Weak Feminin : Pasangan Sempurna yang tidak romantis

BAB 01

"Halo, selamat datang di universitas kami. Aku Kangdi Naya, Ketua Dewan mahasiswa di universitas ini, dan Ketua klub seni dan budaya. Universitas ini adalah universitas campuran pertama di area thai, bahkan di dunia. Jadi saling menghormati dan kesetaraan sangat dijunjung tinggi. Patuhi aturan yang ada di sini......" di aula besar dengan ribuan orang duduk di bangku, menonton pemuda yang terlihat kecil yang berbicara dengan percaya diri. Kangdi berdiri di podium panggung tinggi, berbicara lantang tentang aturan kampusnya. Ia memakai kemeja putih dan rompi biru, celana biru tak sejalan dengan wajahnya yang cantik. Dan badannya yang kecil ditambah rambutnya yang panjang diikat ekor kuda, membuatnya seperti gadis tomboy dengan gelang biru mental di tangan kirinya dan gelang olahraga kain di tangan kanannya membuat semua orang mengira ia adalah maskulin female, namun melihat dadanya yang rata itu pasti male.

Semua orang menarik napas kecewa.

Di jaman ini terlalu sulit untuk mendefinisikan manusia sebagai pria dan wanita bukan karena mereka ingin merancukannya, tapi karena biologisnya memang banyak yang rancu, apalagi di area thai, sosialis. Hampir setengah dari populasi adalah gender ketiga itu bahkan setengah dari populasi di seluruh dunia, jadi cukup sulit untuk menebak seseorang male atau female, terkecuali dari gelang id mereka dan atau seragam universitas serta sekolah yang mengikuti warna gelang idnya.

"Sampai di sini, dewan mahasiswa akan merekrut anggota baru dari masing-masing fakultas, yang berminat silahkan daftar ke sekretariat yang berada di gedung utama. Kami akan seleksi beberapa dari kalian, untuk Ketua fakultas akan otomatis menjadi anggota kami. Semua aturan kampus akan dijelaskan oleh kakak tingkat tiga di fakultas masing-masing. Dan jangan lupa ada kontes kecantikan dan bakat untuk para mahasiswa baru maskulin female, super male, normal female dan male, untuk super female dan feminin male akan diwakilkan oleh tingkat tiga. Kalian yang maskulin female, harus sudah memilih gender utama jika ingin mendaftar sebagai moon atau star, setelah itu kalian akan mengikuti kegiatan dengan fakultas seni dan budaya, itu saja, sampai jumpa lagi kegiatan kampus lain. Saya harap kalian senang disini." pemuda cantik itu turun dari podium dengan langkah lebar, dengan cepat menghilang ke belakang panggung.

"Dia super male?" Seseorang berbisik di tengah kerumunan yang akan keluar dari aula besar itu. Beberapa orang membicarakan soal Ketua Dewan mahasiswa yang baru saja berbicara di depan mereka.

"Hai, kau akan gabung ke dewa mahasiswa, rama?" Seorang pemuda kecil bertanya pada teman yang ada di sampingnya. Berbeda dengan orang di sekitarnya, ia tak tertarik dengan senior yang berbicara tadi, ia hanya tertarik pada kemana teman tampangnya pergi untuk bersosialisasi.

"Itu yang harus kulakukan, ini tugas dari tiap siswa militer jika masuk ke universitas umum." pemuda tinggi itu berkata sambil angkat bahu. Ia bertubuh besar dengan wajah eropa timur, iris matanya biru, membuat matanya yang besar itu menjadi cantik, Hidung mancung, bibir penuh menambah ketampanannya. Ini berbeda dengan temannya yang bertubuh kecil, iris matanya hitam gelap, matanya kecil bulat, wajahnya asia timur yang lucu, dengan mulut dan hidung kecil.

Ini terlihat serasi, apalagi memang gelang mereka berbeda warna, pink dan biru metalik, duduk bersebelahan. Itu membuat orang-orang berpikir mereka sepasang kekasih male.

"Mh, untuk latihan kepemimpinan?" Tanya pemuda asia itu sembari memiringkan kepalanya.

Rama menggelengkan kepala, ia berdiri dari kursinya yang transparan. "Untuk terbiasa dengan aturan sipil, dan bekerja sama."

Pemuda kecil itu mengikuti rama dan berjalan bersamanya.

"Dan kau, Omaya? Kau Ikut dewan mahasiswa juga?"

"Tentu saja, itu yang harus kulakukan kalau aku ingin lulus sekolah pemerintahan. Aku juga akan masuk ke klub seni." mereka keluar aula besar dan berjalan ke gedung pendaftaran yang dikatakan seniornya tadi. "Omong-omong, aku akan berurusan dengan senior tadi dua kali, kan? Dia Ketua klub seni?"