Setiap hari Senin, Suho -ayah Karina, tidak pernah ikut sarapan bersama kedua anaknya. Sedangkan Irene- ibunya, sudah meninggal akibat kecelakaan kereta. Suho selalu berangkat lebih awal dan membawa sarapannya ke tempat kerja.
Suho bekerja disebuah perusahaan serba oren. Setiap harinya dia berkeliling kota Jakarta dan membuat orang-orang bahagia dengan cara mengetuk pintu rumah mereka sambil berteriak "paket .." dengan nada khasnya.
"sesusah itu ya makan sama sayur?" Tanya Kun ketika melihat wortel dan brokoli dipiring Karina tidak berkurang sedikitpun.
Karina hanya melahap nasinya saja, itupun sengaja ia ambil sedikit agar cepat habis. Sayuran hanya ia tambahkan ke piring hanya untuk formalitas.
"lama-lama kamu bisa ketularan aneh juga. Separah apasih bos kamu itu? Sampe kamu ga bisa makan dengan tenang" selidik Kun
"bang, bantuin aku abisin sayurannya ya, please banget... Mubazir ini kalo ga dimakan. Aku harus berangkat sekarang" kata Karina sambil mengambil tas, helm dan kunci motor.
Karina benar-benar tidak mood untuk datang bekerja. Ditambah ini hari Senin, seolah setiap hari Senin akan asal serentetan ujian panjang yang harus dijalaninya.
Okay, actually i don't hate Monday, i hate to meet Lee jeno again every Monday.
Karina keluar dari lift dilantai lima belas, sambil mengalungkan ID card ke lehernya. Kakinya otomatis berjalan menuju ruangannya jeno. Beberapa orang yang berpapasan dengannya di koridor, selalu menataonya dengan pandangan menilai. Setelah menempelkan acces card untuk membuka pintu ruangan.
Karina mengintip sedikit keruangan jeno memastikan bahwa dia belum datang, mengingat pintu ruangan masih terkunci.
Untuk saat ini saja , aku tidak ingin melihatnya dulu
Sampai pukul sebelas siang, jeno benar-benar tidak muncul di kantor. Hari itu Karina hanya mengerjakan apa yang bisa dia kerjakan. Beberapa kali ia mengalihkan panggilan masuk dari telepon yang ada di ruangan jeno ke telpon yang ada dimeja kerjanya.
"Maaf, Bu, tapi pak jeno belum datang. Nanti saya sampaikan kali beliau sudah datang" kata Karina sehalus mungkin.
"..."
"Baik Bu, akan saya hubungi sekarang. Nanti saya kabari lagi ibu secepatnya" kata Karina, padahal dirinya sudah mencoba menghubungi jeno belasan kali, tapi ponselnya tidak aktif.
"..."
"Sekali lagi saya minta maaf, Bu saya--" perkataan Karina terputus karena seseorang merebut gagang teleponnya.
"Halo, saya jeno. Maaf dengan siapa saya bicara?" Jeno menatap Karina sekilas lalu kembali fokus pada pembicaraannya.
"..."
"Ah iya, Bu Sooyoung. Saya memang baru dateng, saya ngambil cuti setengah hari karena ada urusan tadi pagi. Berkasnya akan saya kirimkan ke ibu via email secepatnya" kata jeno dengan ramah dan sopan.
"..."
"Iya, benar. Lia udah ambil cuti melahirkan dari seminggu lalu. Mungkin ibu belum tahu kalau sekretaris saya masih baru, namanya Karina. Jadi, untuk kedepannya,kalau ada keperluan mendesak, silahkan hubungi saya aja langsung" kata jeno
"Kehadiran saya bukan menjadi tanggung jawab sekretaris saya. Dia hanya sekretaris untuk membantu pekerjaan saya, bukan untuk merangkap menjadi personal assistant yang mengurus hidup saya" lanjutnya sambil melirik ke arah Karina lagi.
"..."
"Baik Bu, kita bahas di meeting hari Jumat saja. Sekali lagi terimakasih untuk masukannya" jeno mengakhiri panggilan tersebut, dia menaruh gagang telepon itu pada tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
casanova { AEspa- nct dream }
FanfictionNgalir aja Weh dulu, Nanti dipikirin lagi.