Bab10 --20

8 12 0
                                    

'Apakah kamu tahu? Di setiap halaman cerita ku tersirat angka-angka yang menyebutkan abjad namamu, membuktikan aku tak pernah bisa melupakan semua tentang mu, kamu kamu dan kamu.'

*****

Happy Reading.....

**********


"Aku kirim nomor rekeningku kepadamu, setiap malam sebelum tengah malam kamu harus mengirimkan uang, paham?" Tracy memperingatkannya sambil mengotak - atik ponselnya.

Di saat bersamaan, ponsel pria itu berbunyi 'ting', menandakan sebuah pesan masuk.

Melihat rangkaian nomor rekening di layar ponselnya, bibir tipisnya yang dingin terangkat sedikit.

Menarik

Di momen itu, ponsel Tracy lagi-lagi berdering.

Melihat nomor telpon Axel, Tracy mengangkat telpon dengan dengan dongkol.

Ia memaki di depan ponselnya, "Jangan mendesak ku lagi, aku tidak punya uang untuk membayar tagihan itu.

Aku tidak mau pekerjaan Sky Well itu lagi, oke?" Setelah memarahinya, ia langsung menutup telpon.

Wajahnya merah kegeraman. Memikirkan bahwa pekerjaan yang baru ia temukan langsung hilang, ia benar - benar frustasi.

Tracy terduduk lemas di atas sofa. Ia mengambil gelas anggur di depan pria itu, lalu meminumnya dan cegukan sambil mengeluh.

"Gara-gara kamu, sekarang aku tidak bisa menemukan pekerjaan. Susah payah mendapatkan pekerjaan malah dicelakai oleh orang hina.

"Hmm?" "Di Sky Well ada yang ingin mencelakaimu?" Tanya pria itu balik.

"Aku cerita pun kamu tidak akan paham." Tracy mengacuhkan pertanyaannya.

Tiba-tiba sebuah ide muncul di benaknya, "Oh, ya. Apakah kamu bisa membayar tagihan itu? Kurang lebih totalnya ratusan juta...." tanya Tracy.

"Boleh!" Jawab pria itu dengan santay.

"Bagus sekali!" Teriak Tracy sumringah senang dengan jawabannya.

*****


Tracy meminta pria itu membantu bayar tagihan ruangannya, totalnya 367,886,000. Ia merasa tertekan hingga ingin menangis. Yang terpenting baginya sekarang adalah pekerjaan. Ia harus memikirkan susu untuk ketiga anaknya daripada menjaga harga dirinya.

"Terima kasih, ini akan di potong dari hutangmu!" ujar Tracy kepada pria itu.

Kemudian ia beranjak pergi untuk menyapa rekan kerjanya, "Aku sudah bayar tagihannya, ya. Kalian semua bersenang-senang kan?"

"Senang!!, terimakasih Tracy." jawab mereka bersamaan.

"Kamu sungguh telah membayarnya? Dengar-dengar totalnya 300jt lebih, loh." Seorang rekan kerja tidak percaya.

"Iya, mahal sekali, beberapa kartu kreditku telah di gesek habis. Selanjutnya terpaksa menjalani hidup dengan perut kosong, hehe," Tracy tertawa pahit sambil menggaruk tengkuknya. "Tapi tidak apa selama kalian senang!" Lanjutnya.

"Ini...." Ada beberapa rekan kerja tidak tega padanya dan langsung menatap Axel.

"Tracy terlalu rendah hati. Tagihan segini bahkan tidak cukup untuk membeli tasnya. Mana mungkin dia menggesek kartu kredit?" Axel mencibirnya, "Tapi terimakasih, ya.
Kedepannya aku yang traktir!"

Tracy menggertakkan giginya, penuh kebencian terhadap pria tidak tahu malu dan rendah ini. Namun, demi pekerjaanya, ia harus menahan diri mengabaikannya. Lalu pamit diri kepada rekan lainnya.

"Tracy, aku bawa mobil, sekalian aku antar kamu pulang." Tawar Axel.

"Tidak perlu, aku bisa naik taksi sendiri, terimakasih."Tracy keluar dari ruangan itu, menoleh kepala ke arah bar.

"Pria itu hilang, kurasa ia pergi melayani pelanggan, ckk Benar - benar pria yang tidak kenal lelah!" Monolog Tracy dalam hati, sembari menggelengkan kepalanya.

Tracy mengiriminya sebuah pesan :"Aku pergi dulu, baik-baik bekerja, ya. Banyak-banyak melayani pelanggan. Lebih cepat hutangmu lunas, lebih cepat kamu lepas dari semua ini!

"Di dalam sebuah ruangan, Daniel membaca pesan itu. Sudut bibirnya melengkung ke atas. Wanita ini, benar-benar bodoh dan menggemaskan!

"Presdir Daniel, 'Black panther' telah muncul!" Ryan masuk ruangan melapor, "Kita sudah utus orang untuk mengawasinya, mengawasinya berhubungan dengan siapa."

"Jangan sampai dia sadar!" Daniel menekan perkataannya.

"Baik" Balas Ryan patuh.

Tracy tidak menerima pesan balasan dari 'gigolo pelunas hutang'. Hatinya tidak tenang, jangan-jangan orang ini tidak berniat bayar hutang?Mumpung ia belum pergi jauh. Jika pria itu tidak mau membayar, maka Tracy bisa kembali mencarinya. Jadi, Tracy bergegas menelpon pria itu.

Di dalam ruangan bar, saat Daniel ingin meninggalkan tempat itu, ponselnya berbunyi. Melihat nomor itu, ujung bibirnya mau tak mau terangkat.

"Halo!" Daniel mengangkat telponnya.

"Kenapa kamu tidak membalas pesanku? Apakah kamu ingin kabur?" tanya Tracy.

"Bukankah aku sedang sibuk menghasilkan uang untuk membayar hutangku?" Daniel dengan cepat masuk dalam peran.

**********


Sekian dari saya, Mohon maaf jika ada salah pengucapan maupun kata and Sayonaraaa.....

Terimakasih Telah membaca pantengin terus untuk BAB berikut nya🙏

Follow IG : faturrahmantsani_17

One Night Stand's [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang