5.

6 6 19
                                    

"keren" puji Dipta yang tiba tiba berada dibelakang melodie.

"Thanks" melodie tersenyum tipis.

"MELOODIEEE!!!!!" Teriak Dila dan yang lain.

"OMG!!!! Lo keren bangettt Mel!!!! Gue nggak nyangka suara Lo bagus banget!" Pekik Alice kegirangan

"Gue yakin Lo pasti lolos! OMG!!!!" Timpal Dila heboh.

"Bener, gue bangga banget! Padahal bukan gue yang nyanyi" sahut Luna dengan terkekeh kecil.

"Udah deh! Jangan berlebihan! Nanti gue terbang!" Keluh melodie malu.

"Tapi ya Mel, Lo tuh tadi emang keren plus cantik banget!" Seru Dila

"Udah! Stop!....jangan puji puji gue lagi! Gue bisa gila!" Lerai melodie.

"Tapi emang Lo cantik banget sih pas dipanggung, kak arsen aja Ampe terpukau. Iya nggak guys?" Ucap Alice

"Bener banget Mel, gue juga liat kok kalo kalian adu pandang" timpal Luna.

Ucapan Alice dan Luna benar-benar membuat melodie salah tingkah. Ntah, melodie pun tak tau mengapa!

"Mel, gue duluan ya. Besok pengumuman hasil seleksinya" pamit Dipta meninggalkan melodie bersama teman-temannya.

Melodie mengangguk.

>>>>>

Melodie merebahkan tubuhnya dikasur, merenggangkan otot-ototnya yang kaku.

Hari ini, hari yang melelahkan untuknya.

Dan sejujurnya melodie sama sekali tidak ada niatan ingin lolos seleksi. Karena dia tau, apabila ia lolos ia akan dikirim oleh pihak sekolah untuk ikut perlombaan.

Melodie sama sekali tidak berminat. Menyanyi hanya hobi baginya, tidak ada niatan untuk lebih dari pada itu, apalagi untuk lomba.

Ia malas untuk berinteraksi dengan orang banyak, membuat energinya terkuras lebih banyak.

Selain itu ia akan menjadi terkenal disekolah, itu adalah hal buruk baginya. Karena itu akan mempersempit ruang geraknya.

Iya nggak si? Jadi kek pencitraan terus? Itu capek

Walaupun banyak yang bilang, tetep jadi diri sendiri, apa adanya aja. But, nggak semua orang paham kan? Kek, you know lah warga Konoha gimana?

Ok. Rileks

Melodie menarik nafas kasar, ia bangkit dari kasur menuju kamar mandi. Ia harus menjernihkan pikiran.

Ting

Suara deting ponsel mengalihkan pandangan melodie.

@arsenioankarian mulai mengikuti anda.

Matanya membulat saat melihat notifikasi yang muncul di bar layar ponselnya.

Ia pun membuka Instagramnya dan memencet profil tersebut.

Benar.

Itu benar-benar akun arsen. Ketos yang songong itu.

Kini, ponselnya kembali berdeting, banyak akun fake yang kini follow akun instagramnya.

Kesal?

Tentu saja. Ini mengganggu privasinya.

Terus apa yang ia harus lakukan? Follback or delete?

Keduanya memiliki konsekuensinya masing-masing.

Ok. Calm

Kita follback aja sebagai tanda sopan santun kepada kakak kelas.

Peri Cintaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang