"ada yang baru namun bukan
Barang melainkan orang "
-Atika.∆∆∆∆∆∆
Happy reading 🥀
sekarang sudah bulan Juli, saatnya semester pertama di kelas 12 akan dimulai, jujur. Inilah yang Atika tunggu tunggu selama 2tahun lamanya karena saat ini juga sekolahnya sudah mengadakan pertemuan secara langsung untuk belajar atau di bilang PTM.
Atika sedang menata perlengkapan sekolahnya yang mau ia bawa ke sekolah tentunya, dengan terburu-buru ia menata asal menaruh didalam tas coklatnya.
"Dek! Cepet! Nanti telat!" Kata mamaknya yang berdiri didepan pintu kamarnya.
"Bentar Mak! Lagi siap-siap" sahutnya sambil memegang tasnya yang ia rangkul ditangannya, sebelum pergi Atika berpamitan kepada sang mamak dan pergi.
Jika Atika pergi sekolah ia harus berjalan sampai depan simpang untuk mencari bis atau angkutan umum untuk bisa sampai disekolah.
"Aduh! Lama banget sih nih? Udah jam berapa?" Atika melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 12.45 wib, sedikit cemas karena ia takut terlambat apalagi hari ini semester pertama dikelas 12, maka ia tak mau terlambat sedikit pun.
Setelah beberapa menit terlewat karena bis atau angkutan umum yang tak kunjung datang dan jarum jam juga sudah menunjukkan pada pukul 12.50, melihat angka pada jam tangannya membuat jantungnya berdetak kencang seperti diskotik yang sedang bergema. Atika memegang dadanya cemas, beberapa kali menoleh hanya untuk melihat bis atau angkutan yang lewat. Dan setelah jarum jam menunjukkan pukul 12.52, seperti pucuk dicinta unlam pun tiba. kalau kata pepatah.
Akhirnya bis berhenti tepat didepan Atika, ia naik secara terburu-buru. Sampai menabrak mbak-mbak kuliahan yang sedang turun di halte busway, dan ada juga nenek nenek yang kesusahan turun dari bis karena tangganya sedikit tinggi untuk nenek dan akhirnya Atika mengalahkan dan membantu nenek-nenek tersebut sebelum ia naik . Dan peristiwa anak kecil berumur 5 tahun yang tidak sabar turun dan akhirnya jatuh sampai ia menangis. semua itu tidak luput dalam pengelihatan Atika.
Atika segera naik kembali dan duduk di bangku yang kosong, biasanya Atika akan naik angkutan karena realistis murah dari pada naik bis, namun angkutan umum di Jakarta sangat sedikit lantaran banyak yang menggunakan mobil pribadi dan tidak sedikit juga yang naik angkutan umum, seperti prihalnya ibu-ibu yang habis ke pasar ia akan naik angkutan dibanding mobil. Karena ibu-ibu yang biasanya belanja di pasar adalah rakyat jelata yang mengangkut sekte. Murah meriah muntah!. Tapi juga tidak sedikit orang kaya belanja di pasar. Pasar juga mempunyai ciri khas dengan kebisingan, bau-bau tidak enak, dimana-mana berjejer penjualan sambil teriak.
"AYO BUK! DIBELI DIBELIII, BAJUNYA MURAH BUK!".
"MAU CARI APA KAK EA"
"IKAN MURAH IKAN MURAH!"
"CABE BUK 1/4 CUMAN 10000 AJA BUK CABE BUK CABE!".
jika bahas kebisingan pasar tidak akan habis sampai tahun terakhir pun, namun ciri khas dari pasar adalah kesukaan Atika. Ia suka hal yang sederhana namun bermakna.
Namun sekarang bukan untuk membahas suasana pasar kamis di Jakarta, namun sekarang adalah membahas Atika yang sudah panik karena ia tidak sampai sampai kesekolah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SETENGAH TAHUN KISAH INI
Ficção Adolescente!! FOLLOW SEBELUM BACA!! " setengah tahun di 2022 banyak mengajarkan ku cara untuk mengikhlaskan, walaupun banyak tangisan"-Atika Kamal. kisah tentang Atika yang setengah tahun, ia habiskan dengan tertawa dan menangis. tapi haru yang sebenarnya ada...