"jika ibumu sudah bisa ku kenal
kamu anaknya kapan?"
-Atika∆∆∆
Halo ciongghhh
Tolong bantu share dong.
Vote vote jangan lupa.FADHILAH yang tengah duduk di kantin sambil memegang es alpukat yang ia pesan. Meminumnya secara perlahan sambil melirik kesana kesini karena ia sampai sekarang belum mendapatkan teman yang cocok menurutnya padahal ia sudah tiga hari menjadi murid baru. Lalu matanya tertuju pada perempuan yang tertawa sampai menampakkan giginya, dengan tawa nyaring yang perempuan itu keluarkan, tapi itu malah bikin nyaman ditelinga Fadhilah. Sampai ia juga tak berhenti melihat perempuan yang tertawa itu.
Dengan memakai baju olahraga khas dari sekolah SMA Pertiwi, warna hijau yang khas serta campuran warna putih dan ada juga Nomor peserta dikantong bajunya, Atika tertawa terbahak-bahak seperti biasa, seolah olah emang tidak ada yang terganggu dari suara Atika serta teman-teman jika ia sudah membuat lelucon.
"Ahahahha,!" Tawanya masih nyaring sampai membuat area kantin bergema oleh tawanya yang nyaring seperti klakson mobil. "Kalau ditanya pilih renjun atau Joong, aku lebih milih renjun karena-" omongan Atika terpotong oleh Nurul yang menyambar duluan.
"Karena renjun number one in my heart" Lalu Nurul menyedot es alpukat yang sambil melanjutkan argumenya "mau bilang gitu kan? Udah tau kali!" Memasukan mie dalam mulutnya,Nurul berhenti berbicara.
" Udah lanjutkan yang tadi, yang kata kau Wak,Wak jambul!" Paksa Sofiana selepas ia menghabiskan makanannya.
"Oh! Yaudah, kan gini .." Atika berhenti bicara saat tepat pada matanya ada Fadhilah yang sedang duduk menikmati mie ayamnya dengan lahap, disaat Fadhilah mengarahkan matanya ke arah depan. Mata mereka berdua saling berpandangan satu sama lain Sampai saat Sofiana menegur Atika, barulah ia beralih.
KAMU SEDANG MEMBACA
SETENGAH TAHUN KISAH INI
Teen Fiction!! FOLLOW SEBELUM BACA!! " setengah tahun di 2022 banyak mengajarkan ku cara untuk mengikhlaskan, walaupun banyak tangisan"-Atika Kamal. kisah tentang Atika yang setengah tahun, ia habiskan dengan tertawa dan menangis. tapi haru yang sebenarnya ada...