Chapter 3 (Pengenalan Karakter)

1K 14 0
                                    

^^^^

Sepulang sekolah Rifki langsung menuju ke taman belakang sekolah, ia melewati lorong yang ada di sekolahnya untuk menuju ke taman belakang.

Sesampainya di ujung lorong ia udah melihat Byan, sedang duduk menunggu dirinya disalah satu kursi taman.

Tanpa banyak fikir ia memutuskan untuk langsung menuju ke tempat Byan duduk, saat ia sampai Byan langsung menyuruhnya duduk di sampinya.

Rifki yang sudah duduk di kejutkan dengan perkataan Byan

"Bisakah aku merasakan bibirmu lagi." saut Byan, yang mengagetkan Rifki

"Rifki berfikir sejenak untuk menjawab perkataan pria di hadapanya"

"Aku kesini untuk minta maaf bukan untuk melakukan yang kamu maksud". jawab Rifki takut buat laki laki tersebut marah karna perkataannya.

"Oke, tapi gue enggak akan memaafkan mu sebelum gue mencicipi bibir lo"> jawab Byan dengan raut wajah kesal karna di tolak.

"Lokira bibir gue kue". Batin Rifki

Mau tidak mau Rifki harus memberikan bibirnya lagi ke cowok itu.

Saat dirinya berciuman tidak lama dengan Byan ia langsung berdiri bersiap untuk pergi dari taman, tapi dia kala cepat oleh Byan karna tanganya langsung ke geggam oleh Byan.

Byan pun langsung mengarahkan langkah mereka menuju parkiran, yang Byan tempati untuk memarkirkan motornya.

Sesampainya di samping motor, Byan langsung menaiki motor kesayaganya. Tidak lupa mengajak Rifki untuk naik di boncegannya.

Rifki pun menuruti permintaan Byan yang memintanya untuk naik ke motornya, setelah dirinya menaiki motor dan memekai helem yang Byan kasih ke padanya.

Byan langsung menjalankan motor tersebut menuju kesuatu tempat, Rifki langsung bertanya ke Byan mau membawanya ke mana.

Tapi laki laki itu dengan sikap diginnya menjawab "Ikut aja".

Rifki pun menjawab dan mengiyakan yang Byan bilang.

Tidang lama mereka berdua sampai di depan rumah yang sangat besar yang berwarna hitam dan abu abu, membuat rumah itu terlihat sangat seram.

Byan dengan santai menjawab kalo rumah yang ad di hadapan mereka adalah rumahnya, tidak ada orang di dalamnya rumah tersebur selain satu ART yang bekerja di rumah Byan.

"Kenapa rumah kamu sepi bangat". saut Rifki dari belakang Byan saat menuju ke pintu utama.

"Orang tua gue sibuk megurusi bisnisnya yang ada di canada". Jawab Byan dengan santai, karena dirinya udah terbiasa di tinggal oleh orang tuanya keluar negeri.

Rifki yang mendegarkan itu langsung terdiam, ia langsung dengan cepat untuk kesamping Byan karna dirinya takut melihat rumah tersebut.

sesampainya di depan pintu, Byan langsung membuka pintu itu dan ART yang bekerja di rumah tersebut langsung menghampiri tuan mudahnya dan menawarkan untuk makan,namun Byan menolak.

Dan langsung menuju kamarnya, sedangkan Rifki masih kaget karna interior rumahnya sagat bagus, meski terlihat menyerampan dari luar tapi di dalamnya sangat nyaman.

Rifki langsung menyusul Byan ke kamar laki laki itu yang berada di lantai dua.

Saat mereka berdua sampai di kamar Byan, ia dan BYan langsung masuk ke kamar yang sanggat mewah, berbeda dengan kamarnya.

Byan pun menyuruh Rifki untuk menunggunya, dan menyuruh Rifki untuk duduk di ranjang miliknya.

Saat Rifki duduk Byan langsung melepaskan pakaiyan yang iya kenakan,sontak membuat Rifki kaget ia langsung menutup matanya.

BRANDALAN BL 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang