Chapter 2

1.4K 20 0
                                    

"Beberapa hari berlalu, Rifki sedang berkumpul  dengan keluarganya sembari meniknati masah libur sekolahnya dengan keluarganya.

Setalah itu Rifki pun memutauskan untuk istirahat di kamarnya karna udah sore juga, sedangkan keluarganya masi saja asik mengobrol satu sama lain, entah apa yang di bahasnya sampai bisa seasik itu mengobrol begitu lama.

setelah sampai di kamernya Rifki pun langsung mengambil ponselnya yang berbaring di tempat tidurnya, seleta ia membuka ponselnya ia mendpatkan notif dari sahabatnya yang bernama Rian.

Dalam notif itu terdapat pesan, untuk mengajaknya untuk bertemuan denganya di sebuah coffe baru di dekat rumah mereka. Yah mereka satu komplek tidak heran klo dia bisa sahabatan dengan Rifki.

Hari sudah mulai malam Rifki langsung bersiap siapa untuk bertemu sahabanya itu, kaena iya tidak mau Rian menunggu lama di coffe  tersebut. Dan benar saja Rian sudah menunggu beberapa menit di coffe tersebut.

"Rian dengan cepat membuka percakapan BTW lo udah ambil formulir gak?" tanya Rian saat Rifki batu mau duduk

"Oh, iya aku udah ambil ko." jawab Rifki dengan muka sangat ramah

"Maaf ya aku, aku gak bisa pergi sama kamu soalnya aku sakit." jawab Rian dengan muka bersalah

"Gapapa ko, kan aku udah tau kalo kamu sedang sakit." ucap Rifki ke Rian yang merasa bersalah

"Terpaksa deh kaka aku yang ambilin formulir." jawab Rian yang tidak semangat

"Gapapa kan masi ada Zul (kakanya Rian)." jawab Rifki

Yah benar kalo Zul sahabatnya Byan itu adalah kakaknya Rian, maka dari itu pas Rifki menabrak Byan tanpa segaja Zul langsun mengenalinya kalau itu adalah sahabat adiknya, dan menyuruhnya pergi menuju perpustakaan

Udah beberapa jam kedua sahabat itu gobrol dengan santai, tiba tiba Rifki mengajak Rian untuk pulang karna udah udah jam 11 malam.

Dan Rian pun langsung meyetujui perkataan sahabatnya, toh dia udah bicara banyak sama Rifki.

                                                                                       ^^^

Satu minggu berlalu, dan besok Rifki dan Rian udah masuk sekolah di SMA BANGSA.

Rifki menyiapkan seragamnya untuk besok ia gunakan, dan tidak lupa menyiapkan buku yang mau dia bawah besok.

Selesai merapikan perlengkapan sekolah ia memutuskan untuk tidur, karna udah jam 10 malam. 

Pagi yang cerah, Rifki terbangun karna alaram hpnya perbunyi tepat jam 6 pagi yang iya setel semalam sebelum tidur, dan dengan  Rifki yang baru bangun langsung mematikan alaram tersebut.

Ia langsung bergegas mandi,  dan siap siap untuk sarapan. Setelah dirinya menyelesaikan sarapan yang disiapkan oleh ART-nya.

Rifki langsung menuju garasi, disitu ia melihat pak mahmud memanaskan mesin mobil. Pak mahmud segerah menyapa dengan sopan ke Rifki begitupun sebaliknya.

Sesampainya sekolah Rifki bertemu dengan Rian yang juga baru tibadi gerbang  disekolah bareng sama kakanya yaitu Zul. Rian pun menyapa Rifki dengan sifat yang kekanak kanakan, Rifki pun tersenym melihat tingkah laku lemanya yang masih sama kaya dulu.

Selang beberapa menit bel masuk bunyi, dengan segera pihak sekolah memulai upacara dan memberi pidato ke murid baru yang masuk ke sekolah SMA BANGSA.

Tidak lama upacara di mulai dengan ke datang tiga murid yang memeliki paras tanpan, anak laki laki dengan sikap yang begitu angkuh, salah satunya orang yang berjalan di depan memasang muka datar tidak lupa dengan tatapan tajamnya.

Yah itu Byan dan kedua sahabatnya bernama Ilham dan Rizal mengekori dari belakan Byan.

Pihak sekolah hanya menatapnya tanpa menegurnya, karna ayah Byan adalah donatur terbesar disekolah SMA BANGSA. jelas pihak sekolah tidak berani menegurnya.

Byan serta kedua sahabatnya langsung menuju ke kelasnya tanpa megikuti upacara, sontak semua mata siswa siswi menatap mereka.

"Apa lihat lihat." saut Byan kesal

"udah baru pagi juga."kata ilham menenangkan Byan karana sangat kesal

Byan sama sekali tidak suka jadi pusat perhatian, maka dari itu dia sangat emosi.

Sesampainya di kelas mereka bertiga langsung duduk begitu saja, beberapa menit upacara sudah selesai.

Semua siswa dan siswi memasuki kelas mereka masing masing, begitupun dengan Rifki dan Rian yang satu kelsa di 10 ipa 1, sedangkan Byan kelas 12 ips 3. Sebenarnya Byan sangat pintar tapi dia sangat nakal dan malas.

Pembelajaran pun di mulai di setiap kelas masing masing selama berjam jam, bel berbunyi menandakan sudah jam istirahat, sontak siswa siswi keluar kelas menuju ke kantin. Begitupun dengan Rifki dan Rian yang juga ingin makan di kantin.

Namun sialnya sesampainya di kantin uang Rifki kentinggalan di dalam tas, mau tidak mau ia bergegas kembali ke kelasnya untuk mengambil uang, meski sempat di cegah oleh Rian tapi Rifki tidak memedulikannya.

Saat ia baru berlari kecil di lorong sekolah, dengan sialnya lagi lagi Rifki menyenggol hp Byan sampai jatuh ke lantai sekolah.

Brukk

"Bangsat" kata Byan kesal

"Aduh maaf kak aku gak sengaja" jawab Rifki ketakutan

"Lo lagi lo lagi, gak puas saat menabrak gua kemaring apa?."saut Byan yang sangat emosi

"Yaelah bos hp gitu dooang lu marah, kan tinggal ganti."saut ilham dari belakan sambil bercanda

"Iya bos gak usah marah lagian dia juga adik kelas kita." jawab Zul dari samping Byan

"Lo masih mau gue hukum ha?." kata Byan, sontak Rifki langsung kaget saat mendegar apa yang di lontarkan oleh Byan dan fikirannya langsung mengigat kejadian dimana dirinya berciuman dengan Byan

"Udah udah gak udah di perpanjang lagi, gue udah lapaar bangat ni." saut Rizal dari belakang

"Iya gue juga ni, pasti anak anak yang lain menunggu kita di kantin." ucap Zul karna kasihan melihat sahabat adiknya

Byan pun pergi, dan tidaak lupa membisikan kata ke telingah Rifki dengan kalimat "temuai aku di taman belakang sekolah kalo udah jam pulang".

Jelas Rifki langsung mengiyakan kata Byan tadi.

Apa yang kamu bisikan tadi ke adik kelas itu- tanya Ilham yang kepo

Bukan urusan loh pada-jawab Byan dengan raut wajah datar

Semua yang bersama Byan sudah terbiasa melihatnya

Saat Byan marah.

BRANDALAN BL 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang