya dulu. Saya tidak ingin menyakiti apalagi meninggalkan jaena
saya memang jahat. Saya akui itu. Sebagai suami bukannya melindungi dan menyayangi istrinya. Tapi saya malah mengabaikannya. Tapi, daripada menyakitinya lebih baik mengabaikannya bukan?
sejujurnya rutinitas malem saya adalah meminta maaf kepada jaena dan memeluknya, saya tidak sanggup melalukan itu bila jaena sadar. Saya sangat tidak sanggup. Saya sangat mengecut
disetiap malamnya saya memeluk jaena dan jaena tidur di pelukan saya. Mungkin jaena tidak menyadari itu, dia hanya mengira saya benci dan tidak perduli sama dia
yang saya lakukan setiap hari itu memang sengaja. Sengaja menghindari ia supaya rasa sakit dan trauma nya tidak tumbuh lagi bila menatap matanya
rasa bahagia sudah hilang, rumah yang sebenernya sudah hilang. Tidak ada tawa. Hanya ada kegelapan dan keheningan di keluarga saya. Dan bodohnya bahkan semua itu karena saya sendiri
tapi, apakah saya tidak boleh egois untuk sekalii saja?saya tidak sanggup jika harus menahan sakit jika menatap mata jaena terus terusan
sebenernya saya sanget rindu candaan, tertawaan dan senyuman yang selalu jaena pancarkan dulu. Ia sangat bahagia bahkan dulu. Tidak seperti sekarang yang bahkan saya tidak pernah melihat ia ter senyum lagi
untuk bicara dengan jaena saja saya sangat takut. Saya tidak sanggup. Bahkan rasa trauma saya mengalahkan rasa cinta saya kepada jaena
"cara lo salah selama ini salah doy" ucap haechan lagi dengan nada santainya
"jaena hanya akan menderita kalo diginiin sama lo terus"
"setidaknya gue ga nyakitin dia john" ucap saya dengan cepat
"pemikiran lo salah kim doyoung, Salah besar. Dengan sikap lo yang menjauh dan cuek sama dia itu termasuk nyakitin dia"
"gue udah berkali kali bilang sama lo untuk ga memperlakun istri lo kayak gini"
"dulu yang gue kenal lo tuh seseorang yang pemikirannya sangat bijaksana dan dewasa. Ternyata gue salah besar. Pemikiran lo kekanak kanakan banget" johnny meninggal ruangan saya dan menutup pintu dengan kencang
saya tahu. Saya tahu sekali kalau saya itu memang seseorang yang jahat dan pengecut. Bahkan berbicara dengan istri sendiri pun tidak berani. Saya memang bodoh. Saya mengakui itu
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect husband || Kim Doyoung [ON GOING]
Fanfiction"engga ini semua bukan salah kamu, aku masih jadi tanggungjawab bunda ayah aku, kamu ga usah merasa bersalah gitu deh, lagian ini semua salah aku" "aku jadiin kamu tanggungjawab aku boleh?" 🔔mengandung unsur kebaperan🔔